Kecewa Banyak Siswa yang Tak Lancar Baca Tulis, Bupati Labura Ancam Akan Lakukan Ini
Merdeka.com - Para guru di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 118423 Bulu Inas, Desa Kualaberingin, Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), Sumatra Utara (Sumut), mendapat peringatan keras dari Bupati Labura, Hendriyanto Sitorus.
Hendriyanto mengancam akan melakukan tindakan kepada para guru, berupa pemecatan, lantaran banyak ditemukan siswa di sekolah tersebut yang belum lancar baca, tulis dan berhitung (balistung).
Hal ini Ia sampaikan pada rapat terbatas dengan Dinas Pendidikan, UPTD SDN 118423 Bulu Inas pada Jumat (17/9).
-
Apa pesan Gubernur Kalimantan Selatan untuk para siswa? “Jadilah anak Banua yang berkualitas dan berdaya saing agar dapat menjadi pemenang kedepannya. Teruslah tanamkan semangat Pangeran Antasari Haram Manyarah Waja Sampai Kaputing dalam menuntut ilmu di sekolah,“ tegas Sahbirin, Martapura, Selasa (8/8).
-
Apa yang dilakukan guru terhadap murid? Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang,' jelasnya.
-
Apa yang diberikan guru kepada murid? 'Terima kasih atas bimbingan dan ilmunya yang bermanfaat, amal kalian akan terus mengalir seiring dengan bermanfaatnya ilmu yang engkau berikan.'
-
Apa yang diberikan Bupati Banyuwangi kepada guru PAUD? Pemkab Banyuwangi kembali menyalurkan insentif bagi guru pendidikan anak usia dini (PAUD). Total insentif tahun ini mencapai Rp. 7,2 miliar yang disalurkan kepada 1.200 guru PAUD non ASN se-Banyuwangi.
-
Apa pesan yang disampaikan untuk guru? Semoga bapak dan ibu guru bisa tetap kreatif dalam merancang serta menyampaikan materi kepada para siswanya. Semoga sehat selalu, sukses terus, dan tetap menjadi guru yang peduli dengan siswanya.
-
Apa yang membuat guru kesulitan? Viral, Video Guru Susah Sebut Nama Muridnya: Ini Bacanya Gimana ya? Sang guru kesulitan menyebut nama muridnya. Zaman semakin berkembang, nama-nama anak sekarang juga semakin unik dan terkadang sulit untuk diucapkan.
Kondisi yang sangat disayangkan ini pertama kali diketahui saat dilakukan inspeksi mendadak oleh Wakil Bupati (Wabup) Labura Samsul Tanjung dan Sekdakab HM Suib Sitorus satu hari sebelumnya.
Terkait hal ini, Hendriyanto pun memberikan peringatan keras kepada para guru dengan ancaman pemecatan.
Melansir dari ANTARA, berikut informasi selengkapnya.
Temuan di Lapangan
Pada saat sidak, Wabup dan Sekdakab mendapati tidak adanya proses kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut. Bahkan, para guru juga tidak berada di sekolah saat sidak berlangsung.
Sementara kepala sekolah juga didapati datang terlambat, dengan alasan baru melakukan suntik vaksinasi di Puskesmas Londut.
Kemudian, Sekretaris Dinas Pendidikan Labura Mujiono meminta perwakilan siswa untuk diuji balistung, namun ternyata masih banyak murid yang tidak lancar membaca dan menulis serta berhitung.
Teguran Keras berupa Ancaman Pemecatan
Dari temuan di lapangan, Hendriyanto merasa kecewa dan sangat menyayangkan hal tersebut. Ia pun memberi waktu selama satu bulan untuk siswa di SDN tersebut untuk lancar balistung, namun jika nantinya masih didapati banyak siswa yang tidak lancar, maka para guru yang berstatus honor akan dipecat. "Bagi ASN akan saya pindahkan dan CPNS akan saya pastikan tidak mendapatkan 100 persen PNS-nya," tegasnya.Diketahui, di SDN tersebut terdapat 11 pengajar, terdiri dari 2 orang berstatus ASN, 2 orang berstatus CPNS dan 7 lainnya merupakan guru honor. (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus dugaan pengancaman itu terungkap setelah pesan percakapan siswa bocor.
Baca SelengkapnyaMereka adalah guru dan tenaga kesehatan (nakes) yang lolos seleksi CPNS tahun 2019 dan 2020.
Baca SelengkapnyaBangunan lapuk, dindingnya terkelupas dimana-mana, atapnya bocor
Baca SelengkapnyaIpuk ingin para tenaga pendidik memberikan yang terbaik bagi para siswa di Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaSeorang siswa SD viral di media sosial karena berkata kotor dan mencoba memukul gurunya. Namun, belakangan justru sang guru yang meminta maaf.
Baca SelengkapnyaTidak ada bangku membuat para siswa harus duduk di lantai dan menunduk saat menulis materi pelajaran.
Baca SelengkapnyaSelain kondisi gedung sekolah yang perlu diperbaiki, dewan guru pun menyampaikan bahwa SDN 7 Suana kekurangan meja dan kursi.
Baca SelengkapnyaKarena kekurangan ruangan kelas sehingga harus digunakan bangunan yang tidak layak tersebut
Baca SelengkapnyaDirinya pun khawatir anaknya akan ditertawakan siswa lain jika berpenampilan dengan rambut botak tengah.
Baca SelengkapnyaPara siswa SD di Kota Padang, Sumatera Barat bahu-membahu bersama guru menjemur buku yang basah akibat banjir yang melanda sekolah mereka.
Baca SelengkapnyaSD Negeri 23 Lolong di Kota Padangkekurangan peserta didik. Sekolah itu hanya mendapatkan 2 siswa baru.
Baca SelengkapnyaGuru yang diduga melakukan pencabulan diketahui merupakan seorang laki-laki berusia 36 tahun.
Baca Selengkapnya