Hasil Tes Negatif, Ini Alasan Keluarga Bongkar Makam Jenazah PDP COVID-19
Merdeka.com - Satu keluarga di Bengkulu membongkar makam anggota keluarga mereka yang berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) COVID-19. Pembongkaran makam ini dilakukan pada Sabtu (20/6) lalu setelah hasil uji usap (swab) menyatakan jenazah negatif Covid-19.
Sebelumnya, warga Kelurahan Kandang, Kecamatan Kampung Melayu, Kota Bengkulu dengan status PDP meninggal dunia pada Rabu (18/6).
Jenazah kemudian dimakamkan oleh tim gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 di daerah itu dengan standar protokol pencegahan penularan virus Corona jenis baru.
-
Dimana keluarga itu dimakamkan? Ketiga anggota keluarga itu ditemukan di sebuah lubang kubur berisi 15 jasad di bagian tengah Kota Yaroslavl.
-
Mengapa warga membongkar makam di Desa Ngalian? Mereka sudah yakin kalau makam itu palsu sehingga mereka tidak ragu untuk membongkar makam.
-
Siapa yang menemukan makam ibu dan anak? Sumber: Arkeonews Makam ini ditemukan 2004 selama proyek pembangunan di daerah yang dikenal sebagai pemakaman Romawi kuno di timur kota Ovilava (kini Wels di Austria Hulu).
-
Siapa yang dikuburkan di makam? Dia juga menduga orang yang dimakamkan di dua kuburan itu mungkin adalah orang Romawi yang datang ke daerah ini selama penjajahan Romawi.
-
Siapa yang dikubur di makam tersebut? Pemakaman ini diyakini menjadi kuburan bagi kaum bangsawan kaya raya dan tokoh penting berkuasa di zaman Romawi.
-
Bagaimana orang-orang di makam itu meninggal? Mereka ditemukan di bagian kota yang tidak memiliki karakteristik umum dari sebuah pemakaman, menunjukkan tanda-tanda kematian yang kejam.
Jenazah dimakamkan di pemakaman Pasar Pedati, Kecamatan Pondok Kelapa, Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu.
Alasan Keluarga Membongkar Makam
Dilansir dari liputan6.com, pihak keluarga PDP tersebut, Said mengatakan, pembongkaran makam dilakukan karena pihak keluarga ingin menyempurnakan proses pemulasaran jenazah, sebab hasil uji usap sudah menyatakan almarhum negatif COVID-19.
"Ya karena kemarin Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu sudah mengumumkan bahwa almarhum dinyatakan negatif COVID-19," singkatnya.
Pembongkaran Disaksikan Perangkat Desa dan Aparat Setempat
Pembongkaran ini dilakukan dengan sepengetahuan pihak berwajib setempat. Kabid Humas Polda Bengkulu Kombes Pol Sudarno membenarkan jika pihak keluarga PDP sudah melakukan pembongkaran makam karena dinyatakan negatif COVID-19.Ia menyebut pembongkaran makam itu disaksikan oleh perangkat desa setempat, aparat kepolisian dan TNI."Benar bahwa pihak keluarga melakukan pembongkaran makam karena almarhum negatif COVID-19, dan proses pembongkarannya pun berjalan lancar," paparnya.
Keluarga Telah Diberikan Informasi Pemulasaran Jenazah dengan Protokol COVID-19
Sudarno menambahkan, sebelumnya Kapolda Bengkulu Irjen Pol Teguh Sarwono sempat mengunjungi rumah duka almarhum tersebut.Kedatangan Kapolda Bengkulu itu untuk memberikan penjelasan kepada pihak keluarga almarhum mengenai protokol penanganan COVID-19, meskipun hasil uji usap almarhum saat itu belum keluar.
Dinyatakan Negatif Tes Usap (Swab Tes)
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni menyebut berdasarkan hasil uji usap di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Provinsi Bengkulu, PDP yang meninggal dunia tersebut dinyatakan negatif COVID-19."Iya benar PDP yang meninggal itu negatif COVID-19, tapi kalau soal pembongkaran makam dari informasi yang saya terima benar dilakukan pihak keluarga," ungkapnya. (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Petugas kepolisian sudah selesai melakukan pemeriksaan terhadap jasad keempat korban untuk kebutuhan penyidikan.
Baca SelengkapnyaJasad korban kemudian akan langsung di terbangkan ke Sulawesi Utara melalui Bandara Soekarno-Hatta.
Baca SelengkapnyaPolisi juga melakukan olah TKP kembali untuk mendapatkan benang merah dari fakta-fakta yang diperoleh penyidik.
Baca SelengkapnyaPetugas ekspedisi tidak melaporkan kepada satpam perumahan karena menduga aroma busuk itu bau bangkai binatang.
Baca SelengkapnyaBintoro mengatakan pihaknya menunjukkan sejumlah rekaman video dari kamera pengintai CCTV terkait peristiwa tersebut kepada keluarga korban.
Baca SelengkapnyaPenemuan bermula dari kecurigaan warga yang melihat rumah tersebut seperti tidak ada penghuninya.
Baca SelengkapnyaPenyebab kematian kedua korban masih diselidiki dengan autopsi dan olah TKP.
Baca SelengkapnyaPolisi belum bisa menyimpulkan penyebab tenggelamnya tujuh pemuda di Kali Bekasi.
Baca SelengkapnyaAnak Tamara Tyasmara meninggal karena tenggelam saat berenang
Baca SelengkapnyaNamun polisi belum dapat menyebutkan mengenai penyebab kematian ibu dan anak tersebut.
Baca SelengkapnyaEmpat bocah malang itu dibunuh oleh ayah kandungnya sendiri
Baca SelengkapnyaKapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan mengungkapkan, sebanyak 12 orang saksi telah dimintai keterangan.
Baca Selengkapnya