Jadi Google Doodle Hari Ini, Intip Profil Sapardi Djoko Damono
Merdeka.com - Tepat pada hari ini, Senin (20/3), halaman utama mesin pencarian Google menampilkan sosok penyair andal tanah air, Sapardi Djoko Damono. Tampilan Google Doodle ini dibuat khusus untuk memperingati hari lahirnya sang penyair besar.
Saat membuka halaman utama mesin pencarian tersebut, terlihat sebuah ilustrasi yang memperlihatkan sosok Sapardi Djoko Damono yang tengah berdiri di tengah rintik hujan sambil membawa buku dan payung. Ilustrasi tersebut menggambarkan salah satu kumpulan puisi terkenal yang dibuat oleh sang penyair bertajuk Hujan Bulan Juni.
Seperti yang diketahui, Sapardi Djoko Damono merupakan pria kelahiran Solo, 20 Maret 1940. Ia menutup usia pada 19 Juli 2020 lalu atau saat dirinya berusia 80 tahun. Ia sudah membuat berbagai karya-karya besar dan saat kini masih dikenal oleh banyak masyarakat.
-
Siapa yang dirayakan di Hari Puisi Indonesia? Hari Puisi Indonesia yang diperingati setiap tanggal 26 Juli merupakan momen bersejarah yang diinisiasi untuk menghormati salah satu maestro puisi Indonesia, Chairil Anwar.
-
Kapan Hari Puisi Indonesia dideklarasikan? Pada tanggal 22 November 2012 lalu, 40 penyair dari seluruh Indonesia mendeklarasikan penetapan tanggal 26 Juli sebagai Hari Puisi Indonesia di Riau.
-
Kapan Hari Seniman Internasional? Setiap tahun, pada tanggal 25 Oktober, komunitas seni global merayakan Hari Seniman Internasional.
-
Kenapa Hari Seniman Internasional diperingati? Hari Seniman Internasional adalah hari yang ditujukan untuk menghargai para seniman di seluruh dunia dan karya seni yang mereka ciptakan. Hari ini juga dimaksudkan untuk mendorong kreativitas dan ekspresi diri pada masyarakat yang lebih luas.
-
Apa yang dilakukan di Hari Puisi Indonesia? Peringatan Hari Puisi Indonesia menjadi momen penting bagi masyarakat Indonesia untuk mempromosikan dan menghargai puisi dalam budaya mereka.
-
Siapa yang menciptakan kata-kata hari ini? Tidak jarang, kalimat yang keluar adalah kata-kata yang lucu.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut intip beberapa profil mengenai Sapardi Djoko Damono.
Profil
KapanLagi.com ©2023 Merdeka.com
Semasa hidupnya, Sapardi Djoko Damono dikenal sebagai seorang penyair, dosen, pengamat sastra, kritikus sastra, dan pakar sastra. Mengutip dari situs web Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Sapardi merupakan putra pertama dari pasangan Sadyoko dan Saparian.
Pendidikan Sapardi sendiri dimulai dari sekolah rakyat Kraton "Kasatriyan," Baluwarti, Solo dan dilanjut dengan SMP Negeri II Solo. Setelah menyelesaikan pendidikan sekolah menengah atas, Ia pun mengambil prodi Sastra Inggris di Fakultas Sastra dan Kebudayaan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Jadi Dosen
Sapardi pernah menjadi dosen tetap sekaligus Ketua Jurusan Bahasa Inggris di IKIP Malang Cabang Madiun pada 1964 sampai 1968. Tahun berikutnya ia menjadi dosen tetap di Fakultas Sastra Budaya, Universitas Diponegoro, Semarang, pada tahun 1968 sampai 1973.
Ia juga ditetapkan sebagai dosen tetap di Fakultas Sastra, Universitas Indonesia, Jurusan Sastra Indonesia pada sejak 1974. Sapardi juga pernah memperdalam pengetahuan tentang humanities di University of Hawaii, Amerika Serikat (AS) hingga pada tahun 1989. Ia pun memperoleh gelar doktor ilmu sastra dengan disertasi berjudul Novel Jawa Tahun 1950-an: Telaah Fungsi, Isi, dan Struktur.
Pembantu Dekan
KapanLagi.com ©2023 Merdeka.com
Sapardi juga Djoko Damono pernah menjabat sebagai Pembantu Dekan III di Fakultas Sastra Universitas Indonesia tahun 1979 sampai 1982, lalu diangkat sebagai Pembantu Dekan I pada 1982—1996 dan akhirnya menjabat Dekan pada 1996—1999 di fakultas dan universitas yang sama.
Ia memasuki masa pensiun sebagai guru besar Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Indonesia tahun 2005, tapi masih diberi tugas sebagai promotor konsultan dan penguji di beberapa perguruan tinggi, termasuk jadi konsultan Badan Bahasa.
Bekerja di Berbagai Jabatan
Selain bekerja sebagai dosen, Sapardi pernah menjabat berbagai jabatan tertinggi, di antaranya yakni sebagai Direktur Pelaksana Yayasan Indonesia Jakarta, Redaksi majalah sastra Horison, Sekretaris Yayasan Dokumentasi Sastra H.B. Jassin, anggota Dewan Kesenian Jakarta. Selanjutnya, Sapardi juga sempat menjadi redaksi majalah Pembinaan Bahasa Indonesia, Anggota Badan Pertimbangan Perbukuan Balai Pustaka, Sekretaris Yayasan Lontar Jakarta hingga Ketua Pelaksana Pekan Apresiasi Sastra 1988, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Pada 1988, ia meresmikan Himpunan Sarjana Kesusastraan Indonesia (HISKI), dan terpilih sebagai Ketua Umum HISKI Pusat selama tiga periode. Selain itu, ia juga tercatat sebagai anggota Himpunan Pembina Bahasa Indonesia (HPBI) dan sebagai anggota Koninklijk Instituut vor Taal Land-en Volkenkunde (KITLV).
Hadir di Berbagai Pertemuan Internasional
KapanLagi.com ©2023 Merdeka.com
Dalam usaha mendukung pengembangan kariernya sebagai sastrawan, Sapardi Djoko Damono sering menghadiri berbagai pertemuan internasional. Pada 1971, ia menghadiri Translation Workshop dan Poetry International di Rotterdam, Belanda.
Kemudian, ia menghadiri Seminar on Literature and Social Change in Asia di Australia National University, Camberra, dan sebagai penulis dalam Festival Seni di Adelaide pada tahun 1978. Pada tahun itu juga, ia mengikuti Bienale International de Poesie di Knokke-Heusit, Belgia.
Sejak saat itu Sapardi menjabat Country Editor majalah Tenggara Journal of Southeast Asian Literature, Kuala Lumpur. Lalu di tahun berikutnya, Sapardi tercatat sebagai anggota penyusun Anthropology of Asean Literature, COCI, ASEAN. Kemudian, Sapardi jadi panulis dalam Discussion dan sebagai anggota Komite Pendiri Asean Poetry Centre di Bharat Bhavan, Bhopal, India pada tahun 1988.
Menerbitkan Buku
Sebagai pakar sastra, Sapardi menulis beberapa buku yang sangat penting, seperti Sosiologi Sastra: Sebuah Pengantar Ringkas (1978), Novel Sastra Indonesia Sebelum Perang (1979), dan Kesusastraan Indonesia Modern: Beberapa Catatan (1999).
Tidak ketinggalan, Novel Jawa Tahun 1950-an: Telaah Fungsi, Isi, dan Struktur (1996), Politik, Ideologi, dan Sastra Hibrida (1999), Sihir Rendra: Permainan Makna (1999), dan Puisi Indonesia Sebelum Kemerdekaan: Sebuah Catatan Awal.
Penerjemah Karya Luar
KapanLagi.com ©2023 Merdeka.com
Sapardi Djoko Damono juga menerjemahkan beberapa karya sastra asing ke dalam bahasa Indonesia, antara lain Lelaki Tua dan Laut (The Old Man and the Sea, Hemingway), Daisy Manis (Daisy Milles, Henry James), Puisi Brasilia Modern, George Siferis, Sepilihan Sajak, Puisi Cina Klasik, Puisi Klasik.
Selanjutnya ia juga menerjemah Shakuntala, Dimensi Mistik dalam Islam karya Annemarie Schimmel, Afrika yang Resah (Song of Lowino dan Song of Ocol oleh Okot p'Bitek), Duka Cita bagi Elektra (Mourning Becomes Electra oleh Eugene O'Neill), serta Amarah I dan II (The Grapes of Wrath, John Steinbeck).
Dapat Penghargaan
Beberapa penghargaan dan hadiah sastra yang diterima Sapardi, termasuk Hadiah Majalah Basis atas puisinya Ballada Matinya Seorang Pemberontak pada 1963. Lalu, pada 1978, ia menerima penghargaan Cultural Award dari Pemerintah Australia; tahun 1983 memperoleh hadiah Anugerah Puisi-Puisi Putera II untuk bukunya Sihir Hujan dari Malaysia; dan tahun 1984 mendapat hadiah dari Dewan Kesenian Jakarta atas bukunya yang berjudul Perahu Kertas.
Kemudian, tahun 1985, Sapardi menerima Mataram Award; dan tahun 1986 ia menerima hadiah SEA Write Award (Hadiah Sastra Asean) dari Thailand. Sapardi juga mendapat Anugerah Seni dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan tahun 1990.
Tahun 1996, ia memperoleh Kalyana Kretya dari Menristek RI. Lalu, pada 2003, Sapardi mendapat penghargaan The Achmad Bakrie Award for Literature dan tahun 2004 Sapardi memperoleh Khatulistiwa Award. Pada 2012, Sapardi juga mendapat penghargaan dari Akademi Jakarta. (mdk/frd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meskipun lahir di Sukabumi, Jokpin justru sangat lekat dengan Kota Jogja.
Baca SelengkapnyaTanggal ini dipilih untuk memperingati hari lahir sang penyair, yang telah memberikan kontribusi besar dalam dunia sastra Indonesia.
Baca SelengkapnyaKebanyakan seluruh kalimatnya tersusun dengan penuh keindahan serta kebijaksanaan
Baca SelengkapnyaDamiri Mahmud, seorang penyair dan sastrawan putra Provinsi Sumatra Utara.
Baca SelengkapnyaTokoh seniman kondang ini adalah orang pertama yang mengenalkan modernitas seni rupa Indonesia dalam konteks kondisi nyata bangsa Indonesia saat itu.
Baca SelengkapnyaJoko Pinurbo merupakan salah satu penyair terkenal Indonesia.
Baca SelengkapnyaKata-kata romantis Joko Pinurbo ini bisa diunggah di media sosial.
Baca SelengkapnyaNamanya semakin terkenal ketika ia membuat novel berjudul Asmara Jaya dan Darah Muda.
Baca SelengkapnyaSalah satu nama seniman Indonesia berdarah Minang terpampang di perayaan Internasional pada keputusan UNESCO baru-baru ini.
Baca SelengkapnyaKata-kata Selamat Hari Musik Nasional 2024 merupakan bentuk apresiasi kepada para seniman, musisi, dan semua individu yang terlibat dalam industri musik.
Baca SelengkapnyaSastrawan Marah Roesli terkenal dengan karyanya Siti Nurbaya
Baca Selengkapnya