Nasib Pilu Sopir Bus di Tengah Larangan Mudik, Terpaksa Berhenti Beroperasi
Merdeka.com - Tahun ini pemerintah kembali melarang masyarakat untuk mudik Lebaran karena pandemi Covid-19 yang belum mereda. Larangan mudik ini berlaku mulai tanggal 6 sampai 17 Mei 2021.
Pelarangan mudik ini berimbas pada nasib sopir bus yang ada di Kota Medan, Sumatra Utara (Sumut). Pasalnya, bus antarkota antarprovinsi (AKAP) terpaksa memilih berhenti beroperasi karena menurunnya jumlah penumpang dan tak berani ambil resiko terjaring petugas.
Salah satunya di pool bus PT Antar Lintas Sumatera (ALS), Jalan Sisingamangaraja, Kota Medan.
-
Kenapa Stasiun Semarang Gudang berhenti beroperasi? Namun aktivitas tersebut mengalami penurunan sejak tahun 2006. Stasiun Semarang Gudang akhirnya berhenti beroperasi. Para karyawan yang sebelumnya bekerja di stasiun tersebut kemudian dipindahkan bertugas di stasiun lain. “Dulu ada hampir 100 pegawai yang bekerja di sini. Karena waktu itu PT KAI minta kenaikan tarif tapi tidak disetujui Bu Sri, akhirnya aktivitas berhenti,“ kata Karjono, mantan pengawas kereta Stasiun Kemidjen.
-
Kenapa orang mudik? Momentum Lebaran dipandang baik untuk merajut silaturrahim dengan sanak saudara membuat tradisi mudik awet hingga kini.
-
Stasiun kereta api mana di Sumatra Utara yang terhubung dengan rute kereta api Medan? Pasalnya, Sumatra memiliki rute kereta api yang melewati Medan, Siantar, Tebing Tinggi, Kisaran, Padang Halaban, Tanjung Balai, Batang Kuis, Lubuk Pakam, serta Rantau Prapat.
-
Kenapa Mobil Ketek dilarang beroperasi? Hal yang menjadi pertimbangan dilarangnya Mobil Ketek beroperasi adalah faktor keamanan dan kenyamanan penumpang.
-
Apa arti mudik? Ada pendapat mengatakan, mudik singkatan dari bahasa Jawa 'mulih disik' artinya pulang sebentar. Ada juga yang menyebut mudik berasal bahasa Betawi artinya menuju udik atau menuju kampung
-
Mengapa perlintasan penumpang di Stasiun Manggarai ditutup? 'Perlintasan penumpang yang ada saat ini masih sebidang dengan jalur kereta api, hal ini dapat membahayakan keselamatan pengguna di area stasiun saat melintas jalur kereta api dan keselamatan pengguna selama proses kontruksi pembangunan Stasiun Manggarai.' jelas Asdo.
"Mulai hari ini tidak ada lagi pemberangkatan sampai tanggal 17 Mei," kata Humas Perusahaan Otobus (PO) PT. Antar Lintas Sumatera (ALS) Alwi Matondang pada Rabu (5/5).
Melansir dari Liputan6.com, berikut informasi selengkapnya.
Penurunan Jumlah Penumpang
liputan6.com ©2021 Merdeka.com
Alwi mengatakan, sejak pandemi, jumlah penumpang saat mudik menurun drastis. Pada 2020 lalu, tak ada penumpang sama sekali karena tutup beroperasi selama 3 bulan.
Sementara pada 2 Mei 2021, pihaknya masih sempat memberangkatkan 60 orang dengan 2 unit armada menuju Jawa. Namun meski begitu, Ia tetap memilih menghentikan operasi sejumlah armada bus miliknya.
"Sopir terpaksa diistirahatkan, kita juga dalam kondisi sulit," ungkapnya.
Tak Berani Ambil Risiko
Alwi mengaku, penutupan aktivitas bus ini sangat berat dirasakan oleh perusahaan otobus dan juga sopirnya. "Kami pun dalam kondisi sulit saat ini. Harapan para sopir kan di sinilah masa dia untuk ada hasil dibawa ke rumah, tapi karena stop operasi, kita tidak dapat apa-apa dan sampai sekarang belum ada (bantuan) dari pemerintah kepada sopir," katanya.Namun, pihaknya tak berani ambil risiko jika memaksakan mengoperasikan bus setelah adanya larangan mudik dari pemerintah."Karena bus-bus ini bakal melewati pos penjagaan dan penyekatan yang dilakukan petugas kepolisian. Jadi lebih baik ikuti aturan pemerintah," katanya. (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Budi menjelaskan pentingnya pembatasan truk tiga sumbu, karena bisa berdampak kemacetan.
Baca SelengkapnyaSadira memutuskan membanting setir, untuk mengurangi korban dan kerusakan.
Baca SelengkapnyaMenhub Budi juga meminta para pemudik yang hendak berwisata agar tidak menggunakan bus pariwisata yang tidak layak.
Baca SelengkapnyaKecelakaan Maut Bus di Ciater, DPR: Kemenhub Tahu Banyak Bus Tak Laik Jalan Tapi Tak Ada Sanksi Tegas
Baca SelengkapnyaSaat ini, sopir bus SMK Lingga Kencana masih mendapat perawatan intensif di RSUD Subang.
Baca SelengkapnyaMenurut Djoko, pengawasan terhadap bus pariwisata masih perlu diperketat dan harus ada sanksi bagi perusahaan bus yang lalai terhadap tertib administrasi.
Baca SelengkapnyaSudah lebih dari enam jam lalu lintas di jalan arteri Kabupaten Bekasi tidak bisa dilalui kendaraan roda empat.
Baca Selengkapnya11 orang meninggal dunia akibat kecelakaan tersebut.
Baca SelengkapnyaBus tersebut tidak memiliki kelengkapan surat-surat seperti uji KIR, STNK.
Baca SelengkapnyaPengalihan ini dilakukan untuk mengurangi kepadatan yang terjadi di Pelabuhan Merak.
Baca SelengkapnyaBegini Penampakan Bus Pelajar SMK Depok yang Terguling di Ciater Subang
Baca SelengkapnyaArus lalu lintas berangsur normal beberapa jam kemudian setelah kendaraan mengular belasan kilometer.
Baca Selengkapnya