Gunung Sinabung Kembali Erupsi, Warga Diminta Jauhi Zona Bahaya
Merdeka.com - Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatra Utara (Sumut) kembali erupsi pada Minggu (17/1) dengan mengeluarkan debu vulkanik setinggi 500 meter di ketinggian 2.460 meter dari permukaan laut (mdpl).
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo, Natanail Perangin-angin menyatakan, Gunung Sinabung erupsi kedua kalinya pada Senin (18/1) sekitar pukul 20.10 WIB, namun tinggi kolom abu tidak teramati.
"Erupsi Gunung Sinabung itu terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 25 mm dan durasi lebih kurang tiga menit 26 detik," kata Natanail pada Senin (18/1).
-
Dimana Gunung Sinabung berada? Gunung Sinabung merupakan gunung api di Dataran Tinggi Karo, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
-
Kenapa Gunung Marapi dinyatakan berstatus Siaga? Saat ini Gunung Marapi berada pada status level III (Siaga) dengan rekomendasi, pertama masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pendaki atau pengunjung atau wisatawan tidak boleh memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4.5 km dari pusat erupsi (Kawah Verbeek) Gunung Marapi.
-
Dimana zona bahaya bencana di Sumut? Identifikasi dan penentuan zona-zona bahaya bencana seperti gempa bumi, banjir, atau letusan gunung berapi. Ini membantu dalam perencanaan perkotaan dan pengembangan yang meminimalkan risiko terhadap bencana.
-
Kenapa Gunung Sibayak meletus? Memang, saat ini keduanya telah menjadi nama gunung yang letaknya tidak berjauhan. Mitosnya, Gunung Sibayak adalah sosok raja, sedangkan Gunung Sinabung hanya sebagai 'Abdi Dalem'. Sinabung merasa murka karena masyarakat memilih menaruh sesajen di Sibayak. Melihat situasi tersebut, Sinabung pun memukul bagian puncak Sibayak sehingga menyebabkan meletus.
-
Apa arti dari nama "Sinabung"? Dalam bahasa Karo, Sinabung tidak ada artinya. Akan tetapi penamaan ini diambil dari kata yang serupa yaitu Sinabun. Arti dari Sinabun sendiri adalah mencuci. Kemudian Deleng Sinabun diartikan sebagai gunung yang mencuci atau tepatnya gunung yang berperan menyucikan.
-
Bagaimana mitigasi bencana di Sumut? Salah satu aspek utama dari mitigasi bencana adalah identifikasi risiko dan kerentanannya. Ini melibatkan pemahaman mendalam tentang potensi bencana yang mungkin terjadi di suatu wilayah, seperti gempa bumi, banjir atau badai.Dengan memahami risiko ini, pihak terkait dapat merancang langkah-langkah konkret untuk mengurangi dampak potensial dan meminimalkan kerugian yang mungkin terjadi.
Mengingat saat ini Gunung Sinabung berada pada status Level III (Siaga), pihak BPBD Karo memperingatkan warga untuk tidak melakukan aktivitas di desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius 3 km dari puncak gunung dan radius sektoral 5 km untuk sektor selatan-timur, dan 4 km untuk sektor timur-utara.
Melansir dari Liputan6.com, berikut imbauan bagi warga di sekitar Gunung Sinabung selengkapnya.
Hindari Zona Larangan dan Patuhi Rambu
Saat ini, aktivitas vulkanik Gunung Sinabung masih tinggi. Oleh karena itu BPBD Karo mengimbau kepada warga dan wisatawan untuk mematuhi zona larangan yang telah ditetapkan.
"Selain zona larangan, juga harus mematuhi rambu-rambu larangan," kata Natanail.
Waspada Banjir Lahar dan Informasi Hoaks
Warga yang berada atau bermukim di sepanjang aliran sungai yang berhulu di Gunung Sinabung diharapkan waspada dengan kemungkinan terjadinya banjir lahar dingin. Apalagi di tengah kondisi cuaca yang tidak menentu seperti saat ini.Warga juga diminta untuk tidak mudah percaya hoaks yang tersebar terkait dengan aktivitas Gunung Sinabung."Mengenai informasi terkait Sinabung, kita meminta warga untuk jangan memercayai hoaks. Pastikan informasi terverifikasi dan dari pemerintah," sebut Natanail.
Pakai Masker saat Hujan Abu
Jika terjadi hujan abu, masyarakat diimbau memakai masker bila ke luar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik. Selain itu, mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh. (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gunung Marapi saat ini berada pada level III atau siaga.
Baca SelengkapnyaPendaki dan wisatawan diimbau untuk tidak memasuki kawasan Gunung Marapi yang berstatus siaga III.
Baca SelengkapnyaGunung Marapi di Kabupatem Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar) kembali erupsi.
Baca SelengkapnyaAwas! Gunung Ruang Kembali Erupsi, Muntahkan Abu Vulkanik Setinggi 5 Km
Baca SelengkapnyaGunung Marapi di Kabupaten Agam dan Tanah Datar Sumatera Barat (Sumbar) kembali erupsi pada Selasa (20/2) sore.
Baca SelengkapnyaWarga dibuat ketakutan dengan dentuman dan suara gemuruh. Apalagi sampai menimbulkan geteran seperti gempa bumi.
Baca SelengkapnyaGunung Marapi di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar) kembali erupsi pada Selasa, (6/2) sore.
Baca SelengkapnyaGunung marapi saat ini berada Level III (Siaga) dengan rekomendasi tidak berada di radius 4.5 km dari pusat erupsi.
Baca SelengkapnyaSaat ini Gunung Marapi berada pada status level III (Siaga).
Baca SelengkapnyaMasyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pendaki atau pengunjung atau wisatawan agar tidak memasuki di dalam wilayah radius 3 Km.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Dilarang Mendekati Kawah Radius sejauh 4,5 Km
Baca SelengkapnyaGunung Marapi yang terletak di Kabupaten Agam dan Tanah Datar Sumatera Barat (Sumbar) kembali erupsi pada Kamis (25/4) pagi.
Baca Selengkapnya