Mengenal Bulang, Kain Khas Simalungun yang Tak Kalah Populer dari Ulos
Merdeka.com - Ulos identik dengan Sumatra Utara (Sumut). Bisa dibilang, tidak ada yang tidak tahu bahwa Ulos merupakan kain khas yang berasal dari Tanah Batak.
Tapi ternyata, Sumut tidak hanya memiliki Ulos sebagai kain khas tradisional. Di Kabupaten Simalungun, ada kain Bulang yang merupakan ciri khas daerah ini sejak zaman dulu. Ada juga yang menyebutnya dengan Bulang Sulappei.
Kain Bulang ini jika dilihat sekilas memang terkesan mirip dengan Ulos, namun penggunaannya yang berbeda. Kain ini sangat unik karena hanya digunakan oleh kaum perempuan saja dan dipakai di bagian kepala.
-
Apa tradisi unik di Sumatera Selatan? Salah satunya adalah tradisi unik yang ada di Sumatra Selatan yakni saling bertukar takjil dengan tetangga di sekitar kampung tempat tinggal.
-
Dari mana asal motif tenun Siak? Corak dari Alam Tenun Siak diadaptasi atau bersumber dari alam, seperti flora, fauna, dan juga benda-benda angkasa.
-
Dimana kain songket Minangkabau berasal? Asal-usul lahirnya kain songket Minangkabau tidak lepas dari budaya yang terbentuk sejak Kerajaan Sriwijaya.
-
Mengapa Kain Celugam penting bagi masyarakat Lampung Barat? Kini kain itu sudah mengakar kuat dalam budaya masyarakat setempat dan identitas yang sangat penting bagi mereka.
-
Apa itu kain songket Minangkabau? Bagi masyarakat Minangkabau, kain songket merupakan sebuah unsur penting selain digunakan untuk busana. Ada nilai sejarah yang cukup tinggi di setiap helai benangnya, mereka sudah mengenal kain tersebut sejak lama, sekira abad 16 sampai 17.
-
Kenapa Songket Silungkang penting bagi orang Minangkabau? Bukan hanya sebagai kerajinan tradisional saja, kain Songket Silungkang juga berkaitan dengan simbol dari status sosial seseorang. Teknik menenun bagi orang Minangkabau khususnya perempuan tentunya sangat dipertaruhkan reputasinya.
Melansir dari unggahan akun YouTube Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumut, berikut informasi menarik tentang kain Bulang selengkapnya.
Dipakai Sehari-hari dan Saat Pesta Adat
Akun YouTube Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumut ©2021 Merdeka.com
Kain Bulang ini bisa digunakan saat menghadiri acara pesta adat atau pun untuk beraktivitas sehari-hari.
Biasanya masyarakat menggunakan kain Bulang saat beraktivitas di rumah, maupun saat ke luar rumah, seperti pergi ke ladang maupun ke pasar. Sedangkan untuk acara pesta adat, kain Bulang biasanya digunakan pada saat menikah maupun menghadiri upacara adat pernikahan.
Kain Bulang jenisnya juga beragam. Ada Bulang Sulappei yang digunakan anak muda saat pesta adat, ada Bulang Gijang yang dipakai oleh perempuan yang sudah berusia tua dan Bulan Teget untuk pengantin atau pelantikan dalam berbagai hal pemerintahan.
Dipakai Wanita yang Sudah Menikah
Akun YouTube Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumut ©2021 Merdeka.com
Kain Bulang ini punya ciri khas unik. Selain hanya dipakai oleh perempuan saja, kain ini juga identik dipakai oleh perempuan yang sudah menikah. Konon, zaman dulu kain Bulang ini dipakai oleh para perempuan di Simalungun khusus untuk ibu rumah tangga yang akan menghidangkan makanan sehingga rambutnya tidak terurai dan tidak jatuh ke dalam makanan. Meski seiring perjalanan waktu, kain Bulang ini bisa juga dipakai oleh perempuan yang belum menikah. Sayangnya, saat ini semakin sedikit perempuan di Simalungun yang masih mempertahankan tradisi memakai kain Bulang ini. (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kain tenun Ulos menjadi sebuah simbol kerajinan tradisional dari Suku Batak yang sarat makna dan fungsional.
Baca SelengkapnyaIndonesia tumbuh dengan ragam budaya. Setiap budaya memiliki kekhasannya tersendiri. Salah satu ciri khas dari ragam budaya ini adalah kain tradisional.
Baca SelengkapnyaSongket Palembang, salah satu kekayaan budaya dari Sumatra Selatan dengan motif dan jenis yang beragam.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Batak menganggap kain tenun ulos sebagai lambang dari ikatan kasih sayang hingga kedudukan.
Baca SelengkapnyaKearifan lokal yang satu ini diperkirakan sudah ada sejak abad ke-17 atau bertepatan dengan masa Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKerajinan kain tradisional yang satu ini tak hanya sarat dengan makna, melainkan juga menjadi identitas dari masyarakat Sumatera Barat.
Baca SelengkapnyaKain Celugam telah menjadi bagian dari budaya Lampung Barat yang sudah terdaftar dalam sertifikat hak paten agar keberadaannya terus lestari.
Baca SelengkapnyaPulau ini juga termasuk dalam geosite yang berada di Geopark Kaldera Toba.
Baca SelengkapnyaKain ini menjadi bahan pakaian kebesaran Muntok dan juga menggambarkan status sosial.
Baca SelengkapnyaSalah satu bagian dari jenis pakaian adat tradisional dari Bengkulu ini berupa kain tenun yang berfungsi sebagai penutup pada tubuh bagian atas wanita dewasa.
Baca SelengkapnyaDalam seni ini, benang yang digunakan untuk membuat pakaian berasal dari serat daun nanas.
Baca SelengkapnyaPara perempuan turut mewariskan keahliannya itu ke generasi selanjutnya agar kerajinan tangan ini tidak punah dimakan zaman modern.
Baca Selengkapnya