Tangkap Ikan Ramai-ramai Pakai Jaring, Intip Meriahnya Festival Mardoton Danau Toba
Merdeka.com - Masyarakat di sekitar Danau Toba, Sumatra Utara (Sumut) memiliki tradisi unik yang beragam. Sampai saat ini, masih banyak dari tradisi tersebut yang dipercaya bahkan dilestarikan.
Salah satunya adalah Tradisi Mardoton. Tradisi ini merupakan tradisi cara menangkap ikan yang dilakukan para leluhur masyarakat Danau Toba sejak puluhan tahun lalu.
Tradisi ini setiap tahunnya masih digelar, tepatnya pada Bulan Sipaha Sada atau bulan pertama pada Penanggalan Kalender Batak. Festival ini digelar di sepanjang bibir Pantai Tuktuk, di Desa Tuktuk Siadong.
-
Bagaimana cara menangkap ikan di Tradisi Morono? 'Dulu kami pakai lampu petromak. Sekarang kami sudah pakai lampu aki,' kata Neldin, salah seorang nelayan Danau Poso. Dalam tradisi itu, nelayan akan mendayung perahu menuju sebuah gabus yang terletak 30 meter dari tepi danau. Setelah itu nelayan akan menyalakan aki yang disimpan pada sebuah gabus yang mengapung.
-
Jenis ikan apa yang jadi bagian dari cerita rakyat Danau Toba? Ikan yang satu ini bukanlah ikan biasa karena sudah erat dengan Danau Toba yaitu Ikan Mas. Ikan dengan nama Cyprinus carpio itu sudah menjadi dari bagian Danau Toba sejak ratusan tahun lalu.Selain itu, Ikan Mas ini juga dikaitkan dengan cerita rakyat di sana. Bahkan, ikan ini sangat suci sehingga tidak boleh ditangkap.
-
Apa yang unik dari tradisi Tabot di Bengkulu? Konon tradisi ini sudah ada sejak abad ke-14 melalui proses akulturasi.
-
Bagaimana tradisi Bekarang Iwak dilakukan? Pelaksanaan upacara Bekarang Iwak ini dilakukan oleh warga secara bersama-sama. Dengan menggunakan alat tradisional dan Lubuk Larangan, tentu ekosistem sungai akan terjaga dengan baik sekaligus menjaga populasi jumlah ikan.
-
Bagaimana cara warga menangkap ikan? Mereka hanya diperkenankan menangkap ikan menggunakan tangan dan jaring.
-
Bagaimana orang Sunda memancing ikan dengan Marak Beunteur? Cara menjalankan tradisi ini adalah dengan berkumpul di wilayah sungai yang diprediksi memiliki ikan berlimah. Kemudian, para pemuda bersama-sama mengatur posisi batu besar untuk menutup aliran air. Saat sudah terbendung, warga kemudian membuat rute jalur air menjadi lebih kecil sehingga ikan-ikan yang lewa mudah untuk ditangkap.
Masyarakat, khususnya para pemuda desa, mengemas tradisi tersebut menjadi festival seru yang selalu dihadiri oleh pejabat pemerintahan dan menarik perhatian wisatawan.
Melansir dari Liputan6.com, berikut informasi selengkapnya.
Prosesi Festival Mardoton
Dulunya, Tradisi Mardoton ini dilakukan para leluhur masyarakat Danau Toba dengan menggunakan alat memancing ikan, yaitu bubu.
Namun, seiring berkembangnya zaman, masyarakat kini mulai menggunakan doton atau jaring berbahan kain yang dirajut menjadi mata jaring dengan berbagai ukuran.
Ada serangkaian kegiatan yang dilakukan dalam Festival Mardoton ini. Acara dimulai dengan kegiatan menurunkan solu atau perahu ke Danau Toba, yang bertujuan agar membawa keberuntungan pada pengguna.
Kemudian, membuat sesajian dari tepung beras untuk media doa kepada Tuhan Sang Pencipta melalui Namboru Saneang Naga Laut, yang dalam kepercayaan masyarakat Danau Toba diyakini sebagai Dewi Air.
Berbagai Kegiatan Seru
liputan6.com ©2021 Merdeka.com
Dalam festival ini, kegiatan tak hanya berfokus pada acara menangkap ikan saja. Namun, festival ini juga bertujuan untuk mengedukasi masyarakat melalui beberapa rangkaian kegiatan, antara lain Focus Group Discussion (FGD), pembentukan Komunitas Pardoton, perlombaan Manopong Doton, edukasi ekosistem Danau Toba, dan pameran kuliner.Kemudian, biasanya diikuti dengan penaburan ribuan benih ikan di Danau Toba, lomba menghias solu atau perahu, pameran kuliner ikan Danau Toba, dan pemutaran film semi dokumenter 'Ahu Pardoton', serta penanaman bibit pohon. (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nirok Nanggok, tradisi masyarakat Belitung saat menangkap ikan ketika musim kemarau telah tiba.
Baca SelengkapnyaTradisi masyarakat Sumatra Selatan ini tak hanya menjadi kearifan lokal, melainkan juga bermanfaat untuk menjaga ekosistem alam.
Baca SelengkapnyaTradisi Ngubek Empang ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan perayaan Lebaran Depok 2024.
Baca SelengkapnyaKegiatan ini juga bertujuan untuk membersihkan endapan yang menumpuk di dasar kolam.
Baca SelengkapnyaIntip keseruan tradisi kebyak rowo di waduk Rowo Glandang. Ratusan orang berlomba menangkap ikan dengan alat tradisional.
Baca SelengkapnyaTradisi warisan nenek moyang ini masih dipertahankan oleh masyarakat nelayan Jepara.
Baca SelengkapnyaDi acara ini, seluruh lapisan warga Depok tumpah ruah ke kolam ikan untuk ngubek empang.
Baca SelengkapnyaSeluruh elemen warga, baik itu anak-anak, orang dewasa, laki-laki, maupun perempuan saling berbaur turun ke sungai dan berlomba menangkap ikan.
Baca SelengkapnyaTradisi Solu Bolon menjadi salah satu budaya unik milik masyarakat Danau Toba yang sampai saat ini masih dilestarikan.
Baca SelengkapnyaPuncak acara penurunan Padaw Tujuh Dulung dalam Festival Iraw Tengkayu Ke-XIII di Kota Tarakan, menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung.
Baca SelengkapnyaPuncak festival Iraw Tengkayu XII Tarakan di kawasan wisata Ratu Intan Pantai Amal berlangsung semarak, Minggu, (8/10) sore.
Baca SelengkapnyaTradisi Taber Laut sendiri hampir dilakukan berbagai Suku Melayu di Kepulauan Bangka Belitung.
Baca Selengkapnya