Pria Medan Tikam Ayah dan Kakak Kandungnya Hingga Tewas, Polisi Dalami Motif Pelaku
Merdeka.com - Aksi keji dilakukan oleh seorang pria di Kota Medan, Sumatra Utara (Sumut) kepada anggota keluarganya.
Pria bernama Muhammad Arsyad Kertonawi (21) tega membunuh kakak kandungnya, Riski Sarbani dan ayahnya, Sugeng (50) dengan cara ditikam. Pelaku membunuh kedua korban menggunakan senjata tajam dengan cara menusuknya berkali-kali.
Peristiwa ini terjadi pada Sabtu (28/8). Kanit Reskrim Polsek Medan Barat, AKP Prastyo mengatakan, saat ini pihaknya masih mendalami proses penyidikan untuk mengetahui motif tersangka tega melakukan pembunuhan.
-
Bagaimana pria itu membunuh anak tirinya? 'Mereka cekcok sehingga tersangka SE ini menusuk SR dan anaknya menggunakan pisau sehingga anak tidak tertolong lagi,' kata Kapolres Merangin AKBP Ruri Roberto.
-
Siapa yang ditikam mantan ayah tiri? Seorang remaja putri M (19) tewas setelah ditikam mantan ayah tirinya, SE (53). Sang ibu SR (53) juga terluka parah ditusuk mantan suaminya itu.
-
Di mana pembunuhan keluarga itu terjadi? Arkeolog menemukan situs pemakaman massal ini di Desa Koszyce, Polandia. Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada sampel DNA kerangka tersebut mengungkap sebuah keluarga besar tewas secara brutal di lokasi ini.
-
Siapa yang dibunuh secara sadis? Hasil analisis menunjukkan, kedua mumi laki-laki ini mengalami kematian di tempat akibat tindakan kekerasan yang disengaja.
-
Dimana kejadian pembunuhan terjadi? Tindak penganiayaan itu terjadi di tepi Jalan Talang Sekuang Desa Muara Panco Timur, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Jambi, Jumat (15/12) sekitar pukul 10.30 WIB.
-
Siapa yang memperkosa anak kandungnya? Ali Arwin, ayah kandung yang tega memperkosa putrinya hingga hamil dan melahirkan akhirnya dimunculkan ke publik.
"Untuk motif pasti, masih didalami," kata Prastyo.
Melansir dari Liputan6.com, berikut informasi selengkapnya.
Ditikam Hingga Tewas
Peristiwa ini terjadi rumah keluarga tersebut, yakni di Jalan T Amir Hamzah, Gang Pribadi, Nomor 43, Lingkungan X, Kelurahan Sei Agul, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan.
"Pembunuhan dilakukan pelaku di dua lokasi berbeda. Ayahnya dibunuh di samping rumah, abangnya di dalam kamar," tambah Prastyo.
Pelaku saat itu menikam ayahnya di bagian perut, dada, serta punggung hingga tewas. Sementara, sang kakak, tewas dengan kondisi penuh luka tusukan di sekujur tubuhnya.
"Sekitar 15 luka tusuk di bagian perut korban," sebut Prastyo.
Petugas Amankan Barang Bukti
Selain berhasil mengamankan pelaku, petugas kepolisian juga menyita barang bukti berupa 2 bilah pisau yang diduga digunakan pelaku untuk menghabisi nyawa ayah dan kakaknya. Sementara itu, kedua jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumut, Jalan KH Wahid Hasyim, Medan untuk menjalani proses visum.
Peristiwa ini pun sempat menggegerkan warga di sekitar lokasi kejadian dan video kondisi jenazah saat dievakuasi viral di media sosial. (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelum terjadi pemukulan, korban dan pelaku diketahui sempat terlibat cekcok mulut
Baca SelengkapnyaSaat ini, pelaku A masih diburu oleh polisi karena usai menikam korban dan dua orang lainnya, dia langsung kabur.
Baca SelengkapnyaTersangka FO sempat membantah dan mengaku jika dirinya tidak melakukan penikaman terhadap korban CR.
Baca SelengkapnyaKorban SP tewas di tempat dengan banyak luka dan SL turut mengalami luka yang kini dirawat di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaPeristiwa sadis terjadi di Kota Raja, Kota Kupang, Sabtu (30/3) pukul 19.00 Wita. Seorang warga setempat tega membunuh ibu kandungnya yang sudah berusia renta.
Baca SelengkapnyaKorban yang sedang santai di dapur kaget mendapat serangan bertubi-tubi dari pelaku menggunakan kayu.
Baca SelengkapnyaAkibat penikaman tersebut, korban tewas di tempat kejadian.
Baca SelengkapnyaAyah di Muara Baru Banting Anaknya di Tengah Keramaian hingga Meninggal
Baca SelengkapnyaKorban pertama jadi sasarannya adalah mertua laki-laki yang duduk istirahat.
Baca SelengkapnyaKorban ditikam saat selesai berwudu untuk melaksanakan salat Duha.
Baca SelengkapnyaM, pelaku dan ibu korban merupakan pasangan baru. Mereka baru menjalin biduk rumah tangga sekira 5 bulan.
Baca SelengkapnyaSelama mengontrak itu diketahui Panca sama sekali tidak memberikan indentitas berupa KTP atau KK kepada ketua RT setempat.
Baca Selengkapnya