Peristiwa 30 Desember: Kenang Wafatnya Gus Dur, Pelindung Minoritas dan Kemanusiaan
Merdeka.com - 30 Desember 2009 silam, Gus Dur atau yang bernama lengkap Abdurrahman Wahid wafat pada umur 69 tahun. Mantan presiden Republik Indonesia keempat tersebut tutup usia setelah mengidap penyakit stroke selama bertahun-tahun.
Selama hidupnya terutama kala menjabat sebagai Presiden, Gus Dur kerap melempar guyonan untuk menanggapi berbagai persoalan maupun sekadar mengungkapkan apa yang sedang beliau tangkap dari realitas negeri ini.
Sosoknya cukup kontroversial sebab melakukan banyak hal yang bahkan tidak dilakukan Presiden Indonesia lainnya, salah satunya yaitu meminta maaf pada korban tragedi 1965, meski banyak yang menentangnya kemudian. Gus Dur pernah menyampaikan permintaan maaf terkait peristiwa 1965 saat bertemu Pramoedya Ananta Toer pada tahun 1999. Gus Dur juga sempat meminta Tap MPRS XXV 1966 untuk dihapuskan.
-
Siapa Kakek Gus Dur? Kakek Gus Dur dari jalur ibu diakui sebagai ulama besar karena keilmuannya
-
Bagaimana Gus Mus menanggapi curhatan para tokoh bangsa? Sejumlah Tokoh Nasional Temui Gus Mus di Rembang, Curhat Kondisi Negeri Ini Mereka membahas banyak hal, mulai dari demokrasi yang terancam hingga kebohongan yang terjadi di mana-mana
-
Bagaimana Gus Dur menunjukkan keberagaman? Tak hanya soal kebijakan, bahkan pakaian yang ia kenakan juga menunjukkan keberagaman di mana hal itu menjadi ikonik dari dirinya. Pakaian yang sering ia kenakan adalah baju batik, sarung, dan peci. Hal ini menarik karena beliau adalah santri, kiai, atau ulama, dan pernah menjadi ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Namun, dibanding menggunakan gamis putih panjang yang sering dipakai oleh para habib, ia lebih memilih memakai batik.
-
Apa yang Gus Dur tanamkan selama hidupnya? Pasalnya beliau selama hidup selalu menanamkan nilai-nilai toleransi dalam kehidupan berbangsa.
-
Siapa yang menjuluki Gus Dur Bapak Keberagaman? Julukan Bapak Keberagaman ini diberikan oleh Museum Kepresidenan RI Balai Kirti, museum yang mengelola koleksi, gagasan, dan karya para presiden.
-
Kenapa Gus Dur dijuluki Bapak Keberagaman? Julukan Bapak Keberagaman ini diberikan oleh Museum Kepresidenan RI Balai Kirti, museum yang mengelola koleksi, gagasan, dan karya para presiden. Julukan ini diberikan karena Abdurrahman Wahid atau lebih akrab disapa Gus Dur selama masa pemerintahannya, dia mengeluarkan berbagai kebijakan yang merangkul semua kalangan dan mencerminkan sikap toleransi.
Di samping itu, banyak hingga kini masyarakat Indonesia yang terus meneladani dan menyebarkan pemikiran Gus Dur yang menjunjung tinggi kemanusiaan. Mereka tergabung dalam Gusdurian, jaringan non formal yang fleksibel yang terus melestarikan nilai-nilai toleransi yang otentik terinspirasi dari Gus Dur. Tentu saja di luar tersebut, banyak masyarakat Indonesia yang mengagumi sosoknya.
Berikut merdeka.com merangkum peristiwa 30 Desember, mengenang sosok Gus Dur yang menjunjung kemanusiaan:
Gus Dur yang Melindungi Kaum Minoritas
Indonesia merupakan negara dengan beragam suku, ras, agama, dan budaya, oleh sebab itu tanpa kesadaran toleransi dari setiap orang, sukar untuk menjaga stabilitas perdamaian kehidupan antar golongan. Tak jarang ada benturan antar golongan sehingga mengakibatkan pertikaian, Gus Dur paham hal tersebut, oleh sebab itu ia selalu mengingatkan untuk melindungi minoritas.
Pada tahun 2008 lalu, ketika mulai ramai berita menyangkut pembubaran jamaah Ahmadiyah. Ketika banyak ormas Islam yang memusuhi jamaah ini, Gus Dur yang waktu itu menjabat sebagai Ketua Dewan Syuro PKB mempertahankan sikapnya, yakni melindungi Ahmadiyah. Menurut dia, jamaah Ahmadiyah merupakan warga negara Indonesia. Menurut Gus Dur, pembelaan terhadap Ahmadiyah merupakan perwujudan dari nilai-nilai Pancasila yang telah disepakati sejak dulu kala sebagai dasar negara. Pada waktu itu, kata dia, ada 7 orang perwakilan, di antaranya Serikat Islam, Muhammadiyah, Partai Arab Indonesia dan Masyumi. Mereka menyetujui bahwa Pancasila adalah dasar negara, karena Pancasila menjadi semangat kebangsaan. Pancasila bermula dari pemahaman diri dan menyatakan hak untuk kebebasan berpikir.
Gus Dur Sebagai Bapak Tionghoa
Diakui atau tidak, Gus Dur adalah pemimpin negara yang pertama kali memperjuangkan kewarganegaraan kelompok keturunan Tionghoa di Indonesia dalam posisi yang semestinya, yakni sebagai warga negara yang setara dengan etnis lainnya. Masih segar ingatan kita, bagaimana Gus Dur tampil pada masa-masa sulit etnis ini di Indonesia pada 1998.
Waktu itu, langkah yang diambil Gus Dur dianggap sulit dinalar, bahkan dianggap bertentangan dengan pendapat umum yang menimpakan kesalahan pada orang-orang Tionghoa sebagai penyebab krisis ekonomi pada waktu itu.
Beberapa saat setelah tragedi Mei 1998, Gus Dur (yang waktu itu masih menjabat Ketua Umum Pengurus Besar Nahdhatul Ulama) menyerukan kepada keturunan China yang berada di luar negeri untuk segera kembali ke Indonesia dan menjamin keselamatan mereka.
Itulah salah satu bentuk keseriusan Gus Dur membela kelompok ini. Maka wajar bila kemudian Gus Dur disanjung, dan belakangan diangkat sebagai Bapak Tionghoa Indonesia.
Pada era Gus Dur, komunitas Tionghoa bebas kembali menjalankan kepercayaan dan adat budayanya sepeti halnya menggelar pentas kesenian barongsai dan liong.
Gus Dur pun juga dikenal dekat dengan masyarakat dari kalangan lintas iman. Gus Dur misalnya kerap blusukan masuk ke gereja-gereja. Dia juga membuka dialog dengan siapa saja. (mdk/amd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
K.H. Abdurrahman Wahid atau biasa dikenal Gus Dur merupakan sosok guru bangsa yang karismatik.
Baca SelengkapnyaPresiden ke-4 Republik Indonesia, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur tak bisa dilepaskan dari kisah-kisah jenaka
Baca SelengkapnyaGus Dur adalah pemimpin yang begitu dicintai rakyat Indonesia karena sosoknya gigih memperjuangkan hak-hak kaum minoritas.
Baca SelengkapnyaGanjar sedih lantaran tak memiliki momen bersama Gus Dur.
Baca SelengkapnyaCak Imin beranggapan bahwa pemaparan Fraksi PKB MPR RI dalam Sidang Paripurna Akhir MPR RI Masa Jabatan Periode 2019—2024 secara legal memiliki dasar yang kuat.
Baca SelengkapnyaHumor memang lekat dengan mantan Presiden RI keempat Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Baca SelengkapnyaSetiap presiden yang menjabat memiliki julukannya masing-masing. Presiden keempat, Abdurrahman Wahid diberi julukan Bapak Keberagaman.
Baca SelengkapnyaPresiden ini dikenal sebagai sosok yang jenius. Hasil pemikirannya sering dikagumi banyak orang. Namun, ia tak punya banyak uang.
Baca SelengkapnyaPresiden keempat RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur masih terus menjadi perbincangan hingga kini. Banyak kisah teladan dari sosoknya.
Baca SelengkapnyaPresiden ini dikenal sebagai orang tua sekaligus teman yang asyik bagi anak-anaknya. Ia bahkan tak segan meminta maaf kepada sang anak karena merasa bersalah.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengatakan, nilai yang diajarkan oleh Gus Dur terus dijaga dan menjadi bagian perjuangannya.
Baca SelengkapnyaInayah Wahid membacakan amanah Ciganjur dalam Haul ke-14 Gus Dur.
Baca Selengkapnya