Hidup Sendiri dan Tak Punya Rumah, Kisah Nenek Tinggal di Depan Masjid Ini Bikin Pilu
Merdeka.com - Hidup nyaman dan tenang di masa tua pasti menjadi impian semua orang. Bisa berkumpul bersama keluarga di suasana rumah yang hangat tentunya menjadi kebahagiaan yang tak ternilai. Sayangnya, tak semua orang memiliki nasib beruntung di usia senjanya.
Seperti yang dialami oleh seorang nenek di Kendari, yang belum lama ini viral di media sosial karena kedapatan tinggal di depan pintu masuk Masjid Raya Al Kautsar Kendari, Sulawesi Tenggara. Kisah nenek ini diunggah di akun Instagram @manaberita pada Kamis (10/12) dan langsung curi perhatian warganet.
Penasaran seperti apa kisah di balik nenek ini? Berikut informasi selengkapnya.
-
Dimana harta benda nenek disimpan? Wagiyanti mengatakan, seluruh harta benda tersebut disimpan di belakang rumah dan hanya ditutup dengan terpal.
-
Apa yang diambil pelaku dari rumah nenek? Akibatnya banyak harta benda yang raib antara lain lima sertifikat tanah, emas perhiasan, dan uang senilai dua puluh juta rupiah raib diambil pelaku.
-
Kenapa perempuan tua datang ke kampung itu? Perempuan baya ini mengaku datang dari kampung sebelah. Ia datang ke kampung itu untuk menemui anak-anaknya.
-
Kenapa Nenek Ngatemi baru naik haji di usia 99 tahun? Nenek Ngatemi baru bisa menunaikan ibadah haji saat ia menginjak usia 99 tahun.
-
Mengapa nenek Jorien tinggal di Jakarta? 'Dia bekerja di Jakarta, dan bertemu kakek saya di sini. Mereka jatuh cinta dan langsung menikah saat kembali ke Belanda pada tahun 1950,' kata Jorien dikutip dari kanal YouTube Candrian Attahiyyat.
-
Siapa pemilik makam? Melihat sifat benda-benda yang ditemukan itu, para arkeolog yakin barang-barang ini milik keluarga kelas atas.
Hidup Sebatang Kara dan Tak Punya Rumah
Instagram/@manaberita ©2020 Merdeka.com
Menurut caption di unggahan itu, nenek ini bernama Sophia, yang berasal dari Jawa yang lama tinggal di Kendari. Namun, di usianya yang renta ini Ia ternyata hidup sebatang kara dan tak punya tempat tinggal.
Nenek Sophia mengaku, Ia sebelumnya tinggal di rumah kontrakan. Namun karena uang sewanya sudah habis, Ia pun pindah.
Tak memiliki uang dan keluarga, nenek ini sudah 20 hari tidur di depan pintu masuk Masjid Raya Al Kautsar, tepat di bawah gapura gerbang masjid.
Tak Bisa Tidur Saat Hujan Turun
Instagram/@manaberita ©2020 Merdeka.com
Tinggal di depan pintu masuk seperti ini membuat nenek Sophia mengalami kesulitan saat hujan tiba. Ia yang hanya berbekal kardus dan tikar selalu kebingungan karena air hujan akan membuat tempat singgahnya tersebut basah. Ia pun terpaksa harus menggulung tikarnya dan berdiri hingga hujan reda.Bahkan, tak jarang saat hujan turun di malam hari membuatnya harus terjaga semalaman karena lantai yang basah akibat air hujan. (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tangisnya pecah saat Bupati Kediri datang ke rumahnya
Baca SelengkapnyaWalau hidup serba kekurangan, ia tampak selalu tersenyum
Baca SelengkapnyaSeorang pengurus masjid mengungkap kisah wanita non-muslim yang begitu pilu.
Baca SelengkapnyaBegitu miris, ia hanya bisa memakan menu nasi dan micin serta tinggal di gubuk tak layak
Baca SelengkapnyaKisah pilu nenek berusia 66 tahun hidupi dua cucu seorang diri.
Baca SelengkapnyaKakek di Gorontalo hanya santap parutan kelapa untuk mengganjal perut lapar hingga disorot warganet.
Baca SelengkapnyaTinggal sendiri di rumah kontrakan, Nenek Nursi kesehariannya hanya berjualan sayur. Uangnya bahkan sempat diambil orang.
Baca SelengkapnyaAnsori tak mengetahui secara pasti penyebab Ngantiani tidur di gubuk.
Baca SelengkapnyaWalau usianya telah renta, namun Mbah Soiman masih bekerja keras di ladang
Baca SelengkapnyaUntuk bertahan hidup, kakek Samudi hanya melakukan usaha sebisanya yakni dengan berjualan daun singkong.
Baca SelengkapnyaWarga Kampung Cilawang, Bandung Barat dan Kampung Buyuh Topeng, Majalengka harus minum dari penampungan air hujan.
Baca SelengkapnyaKakek Sanusi kini hanya mengandalkan pemberian tetangga untuk sekedar makan dan bertahan hidup.
Baca Selengkapnya