Polbangtan Medan Edukasi Ibu-ibu Manfaatkan Limbah Jadi Eco Enzyme, Begini Caranya
Merdeka.com - Kelompok ibu-ibu dasawisma Kelurahan Sumber Karya, Kecamatan Binjai Timur, Kota Binjai, Sumatra Utara diberikan edukasi pemanfaatan bahan limbah dapur menjadi cairan ajaib eco enzyme yang baik digunakan untuk penyubur tanaman.
"Ibu-ibu ini dilatih Puji Wahyu Mulyani calon dosen Polbangtan Medan berkolaborasi Komunitas Smart Agent Network For Development Initiative (SANDI)," kata Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini pada Selasa (25/8) dilansir ANTARA.
Cairan 'ajaib' eco enzyme asal limbah rumah tangga yang ramah lingkungan ini bisa menjadi solusi bagi masyarakat (petani) meringankan biaya kebutuhan pemeliharaan tanaman, apalagi dimasa COVID-19.
-
Bagaimana UMKM binaan BRI di Desa Sambak memanfaatkan limbah tahu? Limbah tahu yang dimasukkan ke digester menghasilkan gas meta. Gas meta ini bisa digunakan untuk biogas. Dengan pengelolaan limbah tahu menjadi biogas, menjadi salah satu potensi wisata edukasi Desa Sambak,' cerita Dahlan.
-
Siapa yang mengolah limbah jadi pupuk? Setiap hari para petugas di rumah potong hewan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Cilegon, Banten sibuk mengumpulkan kotoran sapi.
-
Bagaimana limbah organik bisa bermanfaat bagi tanaman? Sampah organik, seperti sisa makanan dan daun kering, dapat diolah menjadi pupuk organik yang kaya akan nutrisi. Pupuk ini tidak hanya memperbaiki struktur tanah tetapi juga meningkatkan kesuburan tanah sehingga tanaman dapat tumbuh lebih baik.
-
Kenapa UMKM binaan BRI di Desa Sambak memanfaatkan limbah tahu? Limbah tahu yang meresahkan warga sekitar, kini menjadi berkah hingga desa tersebut mendapat julukan desa mandiri energi.
-
Apa yang dilakukan UMKM binaan BRI di Desa Sambak untuk mengatasi limbah tahu? Warga juga membuat instalasi pengolahan air limbah (IPAL) sehingga air limbah yang keluar ramah lingkungan.
-
Dimana limbah organik basah cocok diolah? Limbah organik basah cocok untuk diolah menjadi pupuk kompos atau biogas.
Menggunakan Limbah Dapur
Limbah dapur yang dimanfaatkan dalam edukasi ini yakni ampas kulit buah-buahan dan sayuran. Kemudian diolah menjadi eco enzyme untuk pupuk organik, pestisida alami serta nutrisi untuk kesuburan tanaman.
"Apalagi masa pandemi salah satu hikmahnya semakin meningkatnya minat masyarakat untuk mengembangkan koleksi tanaman hias dan pemanfaatan tanaman pekarangan sebagai sumber rumah tangga, maka butuh pupuk," sebutnya.
Mendorong Kreativitas Ibu Rumah Tangga
Tujuannya mendorong kalangan ibu-ibu rumah tangga termotivasi, terinovasi serta kreatif di masa adaptasi kehidupan baru di tengah pandemi COVID-19 dan sejalan dengan imbauan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo."Mentan SYL memerintahkan pihaknya termasuk Polbangtan di masa pandemi COVID-19 agar berjuang keras memastikan kebutuhan pangan seluruh warga negara Indonesia tetap terpenuhi," katanya.
Bahan-bahan yang Disiapkan
Siapkan bahan bakunya seperti ampas atau kulit buah-buahan seperti pisang, semangka, nenas, papaya, timun dan lain-lain (sebanyak 300 gram), air bersih (1.000 ml), larutan air gula pasir atau gula merah (100 ml) bisa juga digantikan dengan molase (tetes tebu) harganya lebih rendah dibanding gula putih atau gula merah.
Cara Mengolahnya
Setelah itu, ampas atau kulit buah-buahan potong kecil-kecil berukuran yang terkecil (1 cm), setelah itu, potongan itu dimasukkan ke dalam wadah botol air mineral kemasan 1.500 ml. Lalu tambahkan air bersih dan tambahkan larutan gula pasir atau gula merah dan aduk hingga merata.
Bisa Digunakan untuk Pupuk Organik dan Pembersih Alami
Setelah bahan eco enzyme disimpan selama lebih kurang 3 bulan baru dapat digunakan sebagai pupuk organik, pestisida alami, cairan pembersih lantai, peralatan rumah tangga dan lainnya. (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Eco Enzyme itu punya banyak nilai manfaat nilai manfaat seperti digunakan untuk disinfektan, sabun mandi, pembersih rumah, dan cairan pestisida.
Baca SelengkapnyaSampah bukan lagi masalah yang mengancam kehidupan manusia.
Baca SelengkapnyaHasil dari teknologi ini yang berupa pupuk cair nantinya akan dibagikan kepada masyarakat dengan gratis.
Baca SelengkapnyaProgram BRINita telah menjalankan 49 kali pelatihan bagi penerima manfaat, yang terdiri dari pelatihan budidaya hidroponik, perawatan tanaman hias dll.
Baca SelengkapnyaBRI memberikan berbagai bantuan fasilitas dan infrastruktur Urban Farming bagi Kelompok Dasawisma Pisang.
Baca SelengkapnyaAda banyak inovasi dalam pengelolaan makanan yang bisa dikembangkan, dan menjadi suatu sumber pendapatan. Contohnya buah dan sayur.
Baca SelengkapnyaMelalui program PKT BISA, Pupuk Kaltim membantu para petani untuk meningkatkan kembali daya dukung lahan, dengan menggiatkan pemanfaatan kompos.
Baca SelengkapnyaLimbah tahu yang meresahkan warga sekitar, kini menjadi berkah hingga desa tersebut mendapat julukan desa mandiri energi.
Baca SelengkapnyaBerawal dari materi Go Green Pertamina UMK Academy, Prasetyo merintis program pemanfaatan limbah kain dari Jamajama Project.
Baca SelengkapnyaSampah galon air mineral kini menambah rentetan masalah limbah plastik. Jika tak dikelola dengan benar atau didaur ulang, galon air mineral akan menjadi limbah sampah plastik yang mencemari bumi.
Baca SelengkapnyaDesa Sambak masuk dalam 15 besar Desa BRIlian dan mendapatkan pelatihan yang diadakan oleh BRI.
Baca SelengkapnyaLimbah rumah tangga sering dianggap sebagai masalah yang harus diatasi, tetapi jika dikelola dengan baik, limbah ini dapat memberikan manfaat bagi lingkungan.
Baca Selengkapnya