Nasib Burung Maleo di Tengah Pandemi, Hewan Endemik yang Kini Dijaga Ketat Petugas
Merdeka.com - Ada cerita unik di tengah pandemi Covid-19 yang masih merebak di Tanah Air hingga kini. Di tengah pandemi ini, burung-burung Maleo di Suaka Margasatwa (SM) Pinjan Tanjung Matop Tolitoli, Sulawesi Tengah masih “menikmati” musim bertelurnya.
Musim bertelur burung endemik Sulawesi ini, dimulai sejak April lalu. Hingga pertengahan Juni, sudah ada sebanyak 306 telur telah ditanam dalam kandang penetasan semi alami.
Burung Maleo adalah burung yang memiliki panjang sekitar 50 sentimeter dengan jambul hitam keras di kepalanya. Burung ini memiliki bulu warna putih di dada dan hitam yang dominan.
-
Dimana burung maleo hidup? Burung Maleo adalah burung endemik Sulawesi yang terkenal dengan telurnya yang ditelurkan di pasir hangat pantai.
-
Dimana burung mantenan dapat ditemukan? Burung ini dapat ditemukan di berbagai lingkungan, mulai dari hutan hingga daerah dengan ketinggian lebih dari 200 mdpl.
-
Kenapa burung mantenan dianggap istimewa? Mitos ini menunjukkan betapa burung mantenan dianggap lebih dari sekadar hewan peliharaan, tapi juga simbol keberuntungan.
-
Apa mitos burung perkutut di Sumut? Burung perkutut adalah salah satu jenis burung yang memiliki makna dan mitos yang kaya dalam budaya Jawa dan beberapa budaya lain di Asia Tenggara. Dalam tradisi Jawa, burung perkutut diyakini memiliki kekuatan mistis dan sering dianggap sebagai pembawa pesan dari alam gaib.
-
Dimana tapir bisa dijumpai di Sumatera Utara? Anda ingin melihat Tapir? Tapir masih sering dijumpai di beberapa kawasan konservasi di Sumatera Utara. Di antaranya:Kawasan Suaka Margasatwa (SM.) BarumunKawasan Suaka Margasatwa (SM.) Dolok SurunganKawasan Suaka Alam (SA.) Lubuk RayaKawasan Taman Nasional (TN.) Batang Gadis di Mandailing Natal.
-
Bagaimana Teluk Pangpang menjadi habitat bagi burung? Daya tarik utama pada ekosistem mangrove di Teluk Pangpang ialah potensi keragaman kehidupan liarnya, terutama burung air dan burung yang sedang migrasi.
Sebanyak 306 Telur Siap Ditetaskan
Sumber: liputan6.com ©2020 Merdeka.com
Hingga pertengahan Juni, petugas BKSDA di suaka margasatwa itu telah mengumpulkan ratusan telur untuk dipindah dan ditetaskan di kandang semi alami, sebelum nantinya dilepasliarkan.
“Sampai 18 Juni 2020 kami telah menanam telur dalam kandang penetasan semi alami sebanyak 306 butir,” kata Kasi Konservasi Wilayah I BKSDA Sulteng, Haruna dilansir dari liputan6.com.
Telur-Telur Didapat dari Area Pinggir Pantai
Telur-telur Maleo di kandang semi alami itu didapat petugas dari area nesting ground atau area bertelur alami maleo seluas 1,5 kilometer di pinggiran pantai di suaka marga satwa tersebut. Butuh waktu hampir tiga bulan lamanya telur-telur itu berada dalam kandang penetasan untuk menetas. Penjagaan juga dilakukan petugas untuk mencegah pencurian.
Tujuh Ekor Telah Menetas
Haruna mengatakan, dari jumlah ratusan telur yang telah dipindah dan ditanam kembali itu, sudah ada yang menetas dan terus dipantau perkembangannya oleh petugas.“Baru tujuh ekor yang menetas dan sedang dipelihara di kandang pemeliharaan anakan Maleo. Telur yang ditanam dalam kandang penetasan membutuhkan waktu 65 sampai 85 hari untuk menetas,” katanya.
Musim Bertelur Masih Berlangsung hingga September
Jumlah butir telur yang ditanam kembali dan menetas dalam kandang penetasan semi alami dimungkinkan akan terus bertambah. Sebab, musim bertelur bagi Maleo di SM Pinjan Tanjung Matop Tolitoli masih akan terjadi hingga tiga bulan ke depan.“Kemungkinan masih akan terus bertambah, karena musim bertelur dari bulan April hingga September,” katanya.
Hewan Endemik yang Dilindungi
Hewan ini di Indonesia dilindungi dengan PP Nomor 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.Status endemik juga membuat upaya konservasi dan perlindungan terus dilakukan untuk menjaga populasinya, meski di tengah pandemi Covid-19. (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Satwa endemik yang satu ini memiliki ciri fisik menyerupai ayam dengan bulu berwarna hitam dan kini populasinya terus bekurang akibat ulah manusia.
Baca SelengkapnyaWilayahnya terdiri dari hutan bambu, hutan pantai, hutan bakau, hutan tanaman, hutan alam, dan padang rumput.
Baca SelengkapnyaHewan endemik dari Pulau Sumatera ini statusnya sudah diambang kepunahan akibat perburuan liar oleh orang-orang tidak bertanggung jawab.
Baca SelengkapnyaWarga sekitar mengaku masih menjumpai keberadaan satwa macan di hutan Blora. Apakah itu benar?
Baca SelengkapnyaKawasan konservasi itu memiliki wilayah geografis perbukitan. Di dalamnya terdapat banyak keragaman flora dan fauna.
Baca SelengkapnyaPernah dinyatakan hilang atau punah, namun tiba-tiba burung ini muncul membuat geger ilmuwan.
Baca SelengkapnyaMirisnya, burung-burung endemik ini kian hari kian langka.
Baca SelengkapnyaPulau ini menawarkan daya tarik wisata unik, mulai dari habitat burung langka hingga wisata budaya
Baca SelengkapnyaSalah satu taman nasional di Sulawesi Tengah ini menyuguhkan keindahan alam dari setiap sudutnya yang sungguh memanjakan mata.
Baca SelengkapnyaFakta tentang burung Kuau Raja yang sempat dinyatakan punah namun kini ditemukan kembali.
Baca SelengkapnyaSebanyak delapan belas burung Takahe berhasil dilepaskan ke alam liar di cagar alam Danau Wakatipu, Selandia Baru.
Baca SelengkapnyaPantai Kili-Kili yang berlokasi di Desa Wonocoyo, Kabupaten Trenggalek, merupakan rumah bagi penyu untuk bertelur.
Baca Selengkapnya