Ibu Yuli Meninggal Setelah Kelaparan, Anaknya Pingsan Di-bully Tetangga
Merdeka.com - Belum lama ini, masyarakat dihebohkan dengan berita seorang warga miskin yang kelaparan dan hanya mampu minum air galon selama dua hari untuk menahan lapar.
Kejadian tersebut menimpa Yuli, warga Kelurahan Lontarbaru, Kecamatan Serang, Banten yang terkena imbas dari sulitnya perekonomian di tengah pandemi corona. Belum lama setelah ramai diberitakan, masyarakat kembali dikejutkan oleh berita meninggalnya Yuni, Senin (20/4) lalu.
Kabar meninggalnya Yuli setelah kelaparan di tengah pandemi Corona, hingga kini mendapatkan banyak sorotan dari masyarakat. Namun, ternyata hal itu berdampak pada keluarga Ibu Yuli.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Siapa yang terkena dampak penyakit? Lebih dari 95 siswi di SMU St. Theresa's Eregi Girls Ibu Kota Nairobi, Kenya menderita penyakit misterius sehingga sekolah terpaksa ditutup sementara.
-
Apa gejala yang dirasakan dari Covid Pirola? Gejala Covid Pirola Lantas, seperti apa gejala covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
-
Kenapa Covid Pirola dikhawatirkan? Varian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia. Varian BA.2.86, yang dijuluki 'Pirola', adalah varian baru Omicron yang bermutasi dan memicu lonjakan kasus baru. Pirola memiliki lebih dari 30 mutasi penting, menurut Scott Roberts, spesialis penyakit menular Yale Medicine dikutip dari Al-Jazeera.
-
Mengapa kejadian ini viral? Video penemuan tersebut dibagikan di platform Douyin (media sosial China) dan menarik perhatian publik.
-
Siapa yang sedang berduka? Keluarga sendiri Insha Allah tabah, ikhlas tadi juga tahlilan dihadiri sama keluarga dan tetangga,' katanya.
Salah satu anak dari almarhum Ibu Yuli, mendapatkan banyak tekanan dari tetangga sekitar tempat tinggalnya. Hal itu ternyata mempengaruhi kondisi psikologis anak. Hal tersebut diungkapkan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Serang, Rabu (22/4).
Tak Kuat Hingga Pingsan
2020 Merdeka.com
Kepala Dinas DP3AKAB Kota Serang Toyalis mengungkapkan, Ia mendapatkan laporan dari tim yang menjenguk keadaan keluarga almarhum, bahwa anaknya yang paling tua mengalami tekanan dari tetangga.
"Kami hanya mendapat laporan dari teman-teman di lapangan, dari Kabid bahwa anak ini merasa tertekan dari tetangganya. Kemarin habis upload yang direkam dan viral. Saya pun memang melihat apa yang dikatakan ibunya di medsos. Mungkin merasa bersalah, kemarin pun teman kami yang ke sana, anaknya pingsan enggak bisa ditanya dan lain sebagainya," kata Toyalis.
Lakukan Terapi Trauma Healing
Karena hal itu, anak tersebut akhirnya dibawa oleh DP3AKAB untuk mendapatkan penanganan oleh ahli psikologi melalui program terapi trauma healing selama satu bulan. Hal ini dilakukan guna mencegah gangguan mental dan untuk mendapatkan hak dan ketenangan sebagai anak. "Iya (karena tekanan) itu pertimbangannya. Kami khawatir karena tidak ada keluarganya, hidupnya sendiri dan bersama bapaknya. Kami simpan saja di P2TP2A biar kami yang melakukan intervensinya. Nanti secara psikolog yang akan memberikan terapi," ujarnya.
Alami Bully dari Tetangga
Salah satu tim DP3AKAB Mukhlisin menambahkan, anak almarhum mendapatkan tekanan dan bully dari tetangga dan teman-temannya. Itulah yang paling berat di pikiran anak almarhum sehingga perlu ada penanganan khusus.
2020 Merdeka.com
"Anaknya ada empat, anak yang kecil sama bibinya. Yang dua anak sama bapaknya karena lain bapak. Sama dikembalikan kepada orang tuanya. Yang satu ini karena paling tua banyak tekanan dari tetangga, teman-temannya, di-bully makanya kami amankan," ujarnya.
Tetangga Diharapkan Berikan Dukungan Positif
Sementara itu, Wali Kota Serang Syafrudin mengatakan, pihaknya akan terus melakukan pemantauan terhadap keluarga almarhum Ibu Yuli. Dan juga akan menginstruksikan lurah untuk memberikan arahan agar situasi di wilayah Lontarbaru lebih tenang."Saya kira tetangga ya harus jangan menekan. Inikan persoalan semua orang tahu, lebih baik tetangga yang memberikan support yang dingin, inikan situasinya memanas," ujarnya. (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Resepsi pernikahan biasanya menjadi momen suka cita untuk mempelai dan keluarga, namun berbeda dengan kisah satu ini.
Baca SelengkapnyaKasus ini sedang dalam penyelidikan aparat kepolisian.
Baca SelengkapnyaAyah remaja putri itu sudah tiada sejak bayi dan ibunya kabur saat usianya baru empat tahun.
Baca SelengkapnyaWanita ini bagikan kisah pilu. 10 hari sebelum lebaran ibunda meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaDriver ojol ini hanya hidup berdua dengan ibunda
Baca SelengkapnyaBerasal dari keluarga yang tidak berkecukupan, ia rela banting tulang mencari rezeki sebagai seorang penjual es lilin demi membiayai sang ibunda dan neneknya.
Baca SelengkapnyaDi hari kejadian, ibu tersebut juga sempat terlibat pertengkaran dengan mertuanya.
Baca SelengkapnyaVideo yang diunggah oleh akun TikTok @liintanggliintangg ini viral mencuri perhatian.
Baca SelengkapnyaSepeninggal ayah berpulang, keduanya terpaksa menjadi tulang punggung.
Baca SelengkapnyaPelaku bullying SMP di Cilacap kini tengah diamankan. Ibu korban bullying tak mampu tahan emosi saat bertemu pelaku.
Baca SelengkapnyaKorban sempat dibawa pihak sekolah ke puskesmas terdekat. Namun, karena kendala peralatan yang dianggap kurang lengkap.
Baca SelengkapnyaSaat menceritakan momen tersebut, siswi ini tampak begitu tegar.
Baca Selengkapnya