Terdampak Pandemi, Manajer Hotel Ini Kini Jadi Petani Ubi dengan Lahan 1 Hektare
Merdeka.com - Pandemi Covid-19 sangat berdampak pada sektor pariwisata. Banyak usaha di bidang pariwisata yang lesu sejak pandemi merebak, bahkan banyak karyawan yang terpaksa harus dirumahkan karena sepinya pengunjung di sektor ini.
Akibatnya, banyak pekerja di bidang ini yang banting setir dan mencoba usaha baru untuk menyambung hidup di tengah ketidakpastian ekonomi akibat pandemi yang belum tahu kapan akan berakhir.
Seperti yang dialami oleh Fransiskus Lopis, warga Desa Habi, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka, NTT yang sebelumnya adalah manajer di salah satu hotel di sana. Lopis, sapaan akrabnya, kini memilih menjadi petani ubi dan dibantu oleh sang istri yang berprofesi sebagai guru honorer di SMPK San Karlos Habi.
-
Kenapa mantan manajer hotel ini banting setir? “Intinya saya dan suami keluar dari pekerjaan, dan ingin berhijrah,“ kata perempuan yang karib disapa Dian itu, mengutip laman Pemkot Tangerang, Jumat (28/7).
-
Bagaimana Lesti jadi Duta Petani Milenial? Selain Lesti yang ditunjuk jadi Duta Petani Milenial, sederet artis ini juga pernah ditunjuk jadi duta.
-
Kenapa Lesti jadi Duta Petani Milenial? Selain Lesti yang ditunjuk jadi Duta Petani Milenial, sederet artis ini juga pernah ditunjuk jadi duta.
-
Siapa yang menjadi Plt. Menteri Pertanian? Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Pertanian RI berdasarkan Keputusan Presiden nomor 92/P Tahun 2023 tanggal 6 Oktober 2023.
-
Apa tugas Lesti sebagai Duta Petani Milenial? Selain Lesti yang ditunjuk jadi Duta Petani Milenial, sederet artis ini juga pernah ditunjuk jadi duta.
-
Siapa pemilik Warung Numani? Kusmono, atau lebih dikenal Pak Kus, adalah pemilik warung makan itu.
Dirumahkan dari pekerjaannya, Ia dan istri mencoba menanam sayur-sayuran meski sempat gagal akibat dimakan hewan peliharaan tetangga. Namun, keduanya kembali mencoba dengan ubi jalar di halaman rumahnya yang luasnya tak seberapa. Ternyata, hasil panen ubi jalarnya ini mencapai Rp500 ribu. Dari situ lah Lopis dan istri melanjutkan budi daya ubi jalarnya.
"Dari situ saya mulai tertarik untuk membudidayakan ubi jalar, mudah dan cepat dapat uang," ungkapnya. Melansir dari Liputan6.com, berikut kisah selengkapnya.
Punya Lahan 1 Hektare
Lopis dan istri akhirnya memilih membuka lahan baru yang luasnya kurang lebih 1 hektare. Bukan hanya ubi jalar, tetapi mereka pun mencoba menanam beberapa jenis tanaman hortikultura, seperti brokoli, wortel, serta beberapa jenis tanaman hortikultura lainnya yang jarang ditanam di daerah pesisir yang panas, seperti di wilayah Kecamatan Kangae.
Lopis mengakui, tanaman hortikultura dan ubi jalar miliknya tanpa menggunakan pupuk, hanya mengandalkan air dari sumur yang berada di lahan miliknya. Sementara untuk mendapatkan bibit ubi jalar, Lopis memesannya dari daerah Welomosa, Kabupaten Ende dan Boru, Kabupaten Flores Timur. Dirinya mengaku, ilmu menanam ubi didapatnya dari orangtua yang juga merupakan petani ubi jalar.
Kendala yang Dialami Selama Menekuni Budidaya Ubi Jalar
Seluruh hasil ubi jalar dan tanaman hortikulturanya Ia pasarkan melalui media sosial. Dari situ pelanggan pun mulai berdatangan. Bahkan, Ia berencana ingin menambah luas lahannya."Sementara ini saya cari penambahan lahan sekitar 2 hektare untuk kembangkan lagi ubi jalar ini," katanya.Perjalanan Lopis menekuni budi daya ubi jalar ini bukan tanpa kendala. Kendala yang Ia hadapi adalah air. Bagaimana cara pemasangan jaringan pipa air yang akan digunakan untuk penyiraman, juga menara air sebagai media untuk menampung air. Selama ini, cara penyiraman yang ia gunakan masih menggunakan sistem manual."Kalau pake siram atau sistem kincir air, tapi masih kendala di pipa dengan menara air," sebutnya.
Bisa Hasilkan Pendapatan yang Menjanjikan
Berbekal tekad dan ketekunan, usaha budi daya ubi jalar yang dilakoni Lopis menuai hasil memuaskan dan menghasilkan keuntungan."Kalau ubi jalar ini panennya terus menerus, jadi satu pohon itu kadang saya ambil satu umbi, yang lainnya saya lepas. Satu tahun itu bisa tiga kali panen. Kalau diuangkan, tidak sempat dihitung karena kami dapat setiap hari, tergantung pesanan. Sekali jual itu bisa capai 100 ribu rupiah termasuk sayur-sayuran, paling banyak itu saya antar di rumah sakit. Kalau dihitung penghasilan satu bulan saya bisa dapat kurang lebih 3 jutaan, karena setiap hari orang beli sayur sedikit-sedikit selain ubi jalar," ujarnya.Selain tanaman hortikultura dan ubi jalar, ternyata Lopis bersama sang istri juga menanam cabai, dan menjadi distributor di beberapa tempat usaha gorengan di Kota Maumere. (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kisah pria dulu bos rental mobil namun bangkrut dan jatuh miskin. Kini tumbuh menjadi seorang pengusaha kuliner berjualan nasi telur yang sukses.
Baca SelengkapnyaBermula dari kerjaannya sebagai pedangdut sepi lantaran pandemi, Novi pun dibuat bahagia karena sukses menjadi petani.
Baca SelengkapnyaDulu, Novi Listiani menekuni karier sebagai penyanyi. Namun akhirnya ia memilih alih profesi sebagai petani. Kini, Novi terlihat semakin bahagia hidup di desa.
Baca SelengkapnyaAgus merupakan petani asal Desa Jambu, Kediri, Jawa Timur. Dulunya di Desa Jambu, Agus dan keluarga merupakan orang yang kurang mampu secara finansial.
Baca SelengkapnyaKeputusannya menjadi petani justru memberikan pendapatan lebih dibanding menjadi karyawan dengan upah minimum.
Baca SelengkapnyaWalaupun warga asli Sukomakmur, namun Lihun merasakan betul bagaimana sulitnya merintis pekerjaan sebagai petani.
Baca SelengkapnyaBerkat dukungan PENA, usaha katering semakin berkembang hingga pendapatan berkali-kali lipat yang sebelumnya tidak terbayang.
Baca Selengkapnya"Konsisten dan tekun. Dengan ini, sekecil apapun karya kita, kalau kita menghargai itu, tidak menutup kemungkinan karya itu akan jadi besar," ucap Agus.
Baca SelengkapnyaSaat bekerja di Brunei, gaji wanita ini sudah lebih dari 1.000 dolar atau sekitar Rp12 juta lebih. Namun, ia memilih pulang kampung.
Baca SelengkapnyaTak hanya di dalam negeri, ia sering juga diundang ke luar negeri untuk memasarkan produknya
Baca SelengkapnyaArifin Tasrif mengaku ingin menjadi petani dan menggarap lahan di Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaDedi dulunya merupakan lulusan SMK jurusan otomotif.
Baca Selengkapnya