Kisah Pasien Covid-19 Sembuh di Sumut: Kuncinya Tenang dan Jangan Panik
Merdeka.com - RSUP H Adam Malik pada Selasa (7/4) kemarin menyampaikan adanya penambahan jumlah pasien positifCovid-19 yang sembuh menjadi 8 orang. Salah satu pasien yang dinyatakan sembuh dari coorna adalah Ori Kurniawan.
Ori Kurniawan merupakan pasien kedua positifCovid-19 yang telah dinyatakan sembuh di Provinsi Sumatera Utara. Setelah dinyatakan sembuh, Ori akhirnya diperbolehkan pulang setelah menjalani isolasi selama beberapa hari di RSUP H Adam Malik, Medan. Namun, tim medis tetap mengingatkannya untuk tetap mengisolasi diri selama 14 hari.
Berprofesi Sebagai Ajudan Wakil Gubernur Sumatera Utara
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa saja gejala yang dialami pasien pertama Covid-19? Setelah kembali ke Depok, NT mulai merasakan gejala seperti batuk, sesak, dan demam selama 10 hari. Ia berobat ke RS Mitra Depok dan didiagnosis mengidap bronkopneumonia, salah satu jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada paru-paru.
-
Bagaimana Roro Kuning sembuh dari penyakitnya? Berkat tangan dingin Resi Darmo, Roro Kuning berangsur-angsur sembuh.
Ori berprofesi sebagai ajudan Wakil Gubernur Sumatera Utara, Musa Rajekshah.
Semua bermula dari kepulangannya dari kota Jakarta, Ori mulai merasakan ada yang bermasalah dengan kondisi kesehatannya. Ia mulai merasa tidak enak badan kemudian Ia pun memberanikan diri untuk melakukan pengecekan tes Covid-19.
Sempat Syok dan Kaget
Akhirnya Ori menjalani pemeriksaan. Beberapa hari kemudian Dinas Kesehatan melalui staf kantor gubernur menyampaikan bahwa Ia positif Covid-19. "Shock lah saya. Tapi di situ saya (menyadari) harus tenang, jangan saya sampai shock nanti akan semakin memperburuk keadaan," tuturnya.Tak berapa lama, pihak RSUP Haji Adam Malik menjemput Ori dari kediamannya. Ia dibawa ke rumah sakit tersebut untuk menjalani perawatan intensif di ruang isolasi.Selama dalam perawatan dan masa isolasi, Ori mengaku sempat merasakan depresi dan jenuh. Fase itu Ia rasakan memasuki hari kelima isolasi.Namun, Ori menyadari depresi atau stres hanya membuat daya tahan tubuh menurun. Dia tetap berupaya berpikir positif dan harus tetap bahagia.
Dukungan dan Doa dari Banyak Pihak Menjadi Kekuatan
Meski sempat merasa syok dan depresi, namun Ori mendapatkan dukungan dari banyak orang di sekelilingnya. Doa serta dukungan yang terus disampaikan oleh kerabat dan teman-temannya tersebut membuat Ori semakin yakin bahwa dirinya bisa sembuh."Semuanya mensuport. Saya yakin bisa sembuh, karena tidak ada penyakit yang tidak bisa disembuhkan kecuali kematian," ujarnya.Karena itulah kepanikan Ori perlahan juga mulai surut setelah dirinya mencoba untuk lebih tenang menghadapi kenyataan bahwa dirinya terpapar virus tersebut.Dukungan juga Ia dapatkan setelah keluar dari RSUP H Adam Malik. Ia melakukan isolasi di rumahnya, kawasan Pasar II Setia Budi. Meski Ia baru saja dinyatakan sembuh dari Covid-19, namun tidak ada tetangga yang mengucilkannya. Ia mengatakan bahwa banyak tetangga di sekitarnya justru menanyakan kondisinya.
Tenangkan Diri dan Jangan Panik Kunci Kesembuhan
Ori sangat menyadari bahwa proses pengobatan dan penyembuhan dariCovid-19 juga sangat bergantung dengan diri masing-masing pasien. Ia mengatakan bahwa menjaga ketenangan diri menjadi sangat penting untuk keberhasilan proses pengobatan."Intinya jangan panik, karena kalau kita panik daya tahan tubuh kita menurun. Dan jangan lupa tetap berdoa kepada Allah," jelasnya. (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus pertama cacar monyet terjadi pada Agustus 2022 lalu. Pasien itu pun sudah dinyatakan sembuh.
Baca SelengkapnyaKemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaSementara kasus cacar monyet di wilayah Ibu Kota sudah mencapai 25 orang yang sedang menjalani perawatan.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaLuhut mengungkapkan kondisi kesehatan dirinya yang saat ini semakin baik.
Baca SelengkapnyaMeskipun Covid-19 yang muncul saat ini sudah tidak berbahaya seperti dulu.
Baca SelengkapnyaDia menjelaskan, alasan dirinya dirawat di Singapura. Luhut mengaku awalnya dia dirawat di RS Medistra dan RSPAD Gatot Subroto.
Baca SelengkapnyaSudah hampir sebulan Menko Luhut dirawat di Singapura,
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaMomen Jokowi datang ke Singapura juga diunggah Luhut di akun Instagram miliknya @luhut.pandjaitan.
Baca Selengkapnya