Pap Smear adalah Pemeriksaan untuk Mengetahui Kanker Serviks
Merdeka.com - Di seluruh dunia, ada sekitar 500.000 kasus baru kanker serviks dan 274.000 kematian disebabkan oleh kanker serviks setiap tahun, menjadikan kanker serviks sebagai penyebab kematian paling umum kedua akibat kanker pada wanita.
Kanker serviks adalah jenis kanker yang berkembang di sel-sel di bagian bawah rahim. Daerah ini disebut serviks. Serviks adalah bagian bawah rahim yang menghubungkan ke saluran vagina. Sperma berjalan melalui saluran vagina dan leher rahim ke rahim untuk membuahi sel telur.
Selama kehamilan, leher rahim menutup untuk menjaga bayi di dalam kandungan (rahim). Leher rahim terbuka saat melahirkan. Saat tidak hamil, serviks membuat lendir untuk mencegah bakteri penyebab infeksi keluar dari tubuh.
-
Kapan sebaiknya periksa kanker serviks? Sementara itu, dengan rutin memeriksakan diri, artinya kamu bisa terbantu dalam mendeteksi perubahan pada tingkat seluler di serviks sejak dini sebelum menjadi kanker.
-
Mengapa penting untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala? Pemeriksaan kesehatan secara berkala juga sangat penting untuk mendeteksi adanya PMS pada awalnya sehingga dapat diobati dengan cepat dan mencegah penyebarannya ke pasangan seksual yang lain.
-
Kenapa deteksi dini kanker serviks penting? Deteksi kanker serviks harus terus digalakkan, dan Yayasan Kanker Indonesia sangat senang dapat memberikan pelatihan deteksi dini kanker serviks kepada 35 praktisi kesehatan, melalui metode pemeriksaan IVA, sebuah langkah strategis dalam merealisasikan pengurangan kejadian kanker serviks,' ujarnya.
-
Mengapa pemeriksaan kesehatan rutin penting? Pemeriksaan kesehatan atau medical check-up secara rutin merupakan upaya preventif yang krusial. Protokol skrining kesehatan yang telah disempurnakan dengan standar internasional memungkinkan deteksi dini ini, mencakup pemeriksaan fisik, tes laboratorium, hingga konsultasi dengan tenaga kesehatan.
-
Bagaimana cara deteksi dini kanker serviks? Metode IVA adalah pemeriksaan yang relatif sederhana dan dapat dilakukan dengan alat-alat dasar. Prosesnya melibatkan pengolesan cuka putih atau asam asetat ke leher rahim. Jika terdapat sel abnormal, area tersebut akan berubah warna menjadi putih.
-
Bagaimana cara mencegah kanker serviks? Dengan begitu, setiap perempuan bisa mencegah, mengenali, mendeteksi diri, serta mengetahui sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk menghadapinya.
Penting untuk melakukan pemeriksaan serviks setiap tahunnya. Salah satunya yakni dengan pap smear? Lalu seperti apa metode pap smear, apakah ada yang perlu dicemaskan? Berikut merdeka.com merangkum selengkapnya tentang pap smear:
Mengenal Pap Smear
Pap smear adalah sampel sel-sel di leher rahim yang diambil selama tes pap. Tes pap dilakukan untuk mengetahui kesehatan serviks atau mendeteksi perubahan abnormal pada sel.
Selama prosedur, sampel sel dikumpulkan dari permukaan serviks dan diletakkan di atas slide. Sampel ini, yang disebut pap smear, dikirim ke laboratorium untuk pemeriksaan mikroskopis.
Pap smear bisa terasa sedikit tidak nyaman, tetapi tesnya berlangsung sangat cepat. Selama prosedur tersebut, Anda akan berbaring telentang di atas meja pemeriksaan dengan kaki terbuka dan kaki bertumpu pada penyangga yang disebut sanggurdi.
Dokter perlahan akan memasukkan alat yang disebut spekulum ke dalam vagina. Perangkat ini membuat dinding vagina tetap terbuka dan memberikan akses ke serviks.
Dokter akan mengikis sampel kecil sel dari leher rahim. Ada beberapa cara dokter dapat mengambil sampel ini:
Setelah tes, Anda mungkin merasakan sedikit ketidaknyamanan akibat gesekan atau sedikit kram. Anda juga bisa mengalami pendarahan vagina yang sangat ringan segera setelah tes. Beri tahu dokter jika ketidaknyamanan atau pendarahan berlanjut setelah hari tes.
Apa arti dari hasil Pap smear?
Ada dua kemungkinan hasil dari Pap smear: normal atau abnormal.
Pap smear biasa
Jika hasil normal, itu berarti tidak ada sel abnormal yang teridentifikasi. Hasil normal terkadang juga disebut sebagai negatif. Jika hasil normal, Anda mungkin tidak memerlukan Pap smear selama tiga tahun lagi.
Pap smear yang tidak normal
Jika hasil tes tidak normal, ini tidak berarti Anda menderita kanker. Artinya bahwa ada sel-sel abnormal pada leher rahim, beberapa di antaranya bisa menjadi prakanker. Ada beberapa tingkat sel abnormal:
Sel abnormal yang lebih ringan lebih sering terjadi daripada abnormalitas yang parah. Bergantung pada apa yang ditunjukkan oleh hasil tes, dokter dapat merekomendasikan:
Selama pemeriksaan kolposkopi, dokter akan menggunakan cahaya dan pembesaran untuk melihat jaringan vagina dan serviks dengan lebih jelas. Dalam beberapa kasus, mereka mungkin juga mengambil sampel jaringan serviks dalam prosedur yang disebut biopsi.
Tes Pap sangat akurat. Skrining Pap secara teratur mengurangi tingkat kanker serviks dan kematian dengan minimal 80 persen. Kapan harus melakukan Pap smear?
Rekomendasi frekuensi Pap smear tergantung pada beberapa faktor. Ini meliputi:
Ada pun rekomendari dari The United States Preventive Services Task Force (USPSTF), di antaranya yakni:
Setelah usia 65 tahun, kebanyakan wanita tidak memerlukan Pap smear atau tes HPV. Namun, faktor risiko setiap orang berbeda-beda.
Mereka yang memiliki hasil tes abnormal di masa lalu dan mereka yang aktif secara seksual dengan lebih dari satu pasangan mungkin memerlukan tes yang lebih sering.
Setelah histerektomi total, yaitu operasi pengangkatan rahim dan leher rahim, Pap smear tidak lagi diperlukan. Siapa pun yang menjalani histerektomi karena mereka memiliki sel kanker atau prakanker harus terus menjalani tes rutin.
Setiap orang memiliki kebutuhan yang berbeda, jadi penting bagi orang untuk berbicara dengan dokter mereka tentang faktor risiko mereka untuk mengembangkan kanker serviks dan kebutuhan mereka untuk skrining. (mdk/amd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masih tingginya angka kanker serviks bisa dipicu oleh masih banyaknya orang yang takut memeriksakan diri.
Baca SelengkapnyaPerlindungan tubuh dari paparan virus HPV mungkin dilakukan dengan penerapan gaya hidup yang sehat.
Baca SelengkapnyaSemakin dini mengetahui dan menangani berbagai gejala kanker serviks, maka tingkat kesembuhannya pun juga bisa lebih meningkat.
Baca SelengkapnyaHuman papillomavirus (HPV) adalah infeksi menular seksual umum yang dapat menyerang kulit, area genital, dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data Globocan 2021, terdapat 36.633 kasus kanker serviks di Indonesia dengan angka kematian yang terus meningkat.
Baca SelengkapnyaSebagai informasi vaksin HPV bermanfaat untuk mencegah kanker serviks pada perempuan
Baca SelengkapnyaAlumnus Oxford University itu mengaku termasuk terlambat mendapatkan vaksin HPV karena baru divaksinasi di usia 20an.
Baca SelengkapnyaMenurut data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dari sekitar 200 jenis kanker yang ada
Baca SelengkapnyaOrgan reproduksi memainkan peran krusial dalam kehidupan sehari-hari serta masa depan kesehatan.
Baca SelengkapnyaKanker ovarium merupakan salah satu jenis kanker ganas yang rentan terjadi pada wanita.
Baca SelengkapnyaDeteksi dini kanker serviks terus diupayakan YKI dengan melakukan pelatihan tenaga terampil.
Baca SelengkapnyaKanker penis adalah jenis kanker yang jarang terjadi namun memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan pria.
Baca Selengkapnya