Puluhan Rumah di Deli Serdang Tertimpa Longsor, Begini Kondisinya
Merdeka.com - Musim penghujan dengan curah hujan tinggi yang melanda Sumatra Utara (Sumut) saat ini, membuat sejumlah wilayah di daerah tersebut dilanda banjir dan tanah longsor.
Belum lama ini, tanah longsor melanda Dusun III, Desa Rumah Kinangkung, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang pada Kamis (11/11). Akibatnya, puluhan rumah warga rusak tertimbun material longsor.
"Peristiwa longsor menimpa sedikitnya 10 unit rumah yang terjadi sekitar pukul 23.30 WIB," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Deli Serdang, Zainal Abidin Hutagalung MAP pada Jumat (12/11), dilansir dari Antara.
-
Siapa saja yang menjadi korban longsor? Empat korban itu yakni; Caisar Sofian (28), Putri Amanda (26), Sofia Putri (10) dan Ghibran Naufa (5).
-
Bagaimana kondisi rumah setelah longsor? Kondisi rumah-rumah yang berada di lokasi bencana tampak banyak yang hancur rata dengan tanah. Rumah yang masih berdiri sudah tak lagi menyisakan atap atau tembok dinding.
-
Dimana longsor itu terjadi? Pada 6 Februari 2024, terjadi longsor di Dusun Sigadung, Desa Kalitlaga, Pagentan, Banjarnegara.
-
Siapa yang terdampak banjir dan longsor di Pesisir Selatan? Data sementara hingga Senin (11/3), 21.000 keluarga (KK) terdampak dengan kerusakan rumah, fasilitas umum, lahan pertanian dan peternakan, yang ditimbulkan bencana itu.
-
Bagaimana warga Pesisir Selatan terdampak banjir dan longsor? 'Warga sudah kembali ke rumah mereka, namun terkendala air bersih. Untuk bantuan cukup banyak, hari ini juga akan kita distribusikan kepada warga,' tuturnya.
-
Di mana lokasi longsor? Tanah longsor menimpa sebuah rumah di Banjar Dinas Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Jumat (7/7) pagi.
Tanah longsor ini juga mengakibatkan satu orang warga tewas akibat tertimbun material longsor. Korban tewas bernama Rasmiken Boru Ginting (67) dan telah berhasil ditemukan.
Korban tewas berhasil ditemukan usai dilakukan pencarian dengan pengerukan menggunakan alat berat dan langsung dievakuasi ke rumah duka. Saat ini, puluhan rumah yang ada di area kejadian longsor tersebut sudah kosong karena ditinggal mengungsi oleh warga.
Belasan Kepala Keluarga Mengungsi
Instagram/@sumut.terkini ©2021 Merdeka.com
Zainal mengatakan, saat ini 31 warga yang 12 kepala keluarga (KK) mengungsi ke tempat yang lebih aman. Apalagi kondisi rumah warga banyak yang rusak berat akibat tertimbun longsor.
"Saat ini 12 kepala keluarga mengungsi ke rumah sanak saudaranya dan warga terdekat yang aman dari jangkauan longsor dan pergerakan tanah," ujarnya.
Puluhan warga yang selamat itu mengaku, kebanyakan dari mereka sedang tidak berada di rumah saat longsor terjadi. Saat ini, dapur umum juga sudah didirikan di sekitar lokasi kejadian untuk para warga terdampak longsor tersebut.
Gubernur Minta Pemerintah Daerah Siaga
Instagram/@sumut.terkini ©2021 Merdeka.com
Terkait bencana banjir dan longsor yang mulai melanda Sumut, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi telah memerintahkan pemerintah daerah di seluruh kabupaten/kota di Sumut untuk siaga menghadapi potensi bencana. "Kita sudah sampaikan kepada bupati wali kota berdasarkan ramalan cuaca akan seperti ini, begini-begini. Kita harus siaga," ujar Gubernur Edy pada Jumat (12/11).Ia juga sudah meminta Badan Penanggulangan BPBD Sumut untuk bersiaga. Namun, Gubernur Sumut juga meminta agar masyarakat mulai memperhatikan kelestarian alam di sekitar karena bencana yang terjadi salah satunya disebabkan alam yang telah rusak. "Semua dah kita siapkan itu secara profesional, BPBD semua sudah melakukan itu. Alam ini kalau kita rusak alam ini, alam itu yang merusak, ini yang harus kita ingatkan, jangan dirusak alam ini," jelasnya. (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hujan deras yang melanda Kota Bogor tadi malam telah menyebabkan banjir dan tanah longsor di beberapa lokasi.
Baca SelengkapnyaTebing yang longsor diperkirakan mencapai tinggi 50 meter.
Baca SelengkapnyaBencana longsor di Sragen menyebabkan seorang ayah dan anak perempuannya tewas tertimbun tanah
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta waspada karena potensi cuaca ekstrem merujuk keterangan BMKG berpotensi terjadi hingga 21 April 2024.
Baca SelengkapnyaBencana longsor ini terjadi pada Minggu (24/3) malam setelah wilayah tersebut diguyur hujan dengan intensitas tinggi.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal bernama Galih Adi Perkasa (23), Candra Agustina (20) dan Galang Naendra Putra (4).
Baca SelengkapnyaArus sungai yang deras akibat hujan membuat beberapa jembatan runtuh sehingga akses jalan bagi warga terputus
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan terus berjibaku menyingkirkan material tanah longsor untuk mencari 10 korban yang masih hilang.
Baca SelengkapnyaMenurut Samid, belasan tempat tinggal dan rumah kontrakan milik warganya itu rusak parah karena dampak dari pembangunan Tol Japek 2.
Baca SelengkapnyaSaat ini, tim SAR gabungan masih melakukan pencarian terhadap sejumlah korban yang dinyatakan hilang.
Baca SelengkapnyaDilanda hujan dengan intensitas tinggi, bencana banjir dan tanah longsor melanda beberapa daerah di Kota Padang
Baca SelengkapnyaDinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) sedang melakukan asesmen rumah terdampak bencana untuk pemberian bantuan.
Baca Selengkapnya