Harga Sahamnya Melonjak, Pria Ini Langsung Jadi Orang Terkaya ke-12 di Indonesia
Merdeka.com - Dunia investasi dan bisnis dihebohkan dengan melonjaknya harga saham PT DCI Indonesia Tbk (DCII). Lonjakan ini terjadi lantaran Salim Group (Anthoni Salim) melakukan pembelian yang membuat sentimen positif pada saham DCII.
Mengutip data RTI, saham DCII naik 17,41 persen ke posisi Rp59.000 per saham pada penutupan perdagangan Rabu (16/6) kemarin. Saham DCII dibuka naik 250 poin ke posisi Rp50.500 per saham. Saham DCII berada di posisi tertinggi Rp60.300 dan terendah Rp50.250 per saham.
Nilai transaksi harian saham Rp10,2 miliar. Kapitalisasi pasar saham DCII mencapai Rp104,64 triliun. Kenaikan ini membuat pemilik saham DCII menjadi sorotan. Sosok tersebut bernama Otto Toto Sugiri.
-
Kenapa orang beli saham? Dengan memiliki saham, Anda berhak atas sebagian keuntungan perusahaan yang dibagikan dalam bentuk dividen, serta memiliki hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Hal ini menjadikan saham sebagai instrumen investasi yang menarik bagi individu yang ingin terlibat dalam pertumbuhan dan keberhasilan suatu perusahaan.
-
Siapa pemilik PT Salim Ivomas Pratama Tbk? Perusahaan ini merupakan pemain besar dalam industri hulu dan hilir tanaman sawit di Indonesia. Perusahaan ini merupakan produsen minyak goreng dengan merek Bimoli dan margarin Palmia.
-
Bagaimana saham bisa untung? Selain dividen, keuntungan lain yang dapat diperoleh berasal dari capital gain, yaitu selisih antara harga jual dan harga beli saham. Ketika harga saham meningkat, investor dapat menjualnya untuk meraih keuntungan.
-
Bagaimana inflasi memengaruhi saham? Misalnya, saham dapat berkinerja baik selama periode inflasi jika perusahaan menaikkan harga untuk mengimbangi biaya yang meningkat.
-
Apa itu saham? Saham merupakan hak yang dimiliki oleh individu atas perusahaan sebagai hasil dari penyerahan modal dalam bentuk investasi. Dalam bentuk fisik, saham biasanya terwujud dalam lembaran kertas yang mencantumkan nama pemilik, yang menandakan bahwa orang tersebut memiliki bagian dari perusahaan.
-
Apa dampak sentimen negatif pada saham? Berbeda jika sentimen pasar mulai berubah ke arah negatif. Misalnya saat perusahaan terkena kasus yang membuat kepercayaan investor hilang. Mereka mungkin sesegera mungkin menjual sahamnya. Dengan pasokan saham berlebih, harga yang ditawarkan otomatis akan turun.
Selain itu, ia juga menjual saham PT Indointernet TBK (EDGE) pada Jumat (11/6) kemarin. Ia melepas 90.221.900 lembar saham EDGE. Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Otto Toto Sugiri menjual saham EDGE dengan harga Rp10.495 per saham.
Dengan demikian, ia mengantongi sekitar Rp946,87 miliar dari penjualan saham, EDGE. Hal ini membuatnya menjadi orang terkaya ke-12 di Indonesia. Penasaran dengan sosok Otto Toto Sugiri? Berikut ulasannya.
Sosok Otto Toto Sugiri
Nama Otto Toto Sugiri memang tak terlalu dikenal luas di masyarakat umum. Namun namanya sudah tak asing lagi di dunia teknologi Indonesia. Ia sudah berkiprah sejak tahun 1989.
Toto, sapaan akrabnya, merupakan pendiri perusahaan pusat data Sigma Cipta Caraka, pada saat itu perusahaan tersebut mengembangkan software untuk digunakan bisnis seperti di bank. Namun pada tahun 2007, Sigma diakuisisi pemerintah dan diubah namanya menjadi Telkom Sigma.
Pada tahun 2010, ia berpisah dengan perusahaan yang membesarkan namanya. Otto memiliki dua perusahaan yaitu Indonet yang didirikannya pada tahun 1995 dan DCI Indonesia.
©2021 Merdeka.com/YouTube DCII
Pemilik Saham EDGE dan DCII
Otto mendirikan Indonet pada tahun 2007. Ia kini menjabat sebagai komisaris utama Indonet. Indonet merupakan perusahaan penyedia jasa internet pertama di Indonesia. Otto menjual EDGE ke perusahaan digital Edge limited asal Hongkong.
Dari penjualan ini ia meraup hampir Rp1 triliun. Kini ia menjual Rp90,11 juta saham EDGE dan meraih keuntungan Rp946,87 miliar. Pada tahun 2012 Otto bergabung menjadi komisaris DCII dan menjadi Presiden Direktur DCII pada tahun 2016 hingga sekarang. Kini harga saham DCII miliknya juga meroket tajam.
©2021 Merdeka.com/YouTube DCII
Pendidikan
Karier gemilang Otto di bidang teknologi sejalan dengan pendidikan yang ditempuhnya. Otto menerima gelar sarja di bidang teknologi komputer di RWTH Aachen University, Jerman.
Selanjutnya ia mendapatkan gelar master di Rheinisch-Westfaelische Technology. Berkat ilmunya tersebut, ia mendirikan perusahaan di bidang teknologi.
©2021 Merdeka.com/YouTube DCII
Orang Terkaya ke-12
Sosok Otto Toto Sugiri kini tengah menjadi sorotan. Hal ini lantaran harga saham DCII miliknya yang melonjak tajam. Melalui saham DCII mengantarkannya menjadi orang terkaya ke-12 Indonesia.
Toto kini memiliki kekayaan Rp35,70 triliun dari saham DCII. Menurut data Forbes 2020, Otto berada di atas Martus Sitorus yang memiliki kekayaan USD2 miliar atau setara Rp28.9 triliun. Selain itu Toto juga memiliki kekayaan dari EDGE ditaksir mencapai Rp2 triliun.
©2021 Merdeka.com/YouTube DCII (mdk/kum)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Adapun investasinya di bidang makanan, ritel, perbankan, telekomunikasi, dan energi.
Baca SelengkapnyaAnthony diperkirakan mendapatkan dividen sekitar Rp22,04 miliar atas kinerja perusahaan di tahun 2023.
Baca SelengkapnyaTahun 2011 dia masih menjadi buruh kasar dan tanpa sengaja bertemu dengan Johan Maulana, penambang batubara Kalimantan.
Baca SelengkapnyaKesuksesan pria ini menjadi salah satu kisah inspiratif dalam membangun bisnis.
Baca SelengkapnyaPrajogo Pangestu kini bertengger di peringkat kedua orang terkaya di Indonesia.
Baca SelengkapnyaHal tersebut membuktikan kehadiran BSI sejak 2021 yang diproyeksikan sebagai lokomotif ekonomi syariah tumbuh secara berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaHaji Isam orang kaya dari Kalimantan viral lagi karena kekayaannya yang luas biasa
Baca SelengkapnyaRobert Budi Hartono menjadi perhatian usai dinobatkan sebagai orang terkaya di Indonesia versi Forbes Real Time Billionaires.
Baca SelengkapnyaPresident Director and CEO Indosat, Vikram Sinha dilaporkan membeli saham Indosat sebanyak 2.183.000 lembar saham.
Baca SelengkapnyaSaham BBRI sendiri tengah berada dalam tekanan. Secara year to date, kinerja saham BBRI tercatat terkoreksi 23%.
Baca SelengkapnyaTiga pengusaha Indonesia yang sukses jadi konglomerat berkat bisnis di sektor teknologi.
Baca SelengkapnyaKementerian BUMN mendorong BSI untuk menjadi pemain utama dan produsen dalam rantai pasok industri halal (halal value chain global).
Baca Selengkapnya