Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengenal Kampung Madras, Sejarah dan Kisah Kehidupan Bangsa Tamil di Sumatera Utara

Mengenal Kampung Madras, Sejarah dan Kisah Kehidupan Bangsa Tamil di Sumatera Utara Kampung Madras "The Little India". ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Medan adalah kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya. Ragam suku dan budaya di Kota Medan sudah pasti banyak dan sudah mengalami akulturasi.

Tidak dipungkiri jika wilayah Indonesia menjadi tempat berlabuh para warga asing. Selain datangnya Belanda ke Indonesia, beberapa negara Asia juga datang ke Indonesia dan tersebar ke beberapa wilayah di Sumatera.

Medan pun menjadi salah satu tujuan para warga asing untuk mencari peruntungan dan lain sebagainya. Ada salah satu kampung unik di Medan yang terbentuk karena mengalami akulturasi. Namanya Kampung Madras. Berikut sejarah dan kisah kehidupan bangsa Tamil di Kampung Madras.

Orang lain juga bertanya?

Datang untuk Mencari Peruntungan

kampung madras sejarah dan kisah kehidupan bangsa tamil di sumatera utara

Youtube/Kreasi Autovisual Sejarah LKAS ©2022 Merdeka.com

Orang-orang Tamil dari India merupakan salah satu bangsa yang datang ke Medan, Sumatera Utara sekitar abad ke-19. Mereka datang ke Sumatera Utara untuk menjadi kuli di industri perkebunan, salah satunya perkebunan tembakau. Namun, tidak hanya menjadi kuli atau petani di perkebunan, orang-orang Tamil dari India juga pernah datang untuk berdagang. Namun para pedagang India ini tidak menetap.

Mengutip dari Jurnal Aghinya STIESNU Bengkulu, kedatangan bangsa Tamil di Sumatera Utara karena dibukanya industri perkebunan di Tanah Deli. Tidak hanya pekerja dari bangsa Tamil, tetapi dari bangsa Cina dan orang Jawa juga menjadi pekerja di industri tersebut.

Perkembangan jumlah kuli semakin banyak dan meningkat di setiap tahunnya. Menurut jurnal yang sama, terdapat 58.516 pekerja kuli dari bangsa Cina pada tahun 1900 dan pekerja kuli dari bangsa Tamil sebanyak 3.270 di tahun yang sama.

Dengan jumlah yang tidak sedikit, para pekerja kuli bangsa Tamil ini merantau sangat jauh dari negaranya. Mereka kemudian mendirikan sebuah pemukiman di sekitar industri perkebunan dan juga di Kota Medan.

Beberapa yang menetap di Kota Medan dan sekitarnya memutuskan untuk tetap tinggal di sana. Pada akhirnya mereka memiliki hubungan sosial dengan masyarakat Batak dan terjadilah akulturasi.

Kehidupan Sosial Bangsa Tamil di Sumatera Utara

kampung madras sejarah dan kisah kehidupan bangsa tamil di sumatera utara

Youtube/Kreasi Autovisual Sejarah LKAS ©2022 Merdeka.com

Kelompok Bangsa Tamil di Sumatera Utara jika berdasarkan garis ekonomi, mereka lebih miskin daripada warga asli. Terdapat dua kelompok yang datang ke Indonesia, yaitu Tamil dan Sikh. Namun keduanya terpisah akibat adanya perbedaan tempat asal, agama, dan mata pencaharian.

Warga bangsa Tamil Muslim hadir sejak tahun 1887 dan sudah memiliki sebuah lembaga sosial yang bernama South Indian Moslem Foundation And Welfare Committee. Sultan Deli pada saat itu telah menghibahkan dua bidang tanah untuk di bangun masjid, salah satunya Masjid Ghaudiyah. 

Kedatangan mereka secara kehidupan sosial masih berpegang teguh dengan kehidupan sosial di negara asal. Namun, dengan seiring berjalannya proses sosial dengan warga lokal, akhirnya dua budaya ini berjalan saling beriringan dan menambah nuansa budaya di Sumatera Utara dan Kota Medan.

Terbentuknya Kampung Madras

kampung madras sejarah dan kisah kehidupan bangsa tamil di sumatera utara

Youtube/Muthu Rosdiana©2022 Merdeka.com

Setelah bangsa Tamil datang untuk mencari peruntungan, akhirnya beberapa dari mereka memutuskan untuk menetap. Pada saat itulah, bangsa Tamil tinggal tepat di Jalan Zainul Arifin yang dulunya bernama Jalan Calcutta. Letak geografis dari pemukiman yang dekat dengan sungai ini kerap dijadikan moda transportasi penduduk di masa lalu.

Dengan banyaknya bangsa Tamil yang tinggal di wilayah tersebut, menjadikan masyarakat Kota Medan menyebutnya dengan Kampung Madras.

Sejak lama, masyarakat Medan menyebut Kampung Madras dengan Kampung Keling. Karena orang-orang yang tinggal di wilayah tersebut ialah Bangsa Tamil yang berkulit gelap.

Sekarang, Kampung Madras tidak hanya diisi oleh orang-orang India saja. Namun terdapat orang-orang dari berbagai daerah seperti Cina, Suku Aceh, Suku Jawa, dan Melayu.

Kampung Madras Penuh dengan Suasana India

kampung madras quotthe little indiaquot

©2019 Merdeka.com

Walaupun terdapat Masjid Ghaudiyah sebagai salah satu tanda adanya bangsa India di Medan, namun bangunan di sekitar Kampung Madras begitu kental dengan suasana India.

Lokasi Kampung Madras sangat terlihat kontras jika dibandingkan dengan bangunan-bangunan lainnya. Hal ini dikarenakan Kampung Madras berdampingan dengan gedung-gedung dan pertokoan milik warga Medan. Namun keberagaman budaya tentu begitu terasa di tempat ini. (mdk/adj)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kisah Unik Desa Sinar Bandung di Lampung, Warganya 90% Sunda dan Pendukung Setia Persib
Kisah Unik Desa Sinar Bandung di Lampung, Warganya 90% Sunda dan Pendukung Setia Persib

Penduduk desa di sini 90% adalah orang Sunda dan pendukung setia Persib.

Baca Selengkapnya
Menelusuri Kampung Ampel Surabaya, Dulunya Rawa-rawa Hadiah Raja Brawijaya Kini Dihuni Banyak Keturunan Arab
Menelusuri Kampung Ampel Surabaya, Dulunya Rawa-rawa Hadiah Raja Brawijaya Kini Dihuni Banyak Keturunan Arab

Kini Ampel tidak hanya terkenal dengan wisata religinya, tapi juga pusat belanja dan kuliner favorit

Baca Selengkapnya
Menilik Sejarah Situs Kota Cina, Jejak Bandar Perdagangan Tiongkok di Kota Medan Marelan
Menilik Sejarah Situs Kota Cina, Jejak Bandar Perdagangan Tiongkok di Kota Medan Marelan

Situs Kota Cina di Kota Melayu Deli ini telah ditemukan berbagai macam peninggalan sejarah dengan corak kebudayaan Tiongkok yang sudah ada sejak abad ke-13.

Baca Selengkapnya
Jadi Daerah Tujuan Transmigrasi dari Pulau Jawa, Ini Fakta Menarik Kota Metro di Lampung
Jadi Daerah Tujuan Transmigrasi dari Pulau Jawa, Ini Fakta Menarik Kota Metro di Lampung

Kota Metro termasuk kota terbesar kedua yang berada di Lampung.

Baca Selengkapnya
Taman Purbakala Sriwijaya, Bekas Kawasan Pemukiman dengan Ragam Jenis Peninggalannya
Taman Purbakala Sriwijaya, Bekas Kawasan Pemukiman dengan Ragam Jenis Peninggalannya

Peninggalan masa Kerajaan Sriwijaya berupa kawasan permukiman sekaligus barang-barang yang digunakan manusia pada saat itu.

Baca Selengkapnya
13 Wisata Banjarmasin yang Menarik Dikunjungi, Cocok untuk Rekomendasi Liburan
13 Wisata Banjarmasin yang Menarik Dikunjungi, Cocok untuk Rekomendasi Liburan

Dari pasar terapung yang ramai hingga keheningan hutan pinus, kota ini menyimpan cerita di setiap sudutnya.

Baca Selengkapnya
7 Tempat Wisata di Medan yang Gratis, Cocok Dikunjungi Bersama Keluarga
7 Tempat Wisata di Medan yang Gratis, Cocok Dikunjungi Bersama Keluarga

Tempat wisata di Medan yang gratis bisa dijadikan pilihan saat berkunjung ke Sumatera Utara.

Baca Selengkapnya
Keindahan Nagari Mandeh, Desa Wisata Religi Bak Raja Ampat di Sumatera Barat
Keindahan Nagari Mandeh, Desa Wisata Religi Bak Raja Ampat di Sumatera Barat

Nagari Mandeh merupakan salah satu kampung nyaris terisolir. Letaknya sangat jauh dari Kota Padang.

Baca Selengkapnya
Mengenal Orang Talak Mamak, Penghuni Asli Pedalaman Riau yang Bersahabat dengan Hutan
Mengenal Orang Talak Mamak, Penghuni Asli Pedalaman Riau yang Bersahabat dengan Hutan

Sebuah masyarakat yang hidup cukup terisolir di pedalaman Provinsi Riau ini sangat dekat dengan alam (hutan) dan menerapkan sistem peladangan.

Baca Selengkapnya
Kerajaan Ini Disebut Nenek Moyangnya Orang Batak, Ini Kisahnya
Kerajaan Ini Disebut Nenek Moyangnya Orang Batak, Ini Kisahnya

Bahkan kemunculannya lebih awal dari Kerajaan Sriwijaya.

Baca Selengkapnya
Melihat Perkampungan Jawa di Thailand, Lokasinya Tak Jauh dari Ibu Kota
Melihat Perkampungan Jawa di Thailand, Lokasinya Tak Jauh dari Ibu Kota

Sebuah video memperlihatkan sebuah perkampungan Jawa di Thailand, kampung itu memiliki masjid yang bernama Jawa Mosque.

Baca Selengkapnya
Menelusuri Kampung Ampel Blumbang Surabaya, Ada Kolam Kecil Konon Jalannya Bisa Tembus ke Makkah
Menelusuri Kampung Ampel Blumbang Surabaya, Ada Kolam Kecil Konon Jalannya Bisa Tembus ke Makkah

Kolam ini dibangun oleh murid Sunan Ampel yang bernama Mbah Blumbang

Baca Selengkapnya