Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemprov Ungkap Sumut Alami Inflasi di Awal Tahun, Ini Faktor Penyebabnya

Pemprov Ungkap Sumut Alami Inflasi di Awal Tahun, Ini Faktor Penyebabnya Pemprov Ungkap Sumut Alami Inflasi di Awal Tahun, Ini Faktor Penyebabnya. pixabay.com ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Sumatra Utara (Sumut) pada Januari 2021 mengalami inflasi sebesar 0,45 persen. Faktor penyumbang terbesar inflasi di daerah ini berasal dari komoditas makanan, khususnya cabai merah.

Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumut, R Sabrina, yang juga Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sumut pada Selasa (2/2). Meski begitu, Ia mengatakan, kondisi tersebut masih aman karena stok pangan secara umum masih mencukupi.

"Kalau kita lihat, sejauh ini bahan pokok kita masih aman," kata Sabrina.

Melansir dari Liputan6.com, berikut faktor lain penyebab inflasi di Sumut.

Komoditas Makanan Paling Berpengaruh

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumut, Soekowardojo menyampaikan, fluktuasi inflasi ini sangat dipengaruhi oleh makanan. Di mana harga cabai merah harus diperhatikan untuk menjaga stabilitas inflasi.

Ia menambahkan, perekonomian di 2021 ini diperkirakan menguat seiring pulihnya ekonomi global.

"Juga diiringi peningkatan harga komoditas dan kondisi Covid-19 yang terkendali, sejalan perbaikan pertumbuhan inflasi juga diprediksi meningkat, namun masih dalam rentang sasaran," sebut Soekowardojo.

Dampak La Nina Jadi Sorotan

Selain itu, dampak La Nina juga menjadi hal yang perlu disoroti, karena berpotensi menyebabkan gagal panen. Sebab, komoditas lainnya juga berpotensi mengalami kenaikan harga karena pasokan yang lebih sedikit."Kondisi ini disebabkan respons produsen akibat pendapatan yang menurun di tahun 2020," sebutnya.Namun, Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Deli Serdang, BMKG, Syafrinal menyampaikan, secara umum Indonesia terdampak La Nina. Sedangkan khusus Sumut, dampak La Nina tidak begitu signifikan."Dampak La Nina ini tidak begitu signifikan pada peningkatan curah hujan di Sumut," tandasnya.

Hal yang Jadi Perhatian

Terkait inflasi ini, Sabrina menambahkan, ada beberapa poin penting yang harus ditindaklanjuti ke depan. Antara lain, petani Sumut harus mendapatkan harga yang baik, begitu pula dengan harga konsumen. Selain itu, cuaca juga menjadi penentu masa tanam atau produksi pangan."Kalau sudah mengetahui pola cuaca, kita bisa memprediksikan kapan dan di mana kita bertanam," sebutnya. (mdk/far)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ayam dan Telur Jadi Biang Kerok Inflasi Maret 2024
Ayam dan Telur Jadi Biang Kerok Inflasi Maret 2024

Telur ayam dan daging ayam ras berkontribusi terhadap inflasi Maret 2024 sebesar 0,9 persen.

Baca Selengkapnya
Data BPS: Inflasi Desember 0,41 Persen, Tertinggi Sepanjang 2023
Data BPS: Inflasi Desember 0,41 Persen, Tertinggi Sepanjang 2023

Kenaikan inflasi Desember 2023 ini disumbang oleh kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi sebesar 1,07 persen.

Baca Selengkapnya
FOTO: Makin Pedas! Harga Cabai Rawit Tembus Rp105 Ribu per Kilogram, Ini Penyebabnya
FOTO: Makin Pedas! Harga Cabai Rawit Tembus Rp105 Ribu per Kilogram, Ini Penyebabnya

Badan Pusat Statistik (BPS) buka-bukaan mengungkap penyebab kenaikan harga cabai yang kian mencekik konsumen.

Baca Selengkapnya
BPS Catat Inflasi Januari 2024 0,04 Persen, Terendah dalam 5 Tahun Terakhir
BPS Catat Inflasi Januari 2024 0,04 Persen, Terendah dalam 5 Tahun Terakhir

Secara historis, inflasi Januari 2024 merupakan yang terendah selama 5 tahun terakhir.

Baca Selengkapnya
Inflasi November Naik karena Mahalnya Harga Pangan, Terutama Cabai
Inflasi November Naik karena Mahalnya Harga Pangan, Terutama Cabai

Tercatat, tingkat inflasi pada Oktober 2023 hanya sebesar 0,17 persen secara month to month.

Baca Selengkapnya
Inflasi Maret 2024 Meroket Dipicu Mahalnya Harga Makanan
Inflasi Maret 2024 Meroket Dipicu Mahalnya Harga Makanan

Kelompok pengeluaran penyumbang inflasi bulanan terbesar berasal dari makanan minuman dan tembakau.

Baca Selengkapnya
BPS: Inflasi November 2024 Naik Jadi 0,30 Persen
BPS: Inflasi November 2024 Naik Jadi 0,30 Persen

Kelompok pengeluaran penyumbang inflasi terbesar antara lain, makanan, minuman dan tembakau.

Baca Selengkapnya
Plt Sekjen Kemendagri Minta Pemda dengan IPH Tinggi Cermati Penyebab Kenaikan
Plt Sekjen Kemendagri Minta Pemda dengan IPH Tinggi Cermati Penyebab Kenaikan

Kenaikan IPH tertinggi di Pulau Sumatra terjadi di Kabupaten Aceh Besar dengan nilai perubahan IPH 0,97 persen.

Baca Selengkapnya
BPS: 32 Provinsi Alami Deflasi Terdalam Sejak November 2024
BPS: 32 Provinsi Alami Deflasi Terdalam Sejak November 2024

Kategori makanan, minuman dan tembakau, jadi kelompok menjadi penyumbang deflasi 4 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya
Mendag Kaget Harga Cabai Tembus Rp120.000 per Kg: Mahal Banget, Enggak Ada yang Beli itu
Mendag Kaget Harga Cabai Tembus Rp120.000 per Kg: Mahal Banget, Enggak Ada yang Beli itu

Banyak pedagang mengeluh kepada Mendag Zulkifli Hasan mengenai tingginya harga cabai.

Baca Selengkapnya
Harga Beras Meroket, Inflasi Naik Jadi 2,75 Persen di Februari 2024
Harga Beras Meroket, Inflasi Naik Jadi 2,75 Persen di Februari 2024

Harga Beras Meroket, Inflasi Naik Jadi 2,75 Persen di Februari 2024

Baca Selengkapnya
Harga Cabai Sempat Melambung, Mendag: Sudah Turun Jadi Rp 35 Ribu-Rp 70 Ribu per Kilogram
Harga Cabai Sempat Melambung, Mendag: Sudah Turun Jadi Rp 35 Ribu-Rp 70 Ribu per Kilogram

Mendag mengaku pagi ini telah melakukan kunjungan ke Pasar Palmerah Jakarta Pusat untuk memantau stabilitas harga

Baca Selengkapnya