Sambut Kedatangan Pekerja Migran, Pemprov Sumut Siapkan Lokasi Ini untuk Karantina
Merdeka.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatra Utara (Sumut) saat ini tengah menyiapkan lokasi yang akan digunakan sebagai tempat karantina bagi para pekerja migran Indonesia (PMI) yang akan kembali ke Tanah Air.
Lokasi yang disiapkan yakni di Asrama Haji Medan, yang selama beberapa bulan terakhir menjadi tempat isolasi terpusat (isoter) bagi pasien Covid-19 di Sumut.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumut Ismail Lubis mengatakan, lokasi tersebut tidak lagi digunakan untuk isoter, sehingga akan dialihkan untuk menampung para pekerja migran.
-
Dimana pusat karantina haji pertama di Indonesia? Pusat Karantina Haji Pertama Mengutip situs Kemenag RI, pusat karantina haji pertama di Indonesia ada dua, yakni di Pulau Rubiah, Provinsi Aceh, dan di Pulau Onrust, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas keberangkatan Pekerja Migran Indonesia? Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani kembali lepas Pekerja Migran Indonesia yang akan terbang berangkat ke Korea, Jerman, dan Taiwan, di eL Hotel Royale Gading Kirana, Jakarta Utara, Senin (4/3).
-
Siapa yang menghuni pemukiman? Analisis genetik pada tulang manusia yang digali menunjukkan hubungan erat antara penduduk pemukiman ini dengan kelompok lain di China selatan dan Asia Tenggara.
-
Dimana lokasi rumah transmigrasi? Orang-orang yang mengikuti program transmigrasi akan disebarkan ke beberapa wilayah di Indonesia yang memiliki angka penduduknya yang masih lebih sedikit. Salah satunya di Sulawesi Tenggara tepatnya di Konawe Watutinawu.
-
Bagaimana akses ke gedung karantina haji di Pulau Rubiah? Akses dari dermaga menuju ke lokasi gedung bersejarah ini menggunakan jalan setapak dengan jarak sekitar 100 meter.
-
Kenapa Pulau Onrust jadi tempat karantina haji? Tempat ini memiliki dua fungsi, yakni untuk penyesuaian dengan cuaca dan udara laut sebelum berangkat, serta untuk penyesuaian setelah pulang beribadah.
"Sehingga, saat tiba di Bandara Internasional Kualanamu, pekerja dimaksud akan dibawa ke Asrama Haji guna menjalani isolasi sebelum dipulangkan, guna mengantisipasi penyebaran Covid-19," ujar Ismail pada Jumat (8/10).
Sementara itu, seluruh relawan Covid-19 yang bertugas di Asrama Haji Medan, baik itu tenaga kesehatan (nakes), tenaga jaga maupun petugas kebersihan sudah dikembalikan ke tempat mereka bekerja semula.
Melansir dari laman resmi berita Pemprov Sumut, berikut informasi selengkapnya.
Pemprov Persiapkan Semua Kebutuhan Karantina
Instagram/@edy_rahmayadi ©2021 Merdeka.com
Ismail mengatakan, saat ini Pemprov masih menunggu arahan lebih lanjut dari Pemerintah Pusat terkait teknis di lokasi karantina ini. Namun yang pasti Pemprov akan menyiagakan nakes untuk bertugas di lokasi karantina.
“Kita menunggu bagaimana petunjuk dari Pemerintah Pusat. Untuk tenaga kesehatannya, akan disiapkan sedemikian rupa. Karena sebelumnya tempat ini sudah digunakan sebagai lokasi isolasi bagi pasien Covid-19,” kata Ismail.
Untuk kebutuhan biaya tenaga kesehatan di lokasi karantina ini semuanya akan ditanggung oleh pemerintah pusat., termasuk prioritas penggunaan gedung milik pemerintah. Sementara itu, Pemprov Sumut melalui Satgas Covid-19 akan mempersiapkan tenaga kesehatan, bersama dengan tenaga jaga, serta lainnya.
Kedatangan Internasional Bandara Kualanamu Segera Dibuka
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) RI, Luhut Binsar Pandjaitan pada Sabtu (2/10), menginstruksikan bahwa kedatangan internasional di Bandara Kualanamu akan segera dibuka kembali pada Oktober ini. Namun, keputusan ini masih menunggu persiapan matang dan melihat perkembangan kasus Covid-19 di Sumut. Terkait wacana ini, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi langsung meminta Satgas Covid-19 untuk mempersiapkan seluruh persyaratan dan skenario untuk menyambut kedatangan internasional di Bandara Kualanamu. Kemudian, seluruh jajaran terkait di Pemprov Sumut juga diminta untuk berkoordinasi dengan TNI dan Polri.Kesiapan ini akan dilakukan sejumlah instansi terkait, seperti pihak imigrasi yang nantinya akan mendata segala administrasi kunjungan Warga Negara Asing (WNA) dan Warga Negara Indonesia (WNI).Kemudian untuk TNI dan Polri akan bertanggungjawab dalam hal pengamanan dan isolasi terpusat. Sementara pemerintah daerah (pemda) dan Angkasa Pura akan menangani dalam tes dan tracing. (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah mengingatkan kepada WNI yang ingin bekerja ke luar negeri agar mengikuti prosedur dan mekanisme yang benar.
Baca SelengkapnyaPenataan ini bertujuan untuk menciptakan suatu tata kelola penempatan dan pelindungan PMI yang lebih lebih baik.
Baca SelengkapnyaSebagai ganti dari ketiadaan warteg makanan bagi para pekerja proyek di IKN akan di masak dari dapur umum.
Baca SelengkapnyaMenaker Ida Fauziyah menyampaikan dua pesan kepada masyarakat warga Desa yang berkeinginan bekerja ke luar negeri.
Baca SelengkapnyaPolres Rokan Hilir amankan 51 Pekerja Imigran Indonesia dari Malaysia.
Baca Selengkapnya"Menampung mereka di rumah detensi yang ada di Direktorat Jenderal imigrasi," kata Camat Setiabudi Iswahyudi
Baca SelengkapnyaDiakui Karding, PMI yang bekerja secara non prosedural ke Arab Saudi sangat banyak.
Baca SelengkapnyaTim Pengawasan Orang Asing (Tim Pora) Kabupaten Langkat meningkatkan pengawasan terhadap wisatawan mancanegara (Wisman) di Langkat.
Baca SelengkapnyaPencari suaka itu dibawa ke gedung Direktorat Jenderal Imigrasi untuk didata.
Baca SelengkapnyaPuluhan orang yang tergabung dalam Masyarakat Pencari Kerja menuntut perlindungan untuk Pekerja Migran Indonesia.
Baca SelengkapnyaPenyusunan Inpres tersebut sedang dikaji oleh Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg).
Baca SelengkapnyaPemerintah membahas pemanfaatan Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta Utara, setelah selesai digunakan sebagai rumah sakit darurat saat pandemi COVID-19.
Baca Selengkapnya