Gunung Sinabung Kembali Erupsi, Ini Status Terbaru Keselamatan Jalur Penerbangan
Merdeka.com - Gunung Sinabung kembali erupsi pada Minggu (6/6). Letusan yang dikeluarkan Gunung Sinabung kali ini disertai awan panas guguran dengan jarak luncur tidak teramati karena tertutup kabut.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM Andiani pada Senin (7/6).
Andiani mengatakan, saat ini status Gunung Sinabung masih berada di Level III (Siaga). Sementara peringatan keselamatan jalur penerbangan (VONA) di kawasan Gunung Sinabung usai erupsi ini terakhir terkirim status kode warna oranye, yang ditetapkan pada 6 Juni 2021, pukul 23.42 WIB.
-
Dimana Gunung Sinabung berada? Gunung Sinabung merupakan gunung api di Dataran Tinggi Karo, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
-
Dimana awan panas guguran Merapi terjadi? Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan adanya luncuran awam panas guguran sejauh 2.700 meter yang keluar dari kawah Gunung Merapi di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
-
Apa arti dari nama "Sinabung"? Dalam bahasa Karo, Sinabung tidak ada artinya. Akan tetapi penamaan ini diambil dari kata yang serupa yaitu Sinabun. Arti dari Sinabun sendiri adalah mencuci. Kemudian Deleng Sinabun diartikan sebagai gunung yang mencuci atau tepatnya gunung yang berperan menyucikan.
-
Bagaimana erupsi Gunung Semeru terlihat? Menurutnya, kolom abu vulkanik teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya, dan saat laporan tersebut dibuat, erupsi masih berlangsung.
-
Bagaimana letusan Gunung Ruang? Saat Gunung Ruang erupsi terlihat jelas lava berwarna oranye dan merah terlihat di puncaknya, terlebih kejadian tersebut berlangsung pada malam hari. Aktivitas gunung ini meningkat setelah kegempaan vulkanik dan awan abu. Suhunya pun memanas, letusan eksplosif terjadi ketika magma mulai dingin dan kental.
-
Kenapa Gunung Sibayak meletus? Memang, saat ini keduanya telah menjadi nama gunung yang letaknya tidak berjauhan. Mitosnya, Gunung Sibayak adalah sosok raja, sedangkan Gunung Sinabung hanya sebagai 'Abdi Dalem'. Sinabung merasa murka karena masyarakat memilih menaruh sesajen di Sibayak. Melihat situasi tersebut, Sinabung pun memukul bagian puncak Sibayak sehingga menyebabkan meletus.
"Sejak tanggal 20 Mei 2019 pukul 10.00 WIB hingga saat ini tingkat aktivitas masih berada di Level III (Siaga). Gunung api Sinabung berketinggian 2.460 m dpl mengalami erupsi sejak tahun 2013," kata Andiani.
Melansir dari Liputan6.com, berikut informasi selengkapnya.
Aktivitas Kegempaan
Andiani menjelaskan, pada Minggu (6/6), tercatat 1 kali gempa letusan, 1 kali gempa awan panas guguran dan 9 kali gempa guguran. Kemudian, terjadi 3 kali gempa low frequency, 115 kali gempa hybrid (fase banyak), 1 kali gempa tektonik lokal serta 5 kali gempa tektonik jauh.
Sementara berdasarkan data dari situs magma.esdm.go.id pada Senin (7/6), petugas pemantau gunung api pada periode 00.00-06.00 WIB, Gunung Sinabung masih tertutup kabut 0-III.
"Asap kawah tidak teramati. Cuaca berawan hingga mendung, angin lemah hingga sedang ke arah timur laut dan timur," kata Deri.
Kemudian terjadi 12 kali gempa guguran dengan amplitudo 9-62 mm dan lama gempa 30-120 detik. Ditambah 3 kali gempa low frequency dengan amplitudo 2-9 mm, dan lama gempa 8-25 detik.
Masyarakat Diminta Waspada
Andiani meminta agar masyarakat dan wisatawan untuk waspada dan tidak melakukan aktivitas di desa-desa yang sudah direlokasi."Masyarakat dan pengunjung atau wisatawan agar tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius radial 3 kilometer dari puncak Gunung Sinabung, 5 km untuk sektor selatan-timur, dan 4 km untuk sektor timur-utara," sebutnya.Ia juga mengingatkan masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya banjir lahar. (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Awas! Gunung Ruang Kembali Erupsi, Muntahkan Abu Vulkanik Setinggi 5 Km
Baca SelengkapnyaDemi alasan keamanan dan keselamatan warga otoritas terkait terpaksa memadamkan jaringan listrik di Tagulandang.
Baca SelengkapnyaBanyak warga juga menggunakan masker penutup hidung untuk menghindari paparan debu.
Baca SelengkapnyaSecara visual terpantau telah terjadi 23 kali letusan dengan tinggi kolom asap mencapai 300 hingga 1.000 meter.
Baca SelengkapnyaGunung Ibu di Halmahera Barat kembali erupsi, Senin (27/5) pukul 03.03 WIT. Letusan itu membentuk awan abu raksasa setinggi enam kilometer.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru di Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, kembal erupsi, Senin (12/2).
Baca SelengkapnyaJarak luncuran awan panas tidak diketahui dikarenakan visual Gunung Semeru tertutup kabut.
Baca SelengkapnyaAkibat erupsi Gunung Ruang, sejumlah penerbangan Lion Air Grup masih ditunda.
Baca SelengkapnyaAktivitas Gunung Ruang Menurun, Penerbangan di Sulut Kembali Normal
Baca SelengkapnyaBandara Internasional Minangkabau (BIM) di Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) terpaksa ditutup sementara pada Kamis (29/2).
Baca SelengkapnyaPenutupan Bandara Sam Ratulangi diperpanjang sejak 30 April pukul 11.13 WITA sampai 2 Mei 2024 pukul 12.00 WITA
Baca SelengkapnyaGunung Semeru masih berstatus Siaga atau Level III.
Baca Selengkapnya