Curah Hujan Tinggi, Dua Kecamatan di Tanjung Balai Terendam Banjir
Merdeka.com - Curah hujan yang cukup tinggi belakangan ini membuat dua kecamatan di Kota Tanjung Balai, Sumatra Utara, terendam banjir. Dua Kecamatan tersebut adalah Kecamatan Datuk Bandar dan Datuk Bandar Timur. Ketinggian air bervariasi antara 30 cm hingga 60 cm.
Dilansir dari antara,banjir tahunan yang melanda Kota Tanjung Balai yang berada di hilir daerah hinterland yakni Kabupaten Asahan dan Toba, mulai terjadi Rabu (9/11), dan sudah merendam sebanyak 854 rumah warga di Kecamatan Datuk Bandar.
Mendirikan Posko dan Lakukan Pembersihan Aliran
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
-
Kenapa banjir bandang terjadi di Sumbar? Mahyeldi menjelaskan banjir bandang itu disebabkan curah hujan yang terbilang esktrem. Sementara hujan hampir tidak terjadi musim panas. Alhasil hujan ekstrem yang turun memicu banjir bandang dan longsor.
-
Di mana banjir bandang terjadi? Terjangan banjir bandang telah meluluhlantakkan rumah-rumah warga di Ganting, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
Camat Datuk Bandar Abu Said Lubis mengungkapkan, pihaknya telah melakukan sejumlah langkah untuk menangani bencana banjir ini, termasuk pendirian posko kesehatan yang aktif selama 24 jam nonstop untuk menanggapi keluhan masyarakat.
"Posko kita ada di lingkungan IV Jalan Durian Kelurahan Sirantau, Pasar VI Kelurahan Sijambi, dan Jalan Kartini ujung perbatasan Pasar Traktor. Di Pasar VI Sijambi atau Perumnas Belakang, tercatat 20 jiwa yang mengungsi," terang Abu Said Lubis.
Selain itu, lanjut Abu Said Lubis, pihaknya juga telah bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kota Tanjung Balai untuk melakukan pembersihan beberapa aliran sungai. Sementara itu, Dinas Sosial juga telah membuka dapur umum untuk mengolah dan mendistribusikan makanan bagi masyarakat yang mengungsi.
Imbauan Kepada Masyarakat
Abu Said Lubis juga mengimbau masyarakat untuk menjaga kesehatan, tetap waspada terhadap korsleting listrik dan binatang melata.
"Dampak banjir apapun bisa terjadi, untuk saya mengimbau kepada seluruh warga yang kebanjiran agar tetap waspada dari hal-hal yang tidak diinginkan," tambahnya.
Saat ini warga juga masih memilih bertahan di rumahnya masing-masing dengan alasan takut kemalingan. Distribusi makanan setiap harinya pun terus dilakukan sesuai instruksi dari pemkot dan instansi terkait.
Menurut pantauan di lapangan, selain merendam rumah warga, banjir kali ini juga merendam beberapa fasilitas publik seperti sekolah hingga perkantoran. (mdk/adj)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banjir disebabkan hujan deras yang mengguyur Bandung pada Kamis (11/1) lalu.
Baca SelengkapnyaUpaya penanggulangan banjir juga telah dilakukan dengan bekerja sama dengan pihak terkait.
Baca SelengkapnyaBanjir yang merendam sejumlah wilayah di kabupaten setempat akibat hujan deras.
Baca SelengkapnyaHujan deras beberapa hari terakhir mengakibatkan lima kabupaten dan kota di Sumatera Selatan terendam banjir.
Baca SelengkapnyaBanjir terparah menggenangi wilayah Kecamatan Dumbo Raya dan Kota Barat
Baca SelengkapnyaGenangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat
Baca SelengkapnyaCurah hujan yang tinggi menyebabkan debitnya yang masuk ke badan sungai menjadi lebih besar hingga akhirnya meluap.
Baca SelengkapnyaBanjir melanda 18 RT di Jakarta Timur akibat luapan Kali Ciliwung
Baca SelengkapnyaHujan deras sejak siang hingga malam hari menyebabkan tanggul Kali Cilemahabang, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi jebol sepanjang sekitar 20 meter, Kamis (4/1).
Baca SelengkapnyaBanjir tersebut terjadi akibat hujan deras yang masih mengguyur wilayah Kota Gorontalo sejak pukul 14.00 WITA.
Baca SelengkapnyaBanjir di Kudus karena hujan lebat yang mengguyur sejak Sabtu (10/3) lalu.
Baca SelengkapnyaWilayah di DKI Jakarta tergenang karena hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang terjadi dari Rabu (29/11) malam hingga Kamis (30/11).
Baca Selengkapnya