Mengenal Parubat Ni Huta, Pengobatan Tradisional dari Toba
Merdeka.com - Sebelum mengenal metode pengobatan modern, leluhur orang Batak sudah terlebih dahulu mengembangkan teknik-teknik pengobatan tradisional. Jenis pengobatan ini, sebagian besar bahannya diambil dari alam.
Tapi, terkadang metode pengobatan tradisional ala leluhur dikaitan dengan hal-hal mistis yang tidak bisa ditafsirkan oleh manusia maupun teknologi medis modern.
Sumber utama ilmu pengetahuan metode pengobatan tradisional tertulis pada kitab berbahasa Batak yaitu Pustaha Laklak, Pustaha Ogung, dan Pustaha Mulajadi na Bolon. Tidak semua orang Batak bisa memahami isi kandungan kitab tersebut.
-
Bagaimana cara pepatah Batak membantu orang Batak dalam menghadapi masalah? Bahenma dirimu songon laut naluas, manang songon dia pe masalah naroh tungolumu, jalo ma dohot roha naserep dohot iman na gogo.
-
Siapa yang meneliti orang Batak? Seorang psikolog asal Medan yang meneliti tingkat kemarahan orang Batak, Minangkabau, dan Jawa mengatakan, tingkat kemarahan dari 3 suku tersebut sebenarnya sama, hanya saja cara mengekspresikannya yang berbeda-beda.
-
Bagaimana orang Batak menyampaikan pendapat? Berani Menyampaikan Pendapat Sisi lain orang Batak yang keras, mereka juga dikenal dengan berani menyampaikan aspirasi atau pendapatnya. Hanya saja penyampainnya ini terpengaruh kebiasaan berbicara lantang.
-
Bagaimana Aksara Batak menyebar? Kemudian, aksara ini menyebar hingga ke bagian utara hingga membentuk aksara purba Toba-Timur-Simalungun.
-
Dimana pepatah Batak biasanya diajarkan? Pepatah Batak banyak mengajarkan kita tentang nilai dan prinsip dalam hidup.
-
Siapa yang mempengaruhi orang Batak dalam perantauan? Dari ketiga filosofi itu, banyak dari orangtua yang mendorong anaknya dalam dunia pendidikan karena akan sulit mencapai cita-cita apabila pendidikannya biasa saja. Pada akhirnya, orang-orang Batak akan berusaha sekuat tenaga untuk memenuhi pendidikan anaknya.
Orang-orang "pintar" itu disebut Parubat Ni Huta, mereka dikenal berdasarkan teknik pengobatannya yang bermacam-macam. Saat ini, Parubat Ni Huta yang masih melakukan praktik pengobatan tradisional sudah sangat jarang.
Simak Parubat Ni Huta yang masih bertahan hingga saat ini dirangkum dari sumber artikel Kemdikbud bulletinhaba yang berjudul "Parubat Ni huta (Para Dukun Dari Toba) karya Angga.
1. Datu
Parubat Ni Huta yang pertama yaitu bernama Datu. Orang ini dipandang sebagai dukun atau orang pintar yang sangat disegani di Tanah Batak Toba. Datu juga berperan sebagai tokoh sentral dalam ritual-ritual magis dalam masyarakat Toba pada masa sebelum masuknya monoteisme.
Datu dipercaya oleh masyarakat Toba bisa membantu orang yang diduga mengalami gangguan dari hal-hal yang tidak kasat mata. Selain itu, Datu juga mampu meramal sebuah kejadian dan bisa mengobati orang sakit.
Percaya tidak percaya, Datu menggunakan benda-benda pusaka setiap mengobati pasiennya. Biasanya, Datu meminta pasien untuk membawa sesajen yang berisi telur, daun sirih, ayam, dan jeruk purut. Benda ini nantinya menjadi media Datu untuk mengetahui penyakit yang di alami pasien.
2. Sibaso
Parubat Ni Huta selanjutnya yaitu Sibaso yang dilakukan oleh seorang wanita. Sibaso adalah spesialis proses persalinan ibu yang sedang mengandung, atau umum disebut dengan dukun beranak.
Sibaso memiliki kemampuan memantau kondisi pasien dari jauh hari sebelum melahirkan. Biasanya, ibu hamil akan mendatangi Sibaso untuk berkonsultasi terkait kondisi kehamilannya. Sibaso menggunakan teknik urut pada ibu hamil, hebatnya bisa mengetahui posisi bayi melalui teknik tersebut. Ibarat USG dalam dunia medis modern.
Ketika waktu melahirkan tiba, Sibaso akan merawat pasien dengan menggunakan obat-obatan herbal. Beberapa obat itu ada yang di oles ke tubuh ibu dan bayi serta ada yang diminum. Beberapa Sibaso menambahkan doa-doa sebagai pelengkap dalam pelayanan kesehatannya.
3. Namalo
Parubat Ni Huta yang terakhir adalah Namalo atau dikenal dengan Tabib. Namalo dipercaya memiliki kemampuan dalam mengobati penyakit biologis atau penyakit yang biasa menimpa manusia.
Jenis penyakit yang ditangani Namalo yaitu kejang-kejang, sulit mendapat keturunan, gondok, liver, maag, angin duduk dan sebagainya. Digadang-gadang, ia juga bisa menangani penyakit berat seperti kanker, stroke, lumpuh, dan patah tulang.
Pasien biasanya akan datang ke Namalo untuk berkonsultasi terkait keluhan sakit yang dialami. Selain itu, tidak sedikit juga pasien yang sudah mengetahui penyakitnya lebih dahulu karena sudah berobat ke rumah sakit namun karena tidak kunjung sembuh, akhirnya pasien itu datang ke Namalo.
Metode yang digunakan Namalo masih bersumber dari alam yang di sekitar, seperti tumbuh-tumbuhan. Namalo menggunakan jenis tumbuh-tumbuhan tertentu yang digiling atau direbus sesuai dengan penyakit yang diderita pasien.
Untuk pasien patah tulang, Namalo menggunakan metode urut dan diberikan ramuan khusus yang diambil dari air liur burung sibiruk yang dipercaya dapat menyembuhkan patah tulang. (mdk/adj)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengobatan tradisional Bali menggunakan tanaman obat dari naskah kuno Usadha tetap mujarab hingga kini, menjaga warisan kesehatan lokal yang berharga.
Baca SelengkapnyaCatatan kuno Jawa mengungkapkan warisan pengetahuan dalam bidang pengobatan tradisional, terutama untuk meredakan penyakit batuk. Simak selengkapnya disini!
Baca SelengkapnyaKhasiatnya pun tidak main-main, penyakit jantung sampai kanker disebut bisa sembuh
Baca SelengkapnyaAksara kuno rupanya tak hanya dikenal di Suku Jawa saja, melainkan Suku Batak juga memiliki aksaranya sendiri.
Baca SelengkapnyaOrang Betawi biasa memakai dedaunan untuk mengobati penyakit yang diderita.
Baca SelengkapnyaBatu peninggalan di Pulau Samosir ini memiliki bentuk yang unik.
Baca SelengkapnyaPantun Batak lucu biasanya berisi sindiran, ejekan, atau lelucon yang tidak terlalu kasar, tetapi tetap menyentil.
Baca SelengkapnyaBatu Basiha merupakan Global Geopark yang terletak di Desa Aek Bolon, Balige, Kabupaten Toba.
Baca SelengkapnyaTanaman Obat Keluarga (TOGA) pada hakekatnya adalah tanaman berkhasiat yang ditanam di lahan pekarangan dan dikelola oleh keluarga.
Baca SelengkapnyaPemukiman di Tapanuli Utara yang hidupnya masih begitu sederhana ini jauh dari peradaban kota, sehingga kehidupannya kental dengan ilmu hitam.
Baca SelengkapnyaRitual pengobatan tradisional milik Suku Anak Dalam ini dilakukan oleh seorang dukun yang didampingi oleh pengiring yang disebut dengan Pembayung.
Baca SelengkapnyaToga merupakan sumber obat-obatan alami yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia untuk pengobatan berbagai penyakit ringan.
Baca Selengkapnya