Tapteng Mulai Belajar Tatap Muka Terbatas, Pedagang Seragam Mendadak Banjir Pesanan
Merdeka.com - Kegiatan belajar tatap muka terbatas di masa pandemi Covid-19 mulai diselenggarakan di Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatra Utara (Sumut) sejak Senin (16/8).
Hal ini ternyata berpengaruh pada penghasilan sejumlah pedagang di Pasar Sibolga dan Pasar Pandan. Di antaranya pedagang seragam sekolah, sepatu sekolah dan tukang pangkas rambut.
Sejak belajar tatap muka ini dimulai, para pedagang ini mengaku banjir pesanan. Seperti yang diketahui, para pedagang ini tak lepas dari imbas pandemi Covid-19 yang sempat membuat mereka kehilangan pendapatan.
-
Apa yang menjadi fokus acara Diklat Sapta Darma di Temanggung? Acara tersebut merupakan bentuk implementasi dari pemberdayaan penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan masyarakat adat.
-
Apa yang dilakukan guru TK di Rembang untuk menambah penghasilan? Di samping kesibukannya mengajar, ia berupaya menambah penghasilan dengan menggeluti ketoprak.
-
Siapa yang jualan di sekolah? Aqila tampaknya mengikuti kegiatan di sekolahnya yang mengajarkan siswa menjadi wirausahawan sejak dini.
-
Bagaimana guru PAUD di Rangkasbitung berjualan basreng? Setelah matang, basreng mereka kemas ke wadah plastik, dan menunggu pembeli langganan datang. “Sehari-hari saya di PAUD, ngajar dan ini sedang usaha basreng untuk sampingan,“ terang Ida, mengutip YouTube SCTV Banten.
-
Apa yang terjadi di Sumbar? Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi memerintahkan Rumah Sakit Achmad Muchtar (RSAM) Bukittinggi untuk menerima semua korban bencana yang dirujuk tanpa terkecuali.
-
Siapa yang mengunjungi sekolah dan pesantren di Kalimantan Selatan? Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), Sahbirin Noor kembali melanjutkan perjalanan Turdes, kini dirinya menyambangi sekolah hingga pesantren.
“Sebenarnya saya tidak tahu kalau hari ini sudah dimulai belajar tatap muka terbatas. Memang dari semalam sudah ramai yang beli baju dinas. Ketika kami tanya kepada pembeli, katanya hari ini sudah mulai belajar tatap muka, dan wajib pakai dinas,” ujar salah seorang pedagang pakaian sekolah di Pasar Sibolga Nauli, Ompung Aritonang.
Sebelumnya, proses belajar tatap muka di sejumlah sekolah di Tapteng ini berlangsung hanya sekitar 1 jam dengan jumlah siswa yang juga dibatasi dengan dua gelombang masuk.
Melansir dari ANTARA, berikut informasi selengkapnya.
Pedagang Seragam Banjir Pesanan
Ompung mengatakan, Ia mendadak banyak pesanan seragam sekolah. Namun, karena tidak mengetahui kalau sekolah mulai masuk kembali, Ia mengaku tidak sempat belanja stok seragam. Ia pun hanya mengandalkan stok yang lama.
“Kami tidak tahu kalau hari ini sudah mulai tatap muka terbatas, sehingga kami tidak belanja. Dan stok yang ada sekarang ini, adalah stok yang kemarin-kemarin,” katanya.
Selain itu, untuk harga, Ompung mengaku masih membanderol seragam sekolah yang Ia jual dengan harga lama. Ia masih berpatokan ke harga pembelian bahan beberapa bulan yang lalu. Ia menjual seragam sekolah untuk SD seharga Rp160 ribu satu stel, sedangkan untuk seragam sekolah SMP seharga Rp170 ribu.
“Yang paling banyak laku itu pakaian seragam SD, khususnya untuk kelas 1. Mungkin karena ini baru pertama masuk sekolah. Untuk SMP tidak begitu banyak laku, paling-paling untuk dinas kelas 7,” tambahnya.
Pesanan Sepatu Sekolah Meningkat
Selain pedagang seragam sekolah, ternyata dampak dari belajar tatap muka ini juga dirasakan oleh pedagang sepatu sekolah di Pasar Sibolga. Salah seorang pedagang sepatu, M Koto mengaku penjualan sepatunya meningkat. Meski Ia tak tahu kalau sekolah sudah masuk kembali, beruntung masih ada sisa stok sepatu di tokonya. “Ini tiba-tiba saja pak, karena kita tidak tahu kapan masuk sekolah tatap muka. Untung saja stok kita masih ada, dan itupun sudah tinggal dikit,” ungkapnya.Koto menjual sepatu untuk anak SD kelas 1 seharga Rp80 ribu dengan merk yang lumayan bagus, sedangkan untuk anak SMP dibanderol harga kisaran Rp90-100 ribu.“Lumayanlah pak penghasilan sejak kemarin sampai hari ini,” ujarnya.
Tukang Pangkas Rambut Ramai Pelanggan
Meningkatnya pendapatan seiring dimulainya belajar tatap muka di sekolah juga dirasakan oleh tukang pangkas rambut. Salah seorang tukang pangkas rambut, Uda Romi mengaku Ia jadi ramai pelanggan anak-anak yang ingin potong rambut. “Meningkat penghasilan kami, dan rata-rata anak-anak yang potong rambut. Menurut pengakuan orangtua mereka, anaknya akan belajar tatap muka, jadi harus rapi. Alhamdulillah pak, dengan adanya sekolah tatap muka ini, meningkat penghasilan kami. Mungkin selama ini karena belajar online, tidak begitu diperhatikan penampilan rambut anaknya,” katanya. (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penjualan seragam dan peralatan sekolah pun mengalami peningkatan hingga 30 persen.
Baca SelengkapnyaDi Pasar Jatinegara, para pengunjung tampak meramaikan toko-toko yang menjual seragam sekolah. Berikut potretnya:
Baca SelengkapnyaMenjelang dimulainya tahun ajaran 2023/2024, berbagai perlengkapan sekolah banyak diburu warga.
Baca SelengkapnyaPengguna jasa permak pakaian meningkat 2-3 kali lipat dibanding hari biasa.
Baca SelengkapnyaBanyak dari siswa baru yang berasal dari keluarga ekonomi menengah ke bawah yang tidak mampu membeli seragam baru.
Baca SelengkapnyaPasar tekstil di Jakarta, seperti Pasar Cipulir dan Pasar Tanah Abang, mulai diserbu para reseller.
Baca SelengkapnyaPara pembuat pisau, pembuat tusuk sate, dan perajin tempat panggangan sate panen rezeki saat hari raya kurban tiba.
Baca SelengkapnyaBisnis penyewaan pakaian adat di Kota Medan kini tengah ramai dikunjungi. Foto: (Pemkab Madiun)
Baca SelengkapnyaSetelah TikTok Shop resmi ditutup pekan lalu, sejumlah pengunjung mulai berlalu-lalang di kawasan Pasar Tanah Abang yang sebelumnya dikabarkan sepi.
Baca SelengkapnyaTeten mengunjungi beberapa pedagang untuk ditanyai perihal toko yang sepi pembeli.
Baca SelengkapnyaPemerintah diharap bersikap responsif serta tepat sasaran, sehingga sektor padat karya tekstil ini bisa bertahan menghadapi turbulensi ekonomi.
Baca SelengkapnyaMereka diajari langsung oleh Suliono pengrajin batik dan pemilik Rumah Batik Tunjung Langit khas Paser.
Baca Selengkapnya