Temukan Bukti Perjudian, Ini Fakta Penyerangan Satgas Covid-19 Sumut
Merdeka.com - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Sumatra Utara (Sumut) kembali menggelar Operasi Yustisi protokol kesehatan Covid-19 di Komplek Brayan Trade Centre, Jalan Serbaguna Helvetia, Labuhan Deli, Deli Serdang. Namun operasi kali ini diwarnai penyerangan yang dilakukan oleh puluhan orang kepada petugas.
Melansir dari laman Humas Pemprov Sumut, kejadian ini terjadi pada Rabu (22/10) saat Satgas Covid-19 sedang memantau lokasi yang sebelumnya sudah ditutup pada 9 Oktober 2020 lalu. Di lokasi itu bahkan masih terpasang spanduk tanda penutupan oleh Satgas Covid-19. Namun saat dilakukan pengecekan, tempat tersebut masih buka dan tidak melaksanakan protokol kesehatan.
Tiba-tiba Satgas mendapat serangan dari puluhan orang, yang di antaranya diduga preman. Akibatnya, tiga personel Satgas terluka akibat dipukul dan dilempar batu. Serta lima mobil petugas rusak diamuk massa. Gubernur Sumut Edy Rahmayadi pun langsung mengecek ke lokasi kejadian.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Apa yang dilakukan Brimob di depan gedung Kejagung? 'Iya (benar ramai konvoi Brimob). (Kondisi Kejagung) Pintunya ketutup, enggak perhatiin cuma ya motornya doang. Rame-rame,' ucapnya saat ditemui, Minggu (26/6).
-
Dimana kejadian ini berlangsung? Sebuah video memperlihatkan prajurit TNI yang memberi kejutan di HUT Bhayangkara. Sejumlah TNI tiba-tiba datang ke kantor Polisi Tuban dengan membawa massa yang cukup banyak.
-
Siapa yang melakukan serangan? Pada Sabtu (19/10), wilayah Beit Lahiya yang terletak di utara Gaza menjadi sasaran serangan oleh Israel.
-
Siapa yang memimpin Satgas Penanganan Covid-19? Sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia, Presiden Jokowi menugaskan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menjadi komando dalam sektor penanganan kesehatan. Lalu dibentuklah Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Pandemi Covid-19.
-
Siapa yang terlibat? Konflik pribadi adalah konflik yang melibatkan satu individu dengan individu lainnya.
"Satpol PP ada yang kena batu kepalanya, lalu ada mobil yang dirusak sama mereka," kata Edy Rahmayadi usai meninjau lokasi penyerangan pada Kamis (22/10).
Berikut fakta-fakta terkait peristiwa penyerangan ini.
Melanggar Protokol Kesehatan
humas.sumutprov.go.id ©2020 Merdeka.com
Gubernur Edy mengatakan, operasi yang dilakukan Satgas dalam rangka melaksanakan Inpres Nomor 6 Tahun 2020 tentang Peningkatan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan dalam Pencegahan dan Pengendalian Covid-19.
Tidak hanya itu, juga melaksanakan Pergub Sumut Nomor 34 Tahun 2020 tentang Peningkatan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan dalam Pencegahan dan Pengendalian Covid-19, serta Peraturan Bupati (Perbup) Deli Serdang Nomor 77 Tahun 2020 tentang Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan.
"Mereka tidak mengindahkan protokol kesehatan, tidak pakai masker, tidak jaga jarak, dan sangat diduga mereka melakukan kegiatan ilegal, sepertinya judi, karena didapatkan kertas-kertas bernomor serta koin dan alat-alatnya," sebut Edy.
Bahkan, tempat tersebut statusnya masih ditutup oleh Satgas Penanganan Covid-19.
Petugas Temukan Barang Bukti Praktik Perjudian
©2020 Istimewa
Di lokasi saat kejadian berlangsung, petugas menemukan puluhan orang berada di lokasi yang diduga Judi Tembak Ikan dengan jumlah meja judi sekitar 8 unit yang aktif, dua unit rusak dan beberapa lainnya masih terbungkus plastik. Sekurangnya, 20-an orang pekerja dan pengunjung beraktivitas di dalam gedung berukuran lantai sekitar 5 X 15 meter saat petugas melakukan operasi.Petugas juga mendapati uang tunai senilai Rp16,8 juta dari seseorang yang mengaku pekerja dan ditemukan bersembunyi di bawah meja kasir.
Kasus Ini Diserahkan ke Kepolisian
Di lokasi, Gubernur Edy juga sempat menemukan koin-koin yang diduga sebagai bagian alat judi. Ia pun langsung memanggil Kapolres Pelabuhan Belawan Mhd R Dayan, Kapolsek Medan Labuhan Kompol Eddy Safari dan meminta keterangan dari keduanya terkait peristiwa tersebut.Pemeriksaan petugas pun berlanjut, karena selain tempat itu dibuka tanpa izin (pembukaan segel melanggar protokol kesehatan), juga ada aktivitas diduga judi dalam jumlah besar. Kini kasus ini sudah diserahkan proses hukumnya pada pihak kepolisian.
Massa Minta Pengembalian dan Penghapusan Barang Bukti
Saat penyerangan berlangsung, petugas sempat melakukan negosiasi dengan perwakilan oknum diduga preman tersebut. Pihaknya meminta semua yang disita harus dikembalikan. Begitu juga dengan pekerja atau pengunjung yang ada di dalam, harus dikeluarkan. Termasuk juga oknum diduga preman memaksa wartawan dan tim media menghapus berkas rekaman video razia serta penyerangan kepada petugas.Usai berdialog, petugas pun menyerahkan semua barang bukti dugaan perjudian yakni uang tunai Rp16,8 juta, berikut juga CPU (komputer) yang digunakan untuk memantau CCTV di seluruh lokasi gedung. Selanjutnya petugas dipersilakan meninggalkan lokasi dengan pengamanan TNI yang menjamin agar tidak terjadi kerusuhan di lokasi komplek. (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengungkapan judi dadu dan sabung ayam pada 31 Maret 2024
Baca SelengkapnyaBrimob Polda Sumut berhasil ratakan gubuk narkoba dan sarang judi di Deliserdang. Simak informasi selengkapnya.
Baca SelengkapnyaPolisi meminta warga yang menemukan kasus perjudian diharapkan lapor ke pihak berwajib untuk segera dilakukan penyelidikan.
Baca SelengkapnyaPolisi mengamankan setidaknya 70 orang dan 40 ekor ayam dala operasi kali ini.
Baca SelengkapnyaBudi Gunawan memastikan proses hukum terhadap insiden ini terus berjalan.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan gerombolan penjudi sabung ayam yang lari kocar-kacir karena digerebek polisi.
Baca SelengkapnyaPrajurit yang diduga terlibat penyerangan itu berasal dari Yon Armed (Batalyon Armed 2/Kilap Sumagan).
Baca SelengkapnyaBarang bukti itu disita polisi dari 15 tersangka di mana 11 di antaranya merupakan pegawai Komdigi hingga staf ahli.
Baca SelengkapnyaPolisi mengamankan barang bukti berupa 4 ekor ayam, hingga pengukur waktu.
Baca SelengkapnyaUang puluhan juta rupiah diduga mengalir ke polisi
Baca Selengkapnya45 prajurit diamankan terkait kasus penyerangan di Desa Selamat, Kecamatan Biru-biru Kabupaten Deli Serdang, Sumut.
Baca SelengkapnyaPenggeledahan itu terkait dengan kasus judi online (Judol) dimana 11 orang telah ditetapkan menjadi tersangka.
Baca Selengkapnya