Kemenkes Beri Imbauan Soal Flu Babi G4, Berikut Fakta Virus Baru Ini
Merdeka.com - Flu babi jenis baru (G4) yang berpotensi menjadi pandemi baru-baru ini ditemukan di Tiongkok oleh para ilmuwan. Para peneliti khawatir bahwa virus G4 tersebut dapat bermutasi lebih lanjut, sehingga dapat menyebar dengan mudah dari orang ke orang dan memicu wabah pandemi global.
Dilansir dari Liputan6.com, dalam jurnal berjudul Prevalent Eurasian avian-like H1N1 swine influenza virus with 2009 pandemic viral genes facilitating human infection, disebutkan babi dianggap sebagai inang penting untuk menghasilkan virus pandemi influenza. Berikut fakta-fakta mengenai virus G4 yang baru-baru ini ditemukan.
Virus Baru Menyerupai H1N1
-
Bagaimana flu menyebar? Flu merupakan infeksi virus pada saluran pernapasan yang menyebar terutama melalui kontak dekat dengan orang yang terinfeksi. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), virus ini menyebar melalui tetesan kecil yang dikeluarkan oleh penderita saat batuk, bersin, atau bahkan berbicara. Tetesan ini dapat terhirup oleh orang lain atau menempel pada permukaan seperti gagang pintu atau meja. Jika seseorang menyentuh permukaan yang terkontaminasi dan kemudian menyentuh hidung, mulut, atau mata mereka, kemungkinan besar mereka akan tertular flu.
-
Kapan flu babi menjadi pandemi? Pandemi influenza H1N1 tahun 2009 yang dikenal sebagai 'flu babi' menyebabkan lebih dari 18.000 kematian di seluruh dunia.
-
Kenapa Flu Singapura bisa berbahaya? Flu Singapura dapat sembuh dengan perawatan yang tepat di rumah, tetapi jika tidak ditangani dengan baik, penyakit ini dapat memicu komplikasi serius, seperti radang otak atau meningitis, yang dapat berujung pada kematian.
-
Bagaimana penyakit misterius ini menyebar? 'Tidak jelas kapan wabah ini dimulai karena akan tidak biasa bagi begitu banyak anak untuk terpengaruh begitu cepat,' Dan Silver, seorang pelapor ProMED.
-
Virus apa yang ditemukan di peternakan bulu China? Tim menemukan 36 spesies virus baru dalam ilmu pengetahuan dan 39 spesies yang berisiko berpindah antar spesies, termasuk 11 spesies yang sebelumnya telah menginfeksi manusia.'Sangat menarik bahwa kita melihat keragaman zoonosis yang diketahui dan potensial ditemukan dan ditularkan di antara begitu banyak jenis hewan dan di wilayah geografis yang luas,' kata salah satu anggota tim peneliti, John Pettersson, seorang profesor di Universitas Uppsala, dalam sebuah pernyataan.
-
Apa itu penyakit misterius di China? Dalam beberapa hari terakhir, China dihantui lonjakan penyakit pernapasan misterius di kalangan anak-anak di sepanjang wilayah utara, menciptakan kekhawatiran di kalangan masyarakat.
Melalu jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences, seorang peneliti bernama Hong Lei Sun memberikan penjelasan terkait flu babi jenis baru ini. Lei Sun mengatakan bahwa virus G4 yang ditemukan di Tiongkok ini memiliki kemiripan dengan virus H1N1. Seperti yang diketahui, infeksi virus H1N1 pernah menjadi pademi pada tahun 2009.
"Kami melaporkan pengawasan virus flu babi dari 2011 hingga 2018 di Tiongkok dan mengidentifikasi genotipe 4 (G4) yang muncul baru-baru ini menyerupai virus H1N1, yang membawa pandemi 2009," tulis peneliti Hong Lei Sun, dikutip dari jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.
Menimbulkan Infeksi Lebih Parah
Tidak main-main, Lei Sun menuturkan lebih lanjut, infeksi virus ini bisa terjadi lebih parah dari sebelumnya. Gejala infeksi pernafasan dan batuk juga terlihat dari infeksi virus ini.Lebih parah dari virus G1/H1N1, virus ini bisa menyebabkan pendarahan dan pembengkakan pada tubuh."Kami menemukan infeksi dengan virus G4 EA mengakibatkan gejala klinis yang parah, seperti demam, bersin, mengi, dan batuk. Rata-rata penurunan berat badan maksimum yang lebih tinggi berkisar antara 7,3 hingga 9,8 persen," Lei Sun menuturkan lebih lanjut.
Perpaduan Karakteristik Beberapa Virus Mematikan
©2020 Merdeka.com
Dilansir dari Healthline, virus G4 merupakan perpaduan karakteristik dari virus H1N1 yang memicu pandemi flu 2009, flu pandemi influenza 1918, dan strain flu H1N1 Amerika Utara yang mengandung gen dari flu burung, manusia, dan influenza babi.Menurut para peneliti, kemunculan virus yang meluas pada babi meningkatkan risiko penularan pada manusia. Ini juga memiliki potensi untuk berevolusi dan menjadi dapat menyebar di antara manusia, yang dapat memicu pandemi.“Virus flu ini terdiri dari potongan-potongan dari flu burung, pandemi H1N1, dan flu babi, dan tampaknya tumbuh dengan baik di sel manusia. Itu menambah banyak potensi, tetapi kami belum melihat virus ini muncul dan menyebabkan masalah nyata," kata seorang Ahli Virologi dan Kepala Departemen Biologi di Texas A&M University-Texarkana, Benjamin Neuman.
Saat Ini Tidak Menular ke Manusia
Virus G4 saat ini tidak menyebar dari orang ke orang, tetapi beberapa ahli kesehatan khawatir virus ini dapat bermutasi dan menjadi menular di antara orang-orang. Mutasi semacam ini adalah perubahan besar, tetapi mutasi yang tidak menentu dan spontan, umum terjadi pada virus flu."Itulah yang terjadi pada influenza. Itu disebut reassortment dan rekombinasi, sehingga mereka terus-menerus mengganti bagian gen mereka yang berbeda dengan gen fungsional lain dalam virus influenza lainnya,” kata seorang profesor epidemiologi dan peneliti dari University of California, Christine Johnson.Seperti yang sudah terjadi sebelumnya pada wabah flu babi H1N1. Awalnya virus ini tidak menular ke manusia, teapi viurs ini berkembang menular dari manusia ke manusia dan menyebabkan pandemi.
Vaksin Belum Tersedia
Meskipun memiliki kemiripan dengan flu babi H1N1, namun sampai sekarang vaksin virus ini belum ditemukan. Vaksin yang dapat digunakan untuk menangkal virus H1N1 belum terbukti dapat melawan virus G4.Para peneliti berharap, publik tetap waspada terhadap ancaman virus lain selain virus corona yang tengah diperangi saat ini. (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peneliti mengidentifikasi total 125 spesies virus saat meneliti ratusan ekor hewan yang mati di peternakan bulu.
Baca SelengkapnyaKasus pneumonia tengah melonjak di China sejak pertama kali dilaporkan pada 13 November 2023.
Baca SelengkapnyaMasuknya virus flu babi ke Sulut karena ada unsur kelalaian manusia yang membawa ternak babi masuk ke Sulut melalui jalan tikus.
Baca SelengkapnyaVarian tersebut memicu ada peningkatan kasus Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaKemenkes meminta pelayanan kesehatan meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19.
Baca SelengkapnyaPenyakit Pernapasan Melonjak di China, WHO Minta Penjelasan
Baca SelengkapnyaPB IDI mengimbau masyarakat untuk menerapkan lagi protokol kesehatan seperti memakai masker dan menghindari kerumunan.
Baca SelengkapnyaPenyakit ini sudah merebak di Beijing dan Liaoning utara, China.
Baca SelengkapnyaLonjakan kasus penyakit mirip influenza ini membuat sebuah RS di China penuh. Banyak pasien anak-anak yang terpaksa dirawat di koridor dan tangga rumah sakit.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaKemenkes meminta masyarakat untuk tidak panik dengan adanya pneumonia misterius yang tengah merebak di China dan Eropa.
Baca SelengkapnyaTemuan sementara, penyebab utama pneumonia misterius di China adalah mycoplasma.
Baca Selengkapnya