Jadi Tempat Penangkaran Ribuan Buaya, Ini 6 Fakta Menarik Crocodile Park di Medan
Merdeka.com - Taman Penangkaran Buaya Asam Kumbang Medan, Sumatra Utara, menyajikan pemandangan yang unik. Pengunjung bisa menyaksikan suasana alam sambil menyaksikan ribuan buaya. Taman itu pun menjadi alternatif bagi masyarakat yang ingin memanfaatkan waktu luang dengan biaya murah bersama keluarga maupun para sahabat.
Lokasi taman itu tidak jauh dari pusat kota, yaitu di Jalan Bunga Raya II, Nomor 2, Kelurahan Asam Kumbang, Kecamatan Medan Selayang. Terdapat ribuan ekor buaya muara di taman yang berdiri di atas tanah seluas dua hektare ini, dengan usia buaya bahkan ada yang mencapai lebih dari 50 tahun.
Terdapat 2.700 Ekor Buaya
-
Dimana buaya itu ditemukan? Saat menyusuri pinggir sungai yang mengering akibat musim kemarau, mereka justru melihat sorot mata yang mencurigakan mengambang di permukaan air.
-
Apa yang unik dari Taman Gajah Bolong? Nama Taman Gajah Bolong diambil dari mitos tentang keberadaan lubang sebesar gajah dewasa. Konon, lubang ini dulu digunakan untuk perjalanan gaib. Lubang membentang sekitar 200 meter di bawah tanah kosong (yang sekarang menjadi Taman Gajah Bolong) menuju sendang (sekarang Kantor Kecamatan Baureno).
-
Apa yang ada di Danau Taman Hidup? Danau Taman Hidup di Gunung Argopuro mempesona para pendaki dengan kecantikannya yang menakjubkan, namun menyimpan keajaiban yang perlu diwaspadai.
-
Di mana Taman Nasional Bunaken berada? Berbicara soal Manado, pasti tempat wisata yang banyak diketahui ialah Taman Nasional Bunaken. Sebab, keindahannya memang begitu memukau hingga ke berbagai penjuru dunia. Di lokasi ini, banyak wisatawan yang rela menunggu satu per satu untuk dapat menikmati pemandangan bawah lautnya yang eksotis.
-
Dimana salamander buaya ini ditemukan? Para ilmuwan baru-baru ini berhasil mendeskripsikan spesies salamander baru yang menarik, berasal dari genus Tylototriton yang ditemukan di hutan pegunungan yang selalu hijau di Gunung Ngoc Linh di Dataran Tinggi Tengah Vietnam.
Sumber: backpackerjakarta.com ©2020 Merdeka.com
Dilansir dari goodnewsfromindonesia.id, taman buaya ini memiliki luas dua hektare. Dengan area seluas itu, di taman ini terdapat sekitar 2.700 ekor buaya.
Bahkan, di sini juga terdapat buaya yang baru saja menetas hingga yang berusia lebih dari 50 tahun yang memiliki panjang sampai dengan 5 meter.
Berawal dari Hobi
Dilansir dari boombastis, taman ini sudah berdiri sejak 1959. Awalnya, taman ini dibangun hanya sebatas hobi. Lim Hui Cu Sebagai pemilik penangkaran sekaligus taman buaya ini mengatakan bahwa penangkaran ini didirikan oleh suaminya, Lo Than Muk.
Ia menceritakan sejak 1959, suaminya sudah hobi memelihara hewan berbahaya ini.
Terbesar se-Asia Tenggara
Sumber: tripadvisor.co.id 2020 Merdeka.com
Taman buaya ini merupakan penangkaran buaya terbesar se-Asia Tenggara. Pada awal didirikan, buaya yang ada di taman ini hanya berjumlah 12 ekor saja. Namun, jumlahnya terus bertambah hingga mencapai ribuan seperti sekarang.Area penangkaran ini dibangun menjadi 78 bak penangkaran buaya, di mana tiap bak dihuni sekitar 10-15 buaya sesuai dengan umurnya. Selain itu, terdapat sebuah danau buatan berwarna hijau yang dihuni oleh ratusan ekor buaya.
Memiliki Banyak Jenis Buaya
Indonesia sendiri terdapat beberapa jenis buaya yang hidup tersebar di beberapa wilayah, yaitu buaya Irian (Crocodylus novaeguneae) yang hidup di wilayah Papua, buaya Kalimantan (Crocodylus raninus) yang banyak ditemui di Kalimantan, dan buaya Senyulong (Tomistoma schlegelii) yang banyak ditemui di Pulau Sumatra. Di penangkaran ini, para pecinta satwa bisa menemukan semua jenis buaya yang hidup di perairan Indonesia tersebut.
Habiskan Ratusan Kilogram Daging
Sumber: tripadvisor.co.id ©2020 Merdeka.com
Setiap harinya, pihak pengelola taman menghabiskan ratusan kilogram hingga satu ton daging bebek dan ayam untuk memberi memberi makan para buaya.
Jumlah ini cukup besar, mengingat ada ribuan buaya yang ada di taman ini.
Dibuka untuk Umum
Taman penangkaran ini dibuka untuk umum dan telah menjadi salah satu destinasi wisata yang cukup populer di Kota Medan. Di sini, pengujung bisa melihat ribuan buaya dari jarak yang dekat namun tetap aman.Selain itu, ada beberapa aktivitas yang bisa dilakukan wisatawan yang berkunjung ke taman ini, seperti berfoto bersama buaya, memberi makan buaya, dan melihat atraksi dari hewan reptil ini. (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hewan ini sudah hidup di bumi sejak ratusan juta tahun lalu
Baca SelengkapnyaDari pasar terapung yang ramai hingga keheningan hutan pinus, kota ini menyimpan cerita di setiap sudutnya.
Baca SelengkapnyaKawasan suaka margasatwa di Kabupaten Banyuasin ini sudah ditetapkan sejak tahun 1935 oleh gubernur Hindia Belanda pada waktu itu.
Baca SelengkapnyaTiga warga di Desa Terusan Laut, Kecamatan Sirah Pulau Padang, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, nekat beternak buaya dalam rumah mereka.
Baca SelengkapnyaMuseum ini menjadi satu-satunya galeri bertaraf internasional di Asia yag memiliki lebih dari 2.000 koleksi spesies binatang liar yang diawetkan.
Baca SelengkapnyaBaru buaya titipan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) yang berukuran 3 sampai 5 meter setelah lepas dari penangkaran ditangkap.
Baca SelengkapnyaSeorang nelayan bernama Samaun, asal Pangkah Wetan saat dikonfirmasi membenarkan keberadaan buaya muara di perairan Ujungpangkah Kabupaten Gresik.
Baca SelengkapnyaTaman Nasional ini memiliki potensi alam yang begitu besar hingga menjadikan tempat ini diakui sebagai warisan dunia UNESCO.
Baca SelengkapnyaSiapa sangka bahwak sederet surga dunia ini ada di Indonesia.
Baca SelengkapnyaHabitat ikan air tawar terlengkap di dunia ternyata ada di Indonesia, yakni di Danau Sentarum, Kalimantan Barat.
Baca SelengkapnyaBahkan, geopark ini juga menjadi objek penelitian ilmiah terkait unsur-unsur yang ada di tempat ini.
Baca SelengkapnyaMeski biayanya murah, namun apa yang ditawarkan tidak murahan. Anda akan disambut dengan pemandangan indah, aktivitas seru, dan pengalaman yang tak terlupakan.
Baca Selengkapnya