Kabar Baik, Tes PCR COVID-19 Segera Dapat Dilakukan di Sumut
Merdeka.com - Ada berita baik yang datang dari Sumut. Tidak lama lagi, tes PCR untuk COVID-19 dapat dilakukan secara mandiri di provinsi ini.
Lamanya hasil tes spesimen swab atau Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk menentukan pasien positif COVID-19 selama ini menjadi persoalan tersendiri di tengah maraknya penyebaran COVID-19 di Tanah Air, termasuk di Sumut. Kondisi ini diharapkan segera teratasi saat Sumut sudah menerima dan menggunakan alat tes PCR.
Koordinator Medis dan Paramedis Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Restuti Hidayani Saragih mengatakan Pemprov Sumut sudah siap untuk melaksanakan tes PCR secara mandiri. Bahkan Gubernur Sumut sudah menandatangani kerja sama dengan Universitas Andalas yang sudah lebih dulu dapat melaksanakan tes mandiri tersebut.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama ditemukan? Menurut pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo, kasus Covid-19 pertama di Indonesia terjadi pada dua warga Depok, Jawa Barat, yang merupakan seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Dimana tim khusus Kemenkes mengambil sampel? Dikutip dari ANTARA, tim peneliti itu mengambil sampel darah penderita DBD, kemudian mengambil sampel nyamuk dan jentik nyamuk di lima lokasi penelitian.
Nantinya, setelah alat tes PCR sampai di Sumut, diagnosa terhadap pasien pun dapat segera ditegakkan dan diikuti dengan tindak lanjut yang tepat.
Alat Tes PCR Segera Tersedia Dalam Waktu Dekat
Restuti juga mengatakan, tes spesimen swab atau PCR itu tidak lama lagi dapat dilakukan di Sumut. Perangkat untuk tes akan tersedia di salah satu rumah sakit atau sentra laboratorium di daerah ini dalam waktu dekat.
"Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama kita akan memangkas waktu untuk datangnya hasil swab PCR. Hasil swab ini adalah hasil final diagnosis," kata Restuti, Jumat (10/4).
Hasil Tes Swab Membutuhkan Waktu Lama
Lamanya hasil dari tes swab yang selama ini menjadi persoalan, disebabkan karena hingga saat ini spesimen swab masih harus dibawa ke laboratorium Badan Penelitian Pengembangan Kementerian Kesehatan RI di Jakarta. Akibatnya hasil diagnosa akhir menjadi sangat lama dan menyebabkan sejumlah persoalan. Pada sejumlah kasus, pasien sudah lama meninggal dunia namun hasil tes baru diketahui.
Alat Tes PCR dari Swiss Sudah Ada di Indonesia
Sebelumnya Plh Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Agus Wibowo mengunggah tibanya alat laboratorium tes PCR dari Swiss dengan kapasitas 10.000 tes per hari. Alat dengan kapasitas tes 500 tes per hari itu akan didistribusikan ke 12 provinsi."Sudah datang alat Lab Test PCR - Roche Swiss dgn kapasitas 10.000 test PCR/hari, 1 alat pcr utk 500 test/day, dan didistribusikan ke 12 Provinsi," tulisnya dalam akun Twitter resminya @aw3126, Selasa (7/4).
Didistribusikan ke Daerah
Pada unggahan tersebut, Agus Wibowo juga mengatakan nantinya alat tes PCR itu akan didistribusikan ke beberapa daerah di Indonesia dengan kasus COVID-19 terbanyak, salah satunya Sumut."Alat test PCR akan Didistribusikan ke Provinsi Jakarta, Banten, Jabar, Jateng, Jatim, Sumut, Lampung, Kaltim, Sulsel, Papua, Sumsel, Bali #BersatuMelawanCovid19". (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah Kabupaten Kutai Timur kini telah menyediakan alat Skrining HIV Mandiri (SHM).
Baca SelengkapnyaMetode PCR sebelumnya juga digunakan untuk mendeteksi virus corona.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaBelasan laboratorium tersebut tersebar di sejumlah kota besar yang terbagi dalam beberapa regional.
Baca SelengkapnyaDari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca SelengkapnyaProgram skrining kesehatan gratis bagi masyarakat merupakan salah satu program Presiden Prabowo Subianto di sektor kesehatan.
Baca SelengkapnyaKepala Dinkes Sumsel Trisnawarman menegaskan, pihaknya telah memeriksa sampel swab pasien J. Hasilnya diketahui negatif cacar monyet.
Baca SelengkapnyaKemenkes telah menyiapkan 12 laboratorium untuk mempercepat proses pemeriksaan mpox atau cacar monyet.
Baca SelengkapnyaSetelah putusan Mahkamah Konstitusi (MK), masih ada beberapa daerah yang harus melakukan PSU.
Baca SelengkapnyaAdapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca Selengkapnya