Ingat Kasus 33 Tahun Silam, Ini Cerita Dokter Usai Operasi Bayi Kembar Siam di Medan
Merdeka.com - Bayi kembar siam asal Kabupaten Labuhan Batu, Sumatra Utara (Sumut), bernama Adam dan Aris berhasil dipisahkan setelah dilakukan operasi pada Rabu (20/1) oleh tim dokter di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik, Medan.
Sebanyak 50 tenaga medis terlibat dalam operasi pemisahan bayi kembar siam ini. Menurut tim dokter, proses operasi kali ini lebih lama dibandingkan 6 bayi kembar siam yang pernah ditangani RSUP H Adam Malik sebelumnya.
Direktur Utama RSUP Haji Adam Malik, dr. Zainal Safri, Sp.PD-KKV, Sp.JP (K) pada Kamis (21/1) menerangkan, Adam dan Aris sudah dirawat di rumah sakit tersebut sejak lahir, yakni 9 Desember 2019.
-
Bagaimana proses operasi pemisahan kembar siam? Mengutip Instagram @mwv.mystic, operasi pemisahan kepala Ana dan Ani berlangsung selama 13 jam.
-
Kapan operasi pemisahan kembar siam terjadi? Pada 21 Oktober 1987, ia memimpin 40 dokter lain untuk melakukan operasi pemisahan kepala bayi kembar siam.
-
Siapa yang memimpin operasi pemisahan kembar siam? Pada 21 Oktober 1987, ia memimpin 40 dokter lain untuk melakukan operasi pemisahan kepala bayi kembar siam.
-
Apa yang terjadi pada kembar siam setelah operasi? Usai dipastikan kondisi Ana dan Ani sehat, kedua orang tuanya mengajak mereka pulang ke Riau.
-
Siapa anak kembar Komeng? Kedua anak kembar Komeng baru saja diwisuda. Lulusan Sekolah Internasional Kebahagiaan kini tengah dirasakan komedian Komeng. Pasalnya anak kembarnya, Ganteng Maritza Aldi dan Bagus Athallah telah lulus dari Sekolah Menengah Atas (SMA).
-
Dimana 5 anak kembar lahir? Sebuah momen bersejarah terjadi di RSUD Indramayu. Seorang Ibu yang melahirkan bayi kembarnya di sana.
Melansir dari Liputan6.com, berikut cerita pengalaman tim dokter usai berhasil memisahkan bayi kembar siam Adam dan Aris.
Mengingatkan pada Operasi 33 Tahun Silam
©2021 Merdeka.com/Yan Muhardiansyah
Salah satu tim dokter, Dr. Erjan F, SpBA (K) mengatakan, pemisahan Adam dan Aris ini mengingatkannya pada operasi yang sama tahun 1988 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pirngadi Medan. Meski operasi Adam dan Aris lebih lama, yakni hampir 10 jam.
Hal ini karena kondisi liver bayi lebih tebal, dan membutuhkan takaran pembiusan dan tindakan yang lebih banyak memancing reaksi inflamasi. Sehingga lebih lama dipisahkan.
"Liver ini seperti gabus, tidak mudah dihentikan pendarahannya. Kami belah, ada sekitar 6x8 Cm atau 9 Cm. Itu semua pendarahan hebat. Tapi didukung alat, pelan-pelan diselesaikan," jelasnya.
Dokter Sampai Menginap di Rumah Sakit
Erjan mengatakan, operasi ini banyak melibatkan para dokter anastesi, bedah plastik, dan lainnya. Dokter utama dan dokter bedah plastik sebelumnya telah mendesain sehingga saat perutnya dibuka bisa ditutup lagi dengan mudah. "Percuma juga kita pisah. Kemudian masuk saya dan dr Safrudin. Jadi, itu operasi tahun 2021 serasa seperti operasi 25 tahun lalu," ujar Erjan.Selain itu, dokter anak juga terlibat dalam operasi ini. Bahkan harus menginap untuk menjaga bayi yang sudah dipisahkan. Sebab, operasi ini akan sia-sia kalau terjadi perburukan atau komplikasi."Mereka ini menjaga dari mulai obat anti biotik, cairan, sangat-sangat optimal. Tidak terlepas perawat-perawat yang mengawal kami semua. Belum setengah jalan ini, masih panjang," ucapnya.
Kondisi Bayi Stabil
liputan6.com ©2021 Merdeka.com
Sementara itu, menurut Sekretaris Tim Penanganan Bayi Kembar Siam, dr. Rizky Adriansyah SpA (K), setelah operasi selesai dilakukan, Adam dan Aris tak langsung dibuat sadar. Hal tersebut sengaja dilakukan hingga kondisinya stabil dan hasil screening tidak menunjukkan adanya infeksi. Meski demikian, kondisi kedua bayi stabil."Infeksi sudah dilakukan screening, hasilnya negatif semua, pelan-pelan kita bangunkan. Biasanya begitu prosedurnya," terang Rizky.Saat masih berstatus kembar siam, berat Adam dan Aris 16 Kilogram (Kg). Setelah operasi, kini beratnya masing-masing 8 Kg. Kondisi tersebut normal, dan berat lahirnya 2.640 gram dengan status prematur. (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kini bayi kembar itu sudah tumbuh dewasa, dan menjadi orang sukses di bidangnya masing-masing.
Baca SelengkapnyaSelama dua hari dirawat di RSUD dr Soetomo Surabaya, kondisi Arsenio tak kunjung membaik.
Baca SelengkapnyaYuliana dan Yuliani lahir dengan kepala yang dempet. Keduanya menjadi bayi kembar siam pertama di Indonesia yang sukses jalani operasi. Begini kabar terbarunya.
Baca SelengkapnyaDiketahui keduanya dulu ditolong oleh sosok ‘malaikat tak bersayap’ bahkan hingga disekolahkan.
Baca SelengkapnyaSudah setahun kasus ini berjalanan, namun pihak rumah sakit tak kunjung memberikan pertanggungjawaban.
Baca SelengkapnyaSiapa sangka, 8 tahun berlalu sejak kelahiran AIUEO, seorang ibu di Indramayu melahirkan lima bayi kembar sekaligus.
Baca SelengkapnyaHeboh seorang bayi laki-laki berusia 5 bulan di Sumatera Barat (Sumbar) memiliki janin di perutnya.
Baca SelengkapnyaAl Dewi dan Al Putri terlahir dalam kondisi kembar siam dan berbagi organ vital seperti hati, pembuluh darah, dan saluran kemih.
Baca SelengkapnyaPolres Bogor akan menanggung biaya tes DNA untuk pasien B demi mengungkap dugaan bayi tertukar di RS Sentosa Kemang, Kabupaten Bogor.
Baca SelengkapnyaSOP sesuai aturan dijalankan itu diketahui setelah Dinkes Kabupaten Bogor mendatangi rumah sakit.
Baca SelengkapnyaRaffi Ahmad bersikap kocak saat melihat kondisi Mpok Alpa usai melahirkan.
Baca SelengkapnyaTertukarnya kedua bayi pasien itu telah terbukti dari hasil DNA.
Baca Selengkapnya