Kisah Pilu Bayi Penderita Penyakit Langka, Perut Membesar & Butuh Transplantasi Hati
Merdeka.com - Kisah pilu dialami oleh seorang bayi berusia tujuh bulan di Kota Medan, Sumatra Utara (Sumut). Bayi perempuan bernama Aiyla Adisty Hidayah itu menderita penyakit langka, yakni Astresia Bilier.
Akibat dari penyakit yang dideritanya itu, anak bungsu dari pasangan Rahmat Hidayat (31) dan Olivia Saridah (27) ini harus mengalami kondisi yang memprihatinkan, di mana perutnya membesar akibat gangguan pada organ hatinya.
Kondisi bayi Aiyla ini terungkap ke publik usai Wali Kota Bobby Nasution dan sang istri Kahiyang Ayu menjenguknya di Rumah Sakit (RS) Adam Malik pada Kamis (7/10) lalu.
-
Apa yang terjadi pada bayi tersebut? 'Tapi bayi itu selamat. Dia sehat,' ungkap Nana Mirdad seraya membagikan cuplikan-cuplikan video penanganan sang bayi oleh tenaga medis di UGD.
-
Bagaimana kondisi bayi tersebut? Dengan suhu badan yang rendah mencapai 35,7 derajat Celsius saat tiba di rumah sakit, si kecil yang mengalami hipotermia dihangatkan dan diberikan pertolongan pertama secara intensif.
-
Apa yang terjadi pada bocah di Tasikmalaya? Ada-ada saja kejadian yang menimpa bocah 3 tahun asal Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Dia tak berhenti menangis usai kepalanya tersangkut di kaleng wafer.
-
Apa yang terjadi pada bayi Aditya? Anak yang diberi nama Aditya itu kritis dan hampir kehilangan nyawanya karena digerogoti oleh ribuan bakteri ganas.
-
Apa yang terjadi pada bocah tersebut? Tampak kepala seorang bocah tersangkut di kolong roda bus. Diduga, bocah ini tengahh bermain di area parkiran bus.
-
Apa yang bisa terjadi pada bayi biru? Jika tidak segera ditangani, dampaknya dapat meluas ke organ-organ lain. Penurunan kadar oksigen dapat menyebabkan komplikasi seperti gangguan kesadaran, kejang, atau bahkan kegagalan fungsi jantung untuk memompa darah.
Dari pengakuan ibu si bayi, Olivia Saridah, bayi Aiyla memiliki kelainan organ hati ini sejak lahir. Namun karena keterbatasan biaya dan ketidaktahuannya dan sang suami, bayi Aiyla terlambat mendapatkan penanganan sehingga kondisinya saat ini sudah memburuk.
Melansir dari unggahan akun Instagram @prokopim_pemkomedan pada Jumat (8/10), berikut kisahnya selengkapnya.
Derita Penyakit Langka Atresia Bilier
Instagram/@prokopim_pemkomedan ©2021 Merdeka.com
Olivia bercerita, awalnya bayi mereka dibawa ke RS Pirngadi Medan. Oleh dokter, diketahui bahwa bayi Aiyla mengalami kelainan sejak lahir dengan kondisi tidak adanya saluran empedu.
Kondisi itu lah yang membuat sejak umur empat bulan perut bayi Aiyla terus membesar, diawali dengan mata yang menguning.
Olivia menambahkan, seharusnya bayinya dioperasi saat usia dua bulan, namun bayi Aiyla terlambat mendapatkan penanganan dan kini sudah berusia 7 bulan.
"Harusnya dioperasi pada usia 2 bulan, saat ini usia Aiyla sudah 7 bulan katanya sudah telat," kata Olivia.
Usai melihat kondisi bayi Aiyla tersebut, Bobby pun langsung menyampaikan kepada orangtua bayi Aiyla bahwa Pemkot Medan akan mengusahakan kesembuhan bayi mereka. Soal biaya, seluruhnya akan ditanggung oleh Pemkot Medan.
Harus Transplantasi Hati
Instagram/@prokopim_pemkomedan ©2021 Merdeka.com
Menurut dokter, penyakit Atresia Bilier yang dialami bayi Aiyla ini memang terlambat ditangani. Sehingga saat ini satu-satunya jalan pengobatan adalah dengan melakukan transplantasi hati. "Memang itu awalnya dari empedu, karena penanganannya atau pun dari pihak keluarga lama membawa ke rumah sakit, sudah naik sampai ke hati, fungsi hatinya oleh karena itu fungsi hatinya," ujar Bobby usai mendengar penjelasan dokter.Namun sayangnya, rumah sakit di Kota Medan belum ada yang bisa melakukan prosedur transplantasi hati tersebut, sehingga bayi Aiyla harus dirujuk ke rumah sakit di Jakarta.Saat ini, Bobby masih terus melakukan diskusi dengan pihak keluarga bayi Aiyla untuk penanganan lebih jauh. "Satu-satunya (cara) adalah transplantasi. Memang di Medan, Sumut di Adam Malik belum bisa melaksanakan itu. Namun, kita sudah berdiskusi dengan keluarga bagaimana solusi, kami serahkan kepada keluarga bagaimana kondisi anak kita, adik kita. Baru ke depannya keputusan orang tuanya kami akan support," ujar Bobby.Sementara untuk biaya perawatan bayi Aiyla selama di RS Adam Malik, seluruhnya ditanggung oleh Pemkot Medan. "Kita gunakan unregister Kota Medan, tentunya nanti kalau keluarganya sudah mengambil keputusan (bersedia ditangani lebih jauh) akan kita diskusikan lagi," ujar Bobby. (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Heboh seorang bayi laki-laki berusia 5 bulan di Sumatera Barat (Sumbar) memiliki janin di perutnya.
Baca SelengkapnyaRSAB Harapan Kita berjanji menangani bayi berinisial LAH secara optimal.
Baca SelengkapnyaSang ibu menuntut pertanggungjawaban kepada pihak rumah sakit.
Baca SelengkapnyaTim medis membuat kesimpulan setelah melakukan CT scan.
Baca SelengkapnyaPerempuan ini menduga mengalami busung perut. Namun setelah dibedah terdapat 'bayi ajaib' dengan panjang 40 cm.
Baca SelengkapnyaBocah malang bernama Raihan itu menderita gagal ginjal. Kini ia rutin melakukan pengobatan rawat jalan.
Baca SelengkapnyaRSAB Harapan Kita juga berjanji akan memberikan perkembangan penanganan anak dari Chintia Suciati (29) tersebut secara terbuka kepada masyarakat.
Baca SelengkapnyaSeorang bayi bernama Aditya harus mengalami masalah kesehatan yang hampir merenggut nyawanya.
Baca SelengkapnyaSudah setahun kasus ini berjalanan, namun pihak rumah sakit tak kunjung memberikan pertanggungjawaban.
Baca SelengkapnyaSeorang bocah meninggal dunia diduga korban malapraktik usai menjalani operasi amandel di Rumah Sakit Kartika Husada, Jatiasih, Kota Bekasi
Baca SelengkapnyaKejadian bermula saat istri MR sedang hamil tua mengalami konstraksi pada 14 September 2024. MR membawa istri ke sebuah klinik di kawasan Cilincing, Jakarta
Baca SelengkapnyaA divonis mengalami mati batang otak karena tidak sadarkan diri usai operasi amandel
Baca Selengkapnya