Perselisihan Dua Santri di Deli Serdang Berujung Maut, Ini Faktanya
Merdeka.com - Perselisihan berujung maut terjadi antara dua orang santri di Pesantren Darul Arafah Raya, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara (Sumut). Insiden ini melibatkan seorang santri berinisial F (14) yang meninggal dunia akibat dianiaya oleh seniornya berinisial A (16) pada Sabtu (5/6).
Kasubbid Penmas Polda Sumut AKBP MP Nainggolan mengungkapkan, motif pelaku yang merupakan siswa tingkat SMA ini menganiaya korban karena sakit hati tidak dihargai.
"Motifnya perselisihan. A yang telah ditetapkan tersangka merasa sakit hati, karena merasa tidak dihargai korban," kata Nainggolan pada Senin (7/6).
-
Apa yang terjadi di Sukamulya, Garut? Dari hasil pantauan, retakan membentang sejauh sejauh 480 meter dengan kedalaman mencapai 12 meter. Terlihat retakan juga membesar, dan membelah tanah-tanah di sekitar permukiman warga sehingga tidak layak untuk ditinggali.
-
Siapa yang dianiaya di Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin? 'Saya mondok di sana selama enam tahun, tiga tahun MTs dan Aliyah. Selama 6 tahun di situ cukup banyak perubahan, baik dari pembangunan dan gurunya,' kata Adi Maulana kepada merdeka.com. Menurut Adi Maulana, Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin merupakan yang terbaik di Provinsi Jambi, apalagi Kabupaten Tebo, baik dari sisi pendidikan, pengembangan multimedia, dan lainnya. 'Kalau untuk segi pembelajaran nilainya plus kemudian santri di pondok Raudhatul Mujawwidin itu paling banyak santri se-Jambi. Pada waktu saya masuk pondok santri hanya 800, sekarang sudah lebih dari dua ribu santri,' ujarnya. Namun, pondok pesantren ini juga ada minusnya. Adi Maulana menceritakan, salah satu kejelekannya adalah selalu menutupi masalah kecil ataupun masalah besar. Sepengetahuan dia, kasus santri meninggal baru pertama kali ini terjadi. Namun tindak kekerasan, seperti bullying sudah lama berlangsung. 'Zaman saya juga sudah ada, tapi tidak sampai meninggal seperti ini,' paparnya.
-
Apa yang terjadi di Sumbar? Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi memerintahkan Rumah Sakit Achmad Muchtar (RSAM) Bukittinggi untuk menerima semua korban bencana yang dirujuk tanpa terkecuali.
-
Siapa pendiri Pesantren Sam'an Darushudur? Adalah Ridwan Effendi yang merupakan pendiri Pondok Pesantren Netra Sam’an Darushudur.
-
Dimana bentrokan terjadi? Pada Minggu (15/10), sebuah bentrokan antar kelompok terjadi di Muntilan, Kabupaten Magelang.
-
Siapa yang menjadi korban santet? 'Semua permukaan eksterior dari guci awalnya tertutup teks yang mengandung lebih dari 55 nama yang diukir, puluhan di antaranya sekarang hanya bertahan sebagai huruf-huruf terpisah yang mengambang atau coretan pensil yang samar,' jelas Lamont.
Melansir dari Liputan6.com, berikut fakta selengkapnya terkait kasus ini.
Kronologi Kejadian
Kronologi insiden ini bermula saat tersangka A memerintahkan korban F untuk menemuinya di aula pesantren. Namun saat itu korban tidak menemukan tersangka di lokasi. Korban pun kembali ke kamarnya.
Namun, setelah itu tersangka kembali memanggil korban dan korban pun mendatanginya. Korban langsung dipukul oleh tersangka hingga tak sadarkan diri.
"Sekitar pukul 22.00 WIB di hari kejadian, tersangka kembali memanggil dan korban mendatangi aula. Di sana tersangka menganiaya korban dengan cara dipukul hingga tak sadarkan diri, dan meninggal dunia," jelas Nainggolan.
Setelah kejadian, korban sempat dibawa ke klinik pesantren namun nyawanya sudah tak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia.
Tanggapan Pihak Pesantren
Pimpinan Pesantren Darul Arafah Raya Ustaz Harun Lubis membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil visum oleh kepolisian, serta menunggu koordinasi dari Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Deli Serdang"Sudah kita limpahkan baik dari keluarga dan pesantren ke kepolisian. Kita sudah ikuti prosedur yang ditetapkan kepolisian, seperti pengambilan keterangan saksi dan lain-lain," ucapnya.Sementara itu, tersangka berhasil ditangkap oleh Polsek Kutalimbaru pada Senin (7/6) dan kasusnya akan segera dilimpahkan ke Polrestabes Medan.
Status Ramah Anak Pesantren Dicabut
Terkait peristiwa ini, Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Deli Serdang, Junaidi, meminta Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) mencabut status ramah anak di pesantren tersebut."Selaku Ketua LPA Deli Serdang, saya mengutuk keras peristiwa penganiayaan dilakukan kakak kelas terhadap santri pria yang berujung meninggal dunia. Kita minta Kementerian PPPA segera cabut status pesantren ramah anak pada Pesantren Darul Arafah Raya," tulisnya dalam keterangan.Pihak pesantren dinilai telah gagal mengawasi para santri yang menyebabkan insiden maut tersebut terjadi. (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kedua pelaku sama-sama terluka dan dilarikan ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaSampan yang dinaiki para santri terbalik, tiga orang tenggelam dan dua orang selamat.
Baca SelengkapnyaKasus ini sebelumnya terungkap bermula dari pelaporan pihak keluarga korban di Polsek Glenmore wilayah hukum Polresta Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaDalam insiden itu diketahui telah membuat satu orang warga sipil bernama Raden Barus (61) meninggal dunia dan delapan warga lainnya mengalami luka-luka.
Baca SelengkapnyaTragisnya, terdapat paku pada kayu tersebut. KAF tewas usai lemparan kayu berpaku itu terkena di kepalanya.
Baca SelengkapnyaAndri menjelaskan saat ini kedua pelaku ditahan di Polres Tebo untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaKasi Humas Polres Blitar Kota Iptu Samsul Anwar mengatakan korban berinisial KAF (13).
Baca SelengkapnyaBudi Gunawan menjelaskan saat ini situasi di lokasi bentrok Desa Cinta Adil, Kecamatan Biru-Biru, Deli Serdang, sudah kembali kondusif.
Baca SelengkapnyaKini pelaku diburu polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Baca SelengkapnyaKorban sebenarnya bukan sasaran dari ustaz. Kebetulan korban lewat saat ustaz melempar kayu berpaku tersebut.
Baca SelengkapnyaKedatangan jenazah korban kecelakaan maut tersebut disambut duka mendalam oleh keluarga dan para tetangga.
Baca SelengkapnyaPengeroyokan yang berujung pada kematian ini pun sudah dilaporkan pihak orang tua ke Polsek Lodoyo Timur.
Baca Selengkapnya