Gejala Polio pada Anak Beserta Penyebabnya, Waspadai Sejak Dini
Merdeka.com - Gejala polio pada anak perlu diwaspadai. Polio adalah penyakit yang sangat menular yang disebabkan oleh virus. Sebagian besar anak yang terinfeksi polio tidak menunjukkan gejala.
Beberapa memiliki gejala ringan. Virus ini dikenal menyerang sistem saraf dan menyebabkan kelumpuhan. Tetapi sangat sedikit anak dengan polio yang mengalami kelumpuhan. Oleh karena itu, gejala polio pada anak ini perlu dikenali sejak dini.
Seorang anak lebih berisiko terkena polio jika mereka berada di area di mana polio masih aktif. Baru-baru ini, Kementerian Kesehatan menetapkan temuan Polio sebagai Kejadian Luar Biasa.
-
Apa itu polio? Polio adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus polio dan bisa menyebabkan kelumpuhan permanen pada anak-anak.
-
Apa saja gejala polio? Gejala penyakit polio dapat bervariasi dari ringan hingga parah dan terbagi menjadi dua jenis utama: polio nonparalisis dan polio paralisis. Gejala polio nonparalisis meliputi: Demam: Suhu tubuh meningkat.Sakit kepala: Rasa nyeri di area kepala.Radang tenggorokan: Kemerahan dan nyeri pada tenggorokan.Muntah: Refleks muntah yang sering terjadi.Otot terasa lemah: Kelemahan pada otot tanpa kelumpuhan.Kaku di bagian leher dan punggung: Kesulitan menggerakkan leher dan punggung karena kekakuan.Nyeri dan mati rasa di bagian lengan atau tungkai: Sensasi tidak nyaman pada lengan atau kaki.
-
Kapan polio muncul? Walaupun telah dinyatakan eradikasi di banyak negara, namun ternyata belum sepenuhnya berhasil dihapuskan dari seluruh dunia. Di Indonesia sendiri, kasus polio kembali muncul menyerang anak-anak.
-
Kapan polio menyerang? Polio biasanya menyerang anak-anak usia di bawah 5 tahun, terutama yang belum mendapatkan vaksin polio.
-
Siapa yang berisiko terkena polio? Polio umumnya menyerang anak usia di bawah 5 tahun (balita), terutama yang belum menjalani imunisasi polio. Namun, orang dewasa dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti mereka yang positif HIV, juga rentan terhadap virus ini. Selain itu, orang yang tinggal di daerah dengan sanitasi buruk atau akses air bersih yang terbatas, wanita hamil, dan mereka yang belum divaksinasi memiliki risiko lebih tinggi untuk terinfeksi virus polio.
-
Apa penyebab polio? Salah satu penyebab utama polio adalah infeksi virus polio itu sendiri. Virus ini dapat menyebar melalui kontak langsung dengan cairan tubuh dari orang yang terinfeksi, seperti melalui air liur atau tinja.
Penetapan Kejadian Luar Biasa penyakit Polio karena virus ini telah dinyatakan telah dieradikasi sebelumnya. Tetapi tahun 2022 ini, Indonesia kembali ditemukan satu pasien Polio di Provinsi Aceh.
Sebagai pencegahan, berikut gejala polio pada anak yang perlu diwaspadai orang tua, berikut selengkapnya:
Penyebab Polio
Sebelum mengetahui gejala polio pada anak, pahami terlebih dahulu penyebab polio.
Penyebab polio adalah virus polio. Virus polio biasanya masuk ke lingkungan melalui kotoran seseorang yang terinfeksi oleh virus tersebut. Di daerah dengan sanitasi yang buruk, virus dengan mudah menyebar dari tinja ke sumber air, atau dengan sentuhan ke makanan.
Selain itu, karena polio sangat menular, kontak langsung dengan orang yang terinfeksi virus dapat menyebabkan polio.
Individu yang membawa virus polio dapat menyebarkannya melalui kotoran mereka selama berminggu-minggu, bahkan jika mereka sendiri tidak menunjukkan gejala.
Setelah virus memasuki tubuh seseorang, virus menginfeksi sel-sel tenggorokan dan usus. Virus tetap berada di dalam usus, sebelum menyebar ke area lain di tubuh. Selanjutnya, virus bergerak ke aliran darah di mana ia dapat menyebar ke seluruh tubuh.
Gejala Polio pada Anak
Meskipun polio dapat menyebabkan kelumpuhan dan kematian, sebagian besar orang yang terinfeksi virus tidak sakit dan tidak menyadari bahwa mereka telah terinfeksi. Berikut jenis gejalanya:
Gejala poliomielitis abortif
Gejala poliomielitis abortif mirip dengan banyak penyakit lainnya. Mereka mulai tiga hingga tujuh hari setelah terinfeksi dan bertahan beberapa hari. Gejala poliomielitis abortif meliputi:
Polio non paralitik
Beberapa orang yang mengalami gejala dari virus polio mengidap jenis polio non paralitik. Gejalanya sama dengan polio yang tidak menyebabkan kelumpuhan (abortive polio), tetapi ada beberapa tambahan: Tanda dan gejala polio pada anak yang dapat berlangsung hingga 10 hari, meliputi:
Sindrom paralitik
Bentuk penyakit yang paling serius ini jarang terjadi. Tanda dan gejala awal polio paralitik yaitu demam dan sakit kepala, seringkali mirip dengan polio non paralitik. Namun, dalam seminggu, tanda dan gejala lain muncul, di antaranya yaitu:
Sindrom pasca polio
Sindrom pasca polio adalah sekelompok tanda dan gejala melumpuhkan yang mempengaruhi beberapa orang bertahun-tahun setelah polio. Tanda dan gejala umum meliputi:
Sebagian besar anak yang mengalami kelumpuhan akan mendapatkan kembali sebagian kekuatannya dari waktu ke waktu. Beberapa anak akan kembali normal. Sejumlah kecil anak akan meninggal karena penyakit ini.
Gejala polio pada anak bisa tampak seperti kondisi kesehatan lainnya. Periksakan anak ke penyedia layanan kesehatan terdekat seperti puskesmas dan rumah sakit. Jelaskan semua kondisi dan gejala yang dialami anak.
Perawatan Polio
Tidak ada obat khusus untuk mengobati polio. Jika anak menderita polio lumpuh, anak akan menerima terapi fisik. Jika otot pernapasan melemah atau lumpuh, anak membutuhkan ventilasi mekanis, sebuah mesin yang membantu seseorang bernapas. Gejala mungkin bisa diminimalisir dengan:
Bagaimana Cara Mencegah Polio?
Cara terbaik untuk mencegah polio adalah dengan mendapatkan vaksinasi. Vaksinasi biasanya dilakukan pada masa kanak-kanak.
Jika anak tidak divaksinasi sebagai seorang anak atau tidak tahu setelah dewasa apakah pernah melakukannya, tanyakan kepada penyedia layanan kesehatan terdekat apakah Anda harus divaksinasi.
Rekomendasi Jadwal Vaksinasi Polio
Ahli kesehatan merekomendasikan empat suntikan polio di masa kanak-kanak yaitu:
Jika Anda belum pernah divaksinasi polio dan disarankan untuk divaksinasi saat dewasa, Anda akan mendapatkan tiga suntikan:
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengkonfirmasi adanya kasus polio baru di Klaten, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaPenyakit polio masih menjadi pekerjaan rumah (PR) pemerintah.
Baca SelengkapnyaJokowi mengingatkan agar anak-anak harus mendapatkan vaksin polio sebanyak empat kali.
Baca SelengkapnyaUntuk mencegah terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB), pemerintah terus mendorong program imunisasi polio dengan menggelar PIN.
Baca SelengkapnyaPolio pada anak adalah masalah kesehatan yang serius yang harus diwaspadai oleh setiap orang tua. Penyakit ini menyerang saraf pusat dan menyebabkan lumpuh.
Baca SelengkapnyaVaksin Polio Bisa Bikin Cacat Mitos atau Fakta? Begini Penjelasan Pakar
Baca SelengkapnyaDokter anak menegaskan bahwa imunisasi polio tetap aman diberikan pada anak berkebutuhan khusus kecuali pada penderita masalah kesehatan tertentu.
Baca SelengkapnyaKetahui jadwal pelaksanaan PIN Polio Tahap 2, di mana bisa memperolehnya, serta ditujukan pada siapa saja.
Baca SelengkapnyaPolio bisa menginfeksi anak lewat berbagai cara. Dengan mengetahui cara penularan polio ini, orang tua bisa mewaspadai apa saja yang berisiko untuk anaknya.
Baca SelengkapnyaKegiatan ini dilakukan secara massal dan serentak sebagai bentuk penanggulangan kejadian luar biasa atau KLB Polio.
Baca SelengkapnyaPemerintah dinilai kecolongan lantaran sibuk dengan pencegahan pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaPenyakit ini sudah merebak di Beijing dan Liaoning utara, China.
Baca Selengkapnya