Telan Biaya Rp9,7 Miliar, Desa di Tapanuli Utara Kini Bisa Nikmati Listrik 24 Jam
Merdeka.com - Kabar gembira dirasakan oleh masyarakat di 2 desa dan 6 dusun di Kecamatan Sipoholon dan Kecamatan Parmonangan, Tapanuli Utara, Sumatra Utara (Sumut). Pasalnya, daerah tersebut kini dapat menikmati akses listrik 24 jam dari PT PLN (Persero).
Selama bertahun-tahun, beberapa desa dan dusun tersebut hanya bisa mendapatkan akses listrik selama beberapa jam dalam sehari, bahkan ada yang belum mendapatkan aliran listrik sama sekali.
Desa dan dusun tersebut yaitu Desa Rura Julu Dolok dan Desa Rura Julu Toruan Kecamatan Sipoholon, Dusun Lobu Tape dan Dusun Longat Kecamatan Pahae julu, Dusun Hutaginjang Kecamatan Muara, Dusun Lumbantobing dan Dusun Parik Kecamatan Parmonangan dan Dusun Aek Matio di Kecamatan Adiankoting.
-
Bagaimana program Listrik Desa mencapai daerah terpencil? Program ini mendesak dilakukan karena pasokan listrik di Indonesia belum merata. Per September 2016, Indonesia baru punya pembangkit listrik dengan total daya 4.133 MW. Sementara 12.317 MW masuk masa konstruksi, dan 8.641 MW dalam penyelesaian kontrak.
-
Bagaimana warga Lebak Jeunjing mendapatkan listrik? Satu Rumah hanya Bisa Pakai Satu Lampu Untuk listriknya sendiri kwhnya sangat kecil, sehingga sekitar 8 rumah harus dibagi alirannya. Ini yang membuat masing-masing rumah hanya bisa memakai satu lampu.
-
Apa saja manfaat program Listrik Desa? 'Masak masakan tidak pakai kayu lagi, tinggal colok saja,' ujar Mama Lodia. 'Anak-anak juga gampang belajar karena tidak tidur lagi jadi belajarnya bagus.'
-
Kapan program Listrik Desa dimulai? Kebahagiaan yang dirasakan Mama Lodia ini mulai hadir di pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sejak pertama kali menjabat.
-
Bagaimana PLN bantu pengguna kendaraan listrik? Darmawan menambahkan, PLN juga menyediakan layanan home charging untuk memudahkan pengisian daya di rumah. Jadi para pengguna tidak perlu risau jika kehabisan daya, karena infrastrukturnya sudah sangat lengkap.
-
Pertamina bantu apa di Sumatera Selatan? 'Sumatera Selatan menjadi salah satu daerah yang terpantau memiliki asap moderat hingga pekat. Oleh karena itu, kami dengan cepat dan tanggap membantu penanganan karhutla di 44 titik kebakaran, agar tidak menyebar dan menyebabkan dampak lebih lanjut,' ujar Fadjar.
Akhirnya, PLN membangun jaringan tegangan menengah (JTM) sepanjang 10 kilometer sirkuit (kms), jaringan tegangan rendah sepanjang 14 kms serta 10 gardu distribusi berkapasitas 250 kilovolt ampere (kVA). Seluruh infrastruktur tersebut menghabiskan biaya sebesar Rp9,7 miliar.
Jaringan dan akses listrik itu diresmikan oleh Bupati Tapanuli Utara pada 7 Agustus 2021 di Dusun Parik, Kecamatan Parmonangan.
Melansir dari Liputan6.com, berikut informasi selengkapnya.
Akses Listrik 24 Jam
Menurut pengakuan Ketua Adat salah satu dusun, yakni Dusun Aek Matio Jae, Ardi Panggabean, sebelumnya dusun mereka memiliki pembangkit listrik berbasis air yang dibangun secara swadaya pada 2012 lalu. Namun pembangkit ini mengalami kerusakan pada 2020, sehingga masyarakat hanya dapat menikmati listrik selama 5 jam dalam sehari.
Sekarang, sekitar 494 Kepala Keluarga di dusun ini bisa merasakan akses listrik selama 24 jam.
"Dengan masuknya jaringan listrik PLN ke Dusun Aek Matio, terdapat 494 Kepala Keluarga sudah merdeka dari kegelapan karena saat ini listrik sudah dapat dinikmati selama 24 jam," ungkap Ardi pada Rabu (11/8).
Dulunya Hanya Swadaya
General Manager Unit Induk Wilayah (UIW) Sumut, Pandapotan Manurung mengatakan, sebelumnya masyarakat mengupayakan listrik secara swadaya. Akibat keterbatasan ini pun masyarakat kesulitan untuk mengembangkan kegiatan sosial dan perekonomian karena aktivitas mereka tak bisa maksimal.Dengan hadirnya jaringan dan akses listrik tersebut, diharapkan bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat, sekaligus turut berkontribusi dalam meningkatkan rasio elektrifikasi Sumut dari 99,82 persen menjadi 99,99 persen."Dengan hadirnya listrik PLN di 8 desa dan dusun ini, diharapkan memberikan dampak positif kepada masyarakat dalam menjalankan aktivitas sehari-hari," kata Pandapotan pada Rabu (11/8). (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejak 47 tahun yang lalu, warga setempat hanya menggunakan penerangan yang terbatas.
Baca SelengkapnyaSejak 1980-an, akhirnya masyarakat dapat dapat menikmati fasilitas listrik 24 jam.
Baca SelengkapnyaKampung ini dulunya sangat susah dijangkau padahal punya pemandangan eksotis yang menyihir mata.
Baca SelengkapnyaRasio Elektrifikasi (RE) PLN di Kaltim per Agustus 2023 telah mencapai 94,95 persen dengan Rasio Elektrifikasi total mencapai 99,99 persen.
Baca SelengkapnyaProgram pemerataan listrik jadi salah satu agenda mendesak yang dilakukan di era pemerintahan Jokowi.
Baca SelengkapnyaBeroperasi kabel laut sepanjang 1,16 kms ini membawa angin segar bagi pertumbuhan ekonomi warga di Pulau Buluh.
Baca SelengkapnyaBahkan, listrik yang dikelola oleh Bumdes setempat adalah energi terbarukan yang ramah lingkungan.
Baca SelengkapnyaKehadiran PLTS ini akan memperkuat lembaga lokal, khususnya Badan Usaha Milik Desa.
Baca SelengkapnyaPLN akan memperbanyak tindakan preventif gangguan dengan mengerahkan seluruh personel
Baca SelengkapnyaPLN baru menemukan penyebab minor seperti tower yang berdekatan dengan pohon, jamperan yang terputus dan lainnya.
Baca Selengkapnya24 tahun mereka tidak pernah merasakan air bersih.
Baca SelengkapnyaKPI memberikan dukungan Pembangkit Tenaga Surya (PLTS) sebesar 9.700 wattpeak
Baca Selengkapnya