Mantan Napi Teroris Gelar Vaksinasi Covid-19 untuk Keluarga Napiter, Ini Alasannya
Merdeka.com - Seorang mantan narapidana teroris (napiter) di Sulawesi Selatan (Sulsel), Muhtar Daeng Lau, melakukan aksi inspiratif dengan ikut mendukung program vaksinasi Covis-19 yang terus digalakkan pemerintah.
Muhtar merupakan mantan terpidana kasus bom Makassar pada 2002 silam. Ia menginisiasi vaksinasi Covid-19 untuk seluruh anggota keluarga sesama mantan napiter yang ada di Makassar.
Kegiatan vaksinasi Covid-19 tersebut Ia gelar melalui Yayasan Kapala (Sikawarui Appa Sulapa) yang diketuai Ia sendiri. Ia bekerja sama dengan Polda Sulsel demi bisa menyukseskan kegiatan vaksinasi bagi keluarga mantan napiter tersebut.
-
Siapa yang butuh vaksin cacar api? Vaksin ini terbukti mengurangi risiko terkena cacar api dan mengurangi tingkat keparahan gejala jika infeksi tetap terjadi.
-
Siapa yang terinfeksi virus Nipah? Dilansir dari Kemenkes, dijelaskan bahwa virus Nipah ini bisa menjadi penyebab munculnya penyakit emerging zoonotik.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Siapa yang menyuntikkan vaksin HIV ke dirinya sendiri? Ahli virologi asal India, Pradeep Seth, pernah melakukan eksperimen ekstrim terhadap dirinya sendiri di tahun 2003. Dia menyuntikkan vaksin HIV yang dikembangkannya pada dirinya sendiri. Untungnya, dia keluar dalam keadaan baik-baik saja.
-
Siapa saja yang menerima vaksin cacar monyet? Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, kriteria penerima vaksin ini adalah laki-laki yang dalam dua minggu terakhir melakukan hubungan seksual berisiko dengan atau tanpa status ODHIV.'Kementerian Kesehatan juga akan melakukan vaksinasi monkeypox terutama pada populasi yang berisiko,' kata Maxi dalam keterangan tertulisnya, Senin (23/10).
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
Saat ditanya, Muhtar mengaku aksi ini sebagai salah satu caranya untuk menunjukkan bukti cintanya terhadap Tanah Air. Melansir dari Liputan6.com, berikut informasi selengkapnya.
Bukti Cinta Tanah Air
liputan6.com ©2021 Merdeka.com
Muhtar mengaku kegiatan vaksinasi ini Ia lakukan untuk menunjukkan rasa cintanya kepada Tanah Air. Oleh karena itu Ia ingin mengajak sesama mantan napiter agar ikut menyukseskan program vaksinasi Covid-19 ini.
Tak hanya itu, Ia pun berharap kegiatan yang dilakukan para mantan napiter ini bisa menginspirasi masyarakat lainnya sehingga mereka menjadi antusias untuk mendatangi tempat-tempat vaksinasi demi bisa memutus mata rantai Covid-19.
"Terkhusus juga kepada saudara-saudaraku mantan-mantan napiter, saya harap untuk menunjukkan bahwa jangan percaya tentang vaksin yang hoaks, tanyakan langsung kepada yang memiliki kapabel sehingga tidak menimbulkan persoalan-persoalan yang rumit. Dan mari kita vaksin," katanya pada Rabu (25/8).
Ratusan Napiter Telah Divaksin
Muhtar mengatakan, sudah ada lebih dari 200 mantan napiter dan keluarganya yang mengikuti vaksinasi Covid-19. Menurutnya, vaksin adalah salah satu cara agar masyarakat bisa kembali hidup normal. "Hari ini saya membawa 10 orang. Sebelumnya, di tempat kami itu 200 orang divaksin. Dan saya juga berharap seluruh warga Indonesia segera vaksin," sebutnya.Ia juga gencar mengedukasi dan mengajak warga lainnya agar tetap menerapkan protokol kesehatan saat beraktivitas."Saya ingatkan semua masyarakat untuk selalu menjaga dan menerapkan protokol kesehatan, senantiasa mencuci tangan memakai masker dan menghindari kerumunan," ucapnya.
Didukung Polda Sulsel
Sementara itu, Direktur Intelkam Polda Sulsel, Komibes Pol Dwi Suryo Cahyono menjelaskan, dalam hal ini pihaknya tidak pandang bulu dan siap bekerja sama dengan siapa saja untuk menyukseskan program vaksinasi termasuk dengan mantan narapidana. Dwi mengaku, para mantan napiter pun belakangan sangat antusias untuk mengikuti vaksinasi tersebut. "Kami hanya memfasilitasi untuk melaksanakan vaksinasi. Mereka sangat antusias untuk melaksanakan vaksinasi dan mereka mengajak seluruh warga untuk ikut menyukseskan program pemerintah ini, khususnya vaksinasi, kepingin Indonesia sehat dan masyarakat hidup normal kembali," ujar Dwi. (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Vaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaKegiatan bakti sosial itu digagas Alumni Taruna Akabri tahun 1989 (ALTAR’89).
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaFH Unila 1984 sebenarnya kerap menggelar bakso sosial di internal.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca SelengkapnyaAlasannya pun membuat hati begitu tersentuh hingga sang jenderal menitikkan air mata haru.
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaCalon jemaah haji asal Jawa Timur dan Jawa Tengah wajib divaksin polio sebelum keberangkatan ke Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaPrabowo memastikan semua fasilitas TNI yang diperlukan akan dipergunakan untuk kebutuhan rakyat.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaKemenkes merekomendasikan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 di tengah kasus yang kembali melonjak.
Baca SelengkapnyaPenerima vaksin ini adalah laki-laki yang dalam dua minggu terakhir melakukan hubungan seksual berisiko dengan atau tanpa status ODHIV.
Baca Selengkapnya