Siklon Tropis Sebabkan Gelombang Tinggi di Perairan Sumut, Warga Diminta Waspada
Merdeka.com - Bibit Siklon Tropis 90S muncul di Samudra Hindia barat daya Pulau Sumatra, disebabkan oleh adanya tekanan rendah mencapai 1.005 hPa di perairan Samudra Hindia barat Lampung.
Bibit siklon ini menyebabkan perairan di Sumatra Utara (Sumut) dan Sumatra Barat (Sumbar) dilanda gelombang tinggi hingga mencapai enam meter.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Belawan, Sugiyono pada Minggu (4/4).
-
Kenapa 99W bisa menyebabkan hujan di Sumatra Utara? Bibit siklon tropis 99W di Laut Tiongkok Selatan berpotensi memengaruhi cuaca di sejumlah wilayah Indonesia. Menurut BMKG, bibit siklon tropis berpotensi dapat berdampak pada hujan lebat.
-
Apa dampak Siklon Tropis 99W ke Jogja? 'Waspada potensi angin kencang. Diharapkan untuk memangkas pohon yang berpotensi tumbang atau rapuh,' ujar Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Yogyakarta, Warjono, mengutip ANTARA pada Senin (16/10).
-
Apa dampak utama dari 99W di Sumatra Utara? Hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang berpotensi terjadi, khususnya di wilayah Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Timur.
-
Kenapa banjir bandang terjadi di Sumbar? Mahyeldi menjelaskan banjir bandang itu disebabkan curah hujan yang terbilang esktrem. Sementara hujan hampir tidak terjadi musim panas. Alhasil hujan ekstrem yang turun memicu banjir bandang dan longsor.
-
Apa itu Siklon Tropis Anggrek? Siklon tropis biasanya berkembang dari kondisi depresi tropis, kemudian berubah menjadi badai tropis, lalu berubah lagi menjadi siklon tropis.
-
Dimana Siklon Tropis 99W muncul? Berdasarkan informasi yang dikeluarkan BMKG, sebuah bibit siklon tropis bernama 99W telah muncul di Laut China Selatan.
"Gelombang laut sangat tinggi tersebut di perairan Samudera Hindia barat Nias di Sumut mengarah Kepulauan Mentawai di Sumbar," ungkapnya.
BMKG pun meminta agar masyarakat waspada terhadap adanya gelombang tinggi tersebut.
Melansir dari ANTARA, berikut informasi selengkapnya.
Gelombang Tinggi
Siklon tropis ini juga menyebabkan gelombang setinggi 2,5 hingga 4 meter melanda perairan di Sumut-Aceh.
Wilayah tersebut meliputi Nias-Sibolga, utara Sabang, barat Aceh, dan Samudera Hindia barat Aceh mengarah ke Kepulauan Mentawai.
"Sedangkan perairan timur Pulau Simeulue hingga Kepulauan Mentawai, dan Selat Malaka bagian utara dilanda gelombang sedang setinggi 1,25 sampai 2,5 meter," jelas Sugiyono.
Disertai Angin Kencang
Tak hanya gelombang tinggi, angin kencang juga diprediksi akan melanda beberapa wilayah tersebut. Diperkirakan, angin yang bertiup lebih dari 15 knot untuk gelombang di atas 1,25 meter, 16 knot di atas 1,5 meter, 21 knot di atas 2,5 meter, dan 27 knot untuk gelombang di atas empat meter.
Aktivitas di Perairan Diminta Waspada
Oleh karena itu, Sugiyono meminta agar masyarakat yang akan beraktivitas di perairan untuk tetap waspada akan ancaman Siklon Tropis ini. "Kami berharap diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran, seperti perahu nelayan, kapal tongkang, feri, kargo maupun kapal pesiar agar tetap selalu waspada," tutur Sugiyono. (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bibit siklon tropis 99W di Laut Tiongkok Selatan bisa memengaruhi cuaca di beberapa wilayah Indonesia.
Baca SelengkapnyaPrakiraan BMKG: Ada Potensi Cuaca Ekstrem di Musim Mudik, Sejumlah Daerah akan Hujan Hingga Angin Kencang
Baca SelengkapnyaBMKG mengungkapkan, bibit Badai Siklon Tropis 91S terpantau di Samudra Hindia bagian Tenggara, Barat Daya Banten.
Baca SelengkapnyaOleh sebab itu, masyarakat diminta waspada terhadap dampak cuaca saat ini.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data 16 Januari 2024, Sistem Siklon Tropis Anggrek berada di posisi 9.4° LS, 93.3° BT dengan kecepatan angin maksimum 40 knot.
Baca Selengkapnyawaspada potensi terjadinya gelombang tinggi mencapai 1,25 hingga 2,5 meter
Baca SelengkapnyaTingginya gelombang laut sangat berbahaya bagi nelayan yang sedang melaut.
Baca Selengkapnya14 daerah tersebut berpotensi mengalami cuaca ekstrem berupa hujan lebat yang disertai dengan petir serta angin kencang.
Baca SelengkapnyaSejumlah wilayah di Kabupaten Sukabumi terdampak bencana hidrometeorologi setelah cuaca ekstrem terjadi pada Selasa (3/12) hingga Rabu (4/12).
Baca SelengkapnyaBMKG menetapkan 12 daerah berstatus siaga hingga waspada cuaca ekstrem
Baca SelengkapnyaTerdapat 15 titik di Selat Sunda yang perlu diwaspadai terkait potensi munculnya gelombang tinggi.
Baca SelengkapnyaBMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terutama bagi nelayan yang beraktivitas di laut pada malam hari.
Baca Selengkapnya