Nias Diguncang Gempa 5,5 Magnitudo, Ini Penjelasan BMKG
Merdeka.com - Kabupaten Nias Barat, Sumatra Utara (Sumut) diguncang gempa berkekuatan magnitudo 5,5 pada Rabu (14/4) pukul 17.55 WIB.
Pusat gempa diketahui berada pada koordinat 0,14 lintang utara (LU) dan 96,65 bujur timur (BT). Tepatnya berlokasi di laut pada jarak 133 km arah barat daya Kota Lahomi, Kabupaten Nias Barat, pada kedalaman 10 km.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa ini disebabkan oleh aktivitas tektonik dan dirasakan di daerah Sirombu pada skala II Modified Mercalli Intensity (MMI) atau getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
-
Kapan gempa terjadi? Gempa di Batang pada Minggu (7/7) kemarin menyisakan luka yang mendalam bagi para korban yang terkena dampaknya.
-
Kapan gempa di Indonesia terjadi? Tercatat 161 kali gempa bumi terjadi di Indonesia antara tahun 1990 dan 2022.
-
Dimana gempa terjadi? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @batang.update memperlihatkan seorang anak dan ibu yang mencoba berlindung dari gempa Batang berkekuatan Magnitudo 4,4 pada 7 Juli kemarin.
-
Kapan gempa bumi terjadi? Pada Minggu (25/2) terjadi gempa bumi berkekuatan 5,7 magnitudo yang terasa hingga Jakarta.
-
Kenapa gempa Batang terjadi? Bisa jadi gempa yang terjadi di Batang berkaitan erat dengan keberadaan Patahan Weleri.
Melansir dari ANTARA, berikut informasi selengkapnya.
Akibat Aktivitas Tektonik
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno mengatakan, berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi ini terjadi akibat aktivitas tektonik di zona outer-rise dan termasuk jenis gempa bumi dangkal.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas tektonik di zona 'outer-rise'," katanya pada Rabu (14/4).
Tak Berpotensi Tsunami
Pasca terjadinya gempa, sampai saat ini belum ada laporan adanya dampak kerusakan maupun korban jiwa. BMKG juga menyebut gempa tersebut tidak berpotensi tsunami."Hingga hari Rabu, 14 April 2021 pukul 18.15 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock)," lanjut Bambang.
Meski begitu, BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dengan menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa. Serta memastikan kondisi rumah tidak ada kerusakan yang membahayakan akibat getaran gempa. (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BMKG belum melaporkan secara rinci terkait pemicu dan dampak yang ditimbulkan terhadap masyarakat
Baca SelengkapnyaHingga Jumat (26/1) subuh, sudah ratusan kali gempa susulan terjadi.
Baca SelengkapnyaKepala Stasiun Geofisika Padang Panjang, Suaidi Ahadi mengatakan, gempa itu terjadi pukul 05.54 WIB.
Baca SelengkapnyaSaat ini belum ada laporan kerusakan dari warga dan fasilitas umum.
Baca SelengkapnyaPusat gempa tersebut terletak di laut pada kedalaman 15 kilometer, atau berjarak 156 kilometer dari arah barat daya Jembrana, Bali.
Baca SelengkapnyaBMKG memastikan dampak gempa tidak berpotensi tsunami.
Baca SelengkapnyaGempa dirasakan di pelbagai wilayah NTT. Gempa sebelumnya terjadi pada Senin (24/7) siang.
Baca SelengkapnyaHasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan mendatar-naik
Baca SelengkapnyaGempa bumi yang tidak berpotensi tsunami ini membuat para ASN berhamburan keluar gedung kantor mereka.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 03.37 WIB.
Baca SelengkapnyaGempa Kabupaten Malaka NTT tidak berpotensi Tsunami
Baca SelengkapnyaGempa bumi di Sukabumi hari ini terasa sampai Bandung
Baca Selengkapnya