Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengenal Riman, Kopiah Khas Aceh Peninggalan Zaman Sultan Iskandar Muda

Mengenal Riman, Kopiah Khas Aceh Peninggalan Zaman Sultan Iskandar Muda Kopiah Riman Khas Aceh. ©2023 Merdeka.com

Merdeka.com - Kopiah atau biasa disebut peci berfungsi sebagai penutup kepala bagi kaum pria dan menjadi simbol umat muslim di Indonesia. Namun, sebagian orang mungkin tidak mengetahui bahwa terdapat kopiah khas daerah, salah satunya dari Provinsi Aceh yang bernama kopiah riman.

Penutup kepala yang satu ini lahir dan dibuat di Aceh dan menjadi salah satu kerajinan tradisional masyarakat Pidie yang terbuat dari serat pohon aren.

Konon pada dahulu kala, kopiah riman ini hanya digunakan oleh kaum bangsawan laki-laki Aceh pada masa kepemimpinan Sultan Iskandar Muda sekitar abad ke-17 atau tepatnya pada tahun 1607-1636. Maka kopiah ini disebut sebagai peninggalan zaman Sultan Iskandar Muda.

Penasaran dengan peci khas Aceh yang satu ini? Simak ulasannya yang dihimpun dari beberapa sumber berikut ini.

Bernilai Tinggi

kopiah riman khas aceh

warisanbudaya.kemdikbud.go.id ©2023 Merdeka.com

Melansir dari indonesia.go.id, kopiah riman ini mempunyai 20 macam motif yang dikembangkan dalam proses pembuatannya. Dengan berbagai macam motif inilah, kerajinan kopiah riman menjadi salah satu karya seni yang mempunyai nilai estetika tinggi.

Tak mengherankan jika kerajinan tradisional yang satu ini dibanderol dengan nilai yang cukup tinggi. Biasanya, kopiah riman hanya digunakan oleh kaum laki-laki kelas menengah ke atas.

Perlu Keahlian Khusus

Dikutip dari kebudayaan.kemdikbud.go.id, Desa Dayah Adat yang terletak di Kabupaten Pidie, Nanggroe Aceh Darusalam merupakan sentra pembuatan kopiah riman. Hampir setiap warga di desa tersebut mempunyai keahlian dalam membuat kerajinan kopiah riman.

Meski bentuknya yang terkesan sederhana, namun dalam proses pembuatan kopiah riman membutuhkan keahlian khusus, ketekunan, dan pastinya kesabaran. Prosesnya saja sudah memakan waktu yang lama, biasanya sekitar satu bulan.

Bahan dasar dalam membuat kopiah riman ini hanya menggunakan serat pohon aren. Di kawasan Aceh banyak sekali tumbuh pohon aren, sehingga tidak sulit untuk mencarinya.

Proses Pembuatan yang Unik

Proses membuat kerajinan tradisional khas Aceh ini tak lepas dari kerja sama antara kaum laki-laki dan kaum perempuan. Kaum laki-laki bertugas mencari batang pohon yang tumbuh liar di sekitar desa. Sedangkan kaum perempuan akan melanjutkan proses pembuatannya, mulai dari para gadis hingga ibu rumah tangga.

Sebelum diolah, serat pohon aren harus dipilih terlebih dahulu. Kemudian, serat tersebut direndam dalam larutan lumpur dan daun pewarna yang sudah ditumbuk. Setelah itu, serat pohon aren dicuci kemudian dijemur.

Apabila serat pohon aren sudah kering, barulah digunakan sebagai bahan utama untuk membuat kopiah riman.

Salah satu Warisan Budaya

Kopiah riman yang disebut sebagai peninggalan sejak zaman Sultan Iskandar Muda ini dulunya sempat hilang, lalu hidup kembali sejak tahun 1985. Awalnya, kerajinan ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan pribadi. Namun, seiring berjalannya waktu, permintaan kopiah riman meningkat sehingga mampu mendatangkan uang.

Hingga saat ini, kopiah riman masih cukup terkenal di lapisan masyarakat Aceh. Banyak pejabat Aceh khususnya Kabupaten Pidie yang menggunakan dan mengapresiasi kerajinan tradisional yang satu ini.

Pada tahun 2014, kopiah riman telah tercatat sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia (WBTB Indonesia) yang diajukan oleh Balai Pelestarian Nilai Budaya Aceh. (mdk/adj)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menengok Keindahan Pinto Aceh, Perhiasan Tradisional yang Menarik Perhatian Kolektor
Menengok Keindahan Pinto Aceh, Perhiasan Tradisional yang Menarik Perhatian Kolektor

Mahakarya dari kota Serambi Mekkah ini memang menjadi primadona di masa lampau, bahkan pihak kolonial pun tergoda untuk meminangnya.

Baca Selengkapnya
Sosok Sultan Iskandar Muda, Raja yang Bawa Kesultanan Aceh Menuju Masa Kejayaan
Sosok Sultan Iskandar Muda, Raja yang Bawa Kesultanan Aceh Menuju Masa Kejayaan

Berkat jasanya yang begitu besar untuk Aceh, Pemerintah Indonesia menetapkan Sultan Iskandar Muda sebagai Pahlawan Nasional.

Baca Selengkapnya
Sosok Sultan Syarif Kasim II, Raja Termuda dan Terakhir yang Menjabat di Kerajaan Siak
Sosok Sultan Syarif Kasim II, Raja Termuda dan Terakhir yang Menjabat di Kerajaan Siak

Sultan Syarif Kasim II menduduki kekuasaan Kesultanan Siak saat usianya 16 tahun. Selain jadi raja termuda, dirinya juga menjadi raja terakhir.

Baca Selengkapnya
Mengenal Batik Kawung dari Yogyakarta, Motif Batik Tertua Ciptaan Sultan Agung Penuh Makna Filosofis
Mengenal Batik Kawung dari Yogyakarta, Motif Batik Tertua Ciptaan Sultan Agung Penuh Makna Filosofis

Batik ini dibuat sebagai hadiah dari sang raja kepada putranya.

Baca Selengkapnya
Menikmati Bubur Kanji Rumbi, Sajian Buka Puasa Khas Aceh yang Sudah jadi Tradisi
Menikmati Bubur Kanji Rumbi, Sajian Buka Puasa Khas Aceh yang Sudah jadi Tradisi

Salah satu sajian hidangan yang sudah menjadi tradisi ketika Ramadan ini dibuat dengan bumbu-bumbu yang kaya akan rempah dan pastinya menggugah selera.

Baca Selengkapnya
Fakta Unik Masjid Agung Nur Sulaiman Banyumas, Cagar Budaya Sarat Sejarah yang Telah Berusia 3,5 Abad
Fakta Unik Masjid Agung Nur Sulaiman Banyumas, Cagar Budaya Sarat Sejarah yang Telah Berusia 3,5 Abad

Banyak penutur sejarah yang menyebut bahwa masjid ini dibangun pada tahun 1755,

Baca Selengkapnya
Mengenal Songket Palembang, Warisan Budaya Takbenda dari Sumatra Selatan
Mengenal Songket Palembang, Warisan Budaya Takbenda dari Sumatra Selatan

Songket Palembang, salah satu kekayaan budaya dari Sumatra Selatan dengan motif dan jenis yang beragam.

Baca Selengkapnya
Profil Raja Ali Haji, Pujangga Kelahiran Melayu Pelopor Tata Bahasa Melayu Baku
Profil Raja Ali Haji, Pujangga Kelahiran Melayu Pelopor Tata Bahasa Melayu Baku

Putra Melayu kelahiran Kepulauan Riau ini dikenal sebagai pujangga abad 19. Ia memiliki mahakarya berjudul Gurindam Dua Belas pada tahun 1847.

Baca Selengkapnya
Fakta Menarik Sultan Ibrahim Iskandar, Raja Malaysia Hobi Koleksi Mobil dan Punya SIM Lokomotif
Fakta Menarik Sultan Ibrahim Iskandar, Raja Malaysia Hobi Koleksi Mobil dan Punya SIM Lokomotif

Lahir pada tahun 1958, Sultan Ibrahim merupakan keturunan Melayu-Inggris. Ayahnya, Sultan Iskandar Ismail, memimpin Johor dari tahun 1981 hingga 2010.

Baca Selengkapnya
Rekam Jejak Kerajaan Kandis, Konon Jadi Kerajaan Tertua yang Terletak di Sumatra Tengah
Rekam Jejak Kerajaan Kandis, Konon Jadi Kerajaan Tertua yang Terletak di Sumatra Tengah

Sebuah kerajaan berbasis di Kepulauan Sumatera ini disinyalir menjadi kerajaan tertua yang diperkirakan sudah berdiri sejak abad ke-1 SM.

Baca Selengkapnya
Kisah di Balik Bendera Macan Ali yang Ikonik di Cirebon, Dikibarkan saat Usir Portugis di Sunda Kelapa
Kisah di Balik Bendera Macan Ali yang Ikonik di Cirebon, Dikibarkan saat Usir Portugis di Sunda Kelapa

Ada semangat perjuangan dan keislaman masyarakat Cirebon di balik bendera Macan Ali.

Baca Selengkapnya
Menilik Prosesi Adat Seumuleung Raja, Tradisi Menyuapi Sang Raja Khas Aceh Jaya yang Masih Eksis
Menilik Prosesi Adat Seumuleung Raja, Tradisi Menyuapi Sang Raja Khas Aceh Jaya yang Masih Eksis

Tradisi unik dari Aceh Jaya ini sudah menjadi agenda tahunan yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah setempat.

Baca Selengkapnya