Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tujuan KAA di Bandung adalah Melawan Kolonialisme, Ketahui Dampaknya bagi Dunia

Tujuan KAA di Bandung adalah Melawan Kolonialisme, Ketahui Dampaknya bagi Dunia Konferensi Asia Afrika 1955. ©2021 wikipedia/ Merdeka.com

Merdeka.com - Masyarakat Indonesia pasti sudah tahu dengan momen bersejarah Konferensi Asia Afrika (KAA). Konferensi ini juga dikenal sebagai Konferensi Bandung yang merupakan sebuah konferensi tingkat tinggi yang diadakan oleh negara-negara dari Asia dan Afrika.

Melansir Encyclopaedia Britannica (2015), KAA digelar di Bandung pada 18-24 April 1955. KAA Bandung dihadiri 29 pemimpin dari Asia dan Afrika. Mereka adalah perwakilan dari separuh penduduk dunia.

Konferensi Asia Afrika adalah salah satu warisan Indonesia untuk perdamaian dunia. Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Asia Afrika ini. Tujuan KAA di Bandung melahirkan Gerakan Non-Blok yang berusaha menahan Perang Dingin antara Amerika Serikat dengan Uni Soviet. Selain itu tujuan KAA di Bandung sebagai wujud upaya melawan kolonialisme yang masih ada.

Lebih jauh lagi, berikut ulasan tujuan KAA di Bandung beserta dampak hasil bagi dunia, dan keuntungannya bagi Indonesia melansir dari laman bem.unej.ac.ic dan Kemdikbud.go.id.

Tujuan KAA di Bandung

konferensi asia afrika 1955

©2021 indonesia.go.id/Merdeka.com

Tujuan KAA di Bandung antara lain untuk mempererat solidaritas negara-negara di Asia dan Afrika,  meninjau masalah-masalah hubungan sosial ekonomi dan kebudayaan dari negara-negara Asia dan Afrika, menjalin kerukunan antar umat beragama di wilayah Asia dan Afrika, hingga memberikan sumbangan untuk memajukan perdamaian dan kerja sama dunia.

Selain itu, tujuan KAA di Bandung untuk mencanangkan gerakan politik untuk melawan kapitalisme asing dan terakhir melawan kolonialisme dan neokolonialisme Amerika Serikat, Uni Soviet dan negara imperialis lainnya.

Negara Panitia dan Peserta Konferensi Asia Afrika

Negara penggagas KAA di Bandung kala itu berasal dari Indonesia, India, Birma (Myanmar) Pakistan, dan Sri Lanka. Dari Indonesia sendiri kegiatan KAA di Bandung dikoordinasi oleh Sunario selaku Menteri Luar Negeri Indonesia di era itu. Konferensi Asia Afrika diselenggarakan pada 18-24 April 1955 di Gedung Merdeka, Bandung, Jawa Barat.Kelima negara ini punya keresahan masing-masing, di antaranya ialah:

  • Keengganan Barat untuk berunding terkait nasib bangsa Asia
  • Ketegangan antara China dan Amerika Serikat
  • Keinginan untuk menciptakan perdamaian dengan China dan Barat
  • Perlawanan terhadap kolonialisme, terutama pengaruh Prancis di Afrika Utara
  • Sengketa Indonesia dengan Belanda atas Irian Jaya
  • Untuk mencapai tujuan KAA di Bandung penyelenggara mengundang berbagai peserta yang keseluruhan berasal dari negara:

    Afghanistan, Arab Saudi, Burma (sekarang Myanmar), Ceylon (sekarang Sri Lanka), China, Ethiopia, Filipina, India, Indonesia, Irak, Iran, Jepang, Kamboja, Laos, Lebanon, Liberia, Libya. Mesir, Nepal, Pakistan, Sudan, Suriah, Thailand, Turki, Vietnam, Vietnam Selatan, Yaman, Yordania

    Mereka membahas masalah-masalah yang dihadapi negara-negara bekas koloni Barat yang baru berkembang. Mulai dari masalah perdamaian, perkembangan ekonomi, peran negara dunia ketiga atau negara berkembang dalam Perang Dingin, dan dekolonisasi. Banyak di antara peserta yang datang, khususnya di Afrika, mewakili dan menyampaikan aspirasi negara-negara yang masih dalam proses kemerdekaan.

    Keuntungan KAA di Bandung bagi Indonesia

    afrika

    ©2015 merdeka.com/andrian salam wiyono

    1. Memperoleh Dukungan Merebut Irian Barat dari Kolonial

    Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung ini secara bulat mendukung upaya bangsa Indonesia untuk memperoleh kembali Irian sebagai wilayah yang sah dari RI.

    Melalui Konferensi Asia Afrika lahirlah Gerakan Non Blok (GNB). GNB mempunyai arti khusus bagi bangsa Indonesia, sebagai negara netral yang tidak memihak. Hal tersebut tercermin dalam Pembukaan UUD 1945 yang menyatakan bahwa “kemerdekaan adalah hak segala bangsa, dan oleh sebab itu maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan”.

    2. Persetujuan Dwi Kewarganegaraan antara Indonesia dan RRC

    Pada tanggal 22 April 1955 Republik Rakyat Tiongkok dan Republik Indonesia telah menandatangani Perjanjian mengenai soal Dwikewarganegaraan. Kedua negara telah mencapai persesuaian paham sebagai berikut : 

  • Kedua Pemerintah menyetujui dalam Pelaksanaan Perjanjian tersebut di atas, untuk mengambil segala tindakan-tindakan yang seperlunya dan memberikan segala kelonggaran sehingga segenap orang yang mempunyai. Dwikewarganegaraan dapat memilih kewarganegaraannya menurut kehendak sendiri. 

  • Kedua Pemerintah menyetujui bahwa di antara mereka yang serempak berkewarganegaraan Republik Indonesia dan Republik Rakyat Tiongkok terdapat suatu golongan, yang dapat dianggap mempunyai hanya satu kewarganegaraan dan tidak mempunyai dwikewarganegaraan. 

  • kedua pemerintah menyetujui bahwa orang-orang yang sekali telah memilih kewarganegaraannya sesuai dengan Perjanjian tersebut di atas, tidak akan diwajibkan memilih lagi setelah jangka waktu 20 tahun itu berakhir. 

  • kedua pemerintah menyetujui membentuk di Jakarta suatu Panitia Bersama. Tugas Panitia Bersama itu ialah memperbincangkan dan merencanakan cara pelaksanaan Perjanjian Dwikewarganegaraan tersebut di atas. 

  • Sebelum jangka waktu dua tahun yang ditetapkan untuk memilih kewarganegaraan berakhir, kedudukan yang sekarang ini daripada orang-orang yang mempunyai Dwi Kewarganegaraan tidak akan berubah sampai dan setelah mereka melakukan pilihan kewarganegaraannya

  • Hasil KAA di Bandung dan Dampaknya bagi Dunia

    afrika

    ©2015 merdeka.com

    Dasasila Bandung menjadi harapan semua peserta KAA Bandung, utamanya karena sebagian besar pernah merasakan penjajahan. Inilah alasan penting tujuan KAA di Bandung berupa perlawanan terhadap kolonialisme. KAA Bandung kelak menginspirasi Presiden Yugoslavia Josip Broz Tito, Perdana Menteri India Jawaharlal Nehru, dan Presiden Mesir Gamal Abdel Nasser dalam membentuk Gerakan Non-Blok.

    Konferensi Asia Afrika ditutup dengan menghasilkan beberapa keputusan dalam bentuk Dasasila Bandung.  Terdapat 10 poin dalam Dasasila Bandung antara lain :

    1. Menghormati hak-hak asasi manusia dan menghormati tujuan-tujuan dan prinsip-prinsip dalam Piagam PBB.

    2. Menghormati kedaulatan dan keutuhan wilayah semua negara.

    3. Mengakui persamaan derajat semua ras serta persamaan derajat semua negara besar dan kecil.

    4. Tidak campur tangan di dalam urusan dalam negeri negara lain.

    5. Menghormati hak setiap negara untuk mempertahankan dirinya sendiri atau secara kolektif, sesuai dengan Piagam PBB.

    6. (a) Tidak menggunakan pengaturan-pengaturan pertahanan kolektif untuk kepentingan khusus negara besar mana pun.(b) Tidak melakukan tekanan terhadap negara lain mana pun.

    7. Tidak melakukan tindakan atau ancaman agresi atau menggunakan kekuatan terhadap keutuhan wilayah atau kemerdekaan politik negara mana pun.

    8. Menyelesaikan semua perselisihan internasional dengan cara-cara damai, seperti melalui perundingan, konsiliasi, arbitrasi, atau penyelesaian hukum, ataupun cara-cara damai lainnya yang menjadi pilihan pihak-pihak yang bersangkutan sesuai dengan Piagam PBB.

    9. Meningkatkan kepentingan dan kerja sama bersama.

    10. Menjunjung tinggi keadilan dan kewajiban-kewajiban internasional. (mdk/Ibr)

    Geser ke atas Berita Selanjutnya

    Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
    lihat isinya

    Buka FYP
    Siap-siap ada Gelaran Asia-Africa Festival di Bandung Akhir Pekan Ini, Intip Serangkaian Acaranya
    Siap-siap ada Gelaran Asia-Africa Festival di Bandung Akhir Pekan Ini, Intip Serangkaian Acaranya

    Acara ini akan diselenggarakan lagi setelah vakum pasca pandemi.

    Baca Selengkapnya
    Inisiasi Forum Parlemen RI-Afrika, Peran DPR Esensial Kembangkan Kerja Sama Selatan-Selatan
    Inisiasi Forum Parlemen RI-Afrika, Peran DPR Esensial Kembangkan Kerja Sama Selatan-Selatan

    Puan Maharani yang memimpin penyelenggaraan IAPF menyatakan forum ini juga sebagai upaya menghidupkan kembali semangat KAA.

    Baca Selengkapnya
    IAPF Sepakati Kerjasama di Sektor Kesehatan Hingga Ketahanan Pangan
    IAPF Sepakati Kerjasama di Sektor Kesehatan Hingga Ketahanan Pangan

    Indonesia-Africa Parliamentary Forum (IAPF) atau forum parlemen Indonesia dengan negara-negara Afrika menghasilkan kesepakatan kerjasama di berbagai bidang.

    Baca Selengkapnya
    Sosok di Balik Keberhasilan Konferensi Asia Afrika 1955 di Bandung, Ternyata Orang Kepercayaan Soekarno
    Sosok di Balik Keberhasilan Konferensi Asia Afrika 1955 di Bandung, Ternyata Orang Kepercayaan Soekarno

    Sosoknya dikenal serba bisa. Bahkan Ia sempat mengepel lantai Gedung Merdeka saat hujan menggunakan bajunya agar KAA bisa berjalan lancar.

    Baca Selengkapnya
    Peristiwa Apakah yang Mengawali Pembentukan BPUPKI? Ini Ulasannya
    Peristiwa Apakah yang Mengawali Pembentukan BPUPKI? Ini Ulasannya

    Dibentuk pada masa pendudukan Jepang, badan ini memiliki peran krusial dalam merumuskan dasar-dasar negara dan menyiapkan langkah-langkah menuju kemerdekaan.

    Baca Selengkapnya
    23 Agustus Hari Peringatan Konferensi Meja Bundar, Ketahui Latar Belakang hingga Dampaknya
    23 Agustus Hari Peringatan Konferensi Meja Bundar, Ketahui Latar Belakang hingga Dampaknya

    23 Agustus diperingati Hari Konferensi Meja Bundar yang menjadi sejarah penting kekuatan diplomasi Indonesia.

    Baca Selengkapnya
    Sejarawan: Pleidoi Indonesia Menggugat Bung Karno Relevan dengan Situasi saat Ini
    Sejarawan: Pleidoi Indonesia Menggugat Bung Karno Relevan dengan Situasi saat Ini

    Dia menyakini belum ada yang bisa menandingi pemikiran Bung Karno dalam pleidoi Indonesia Menggungat tersebut.

    Baca Selengkapnya
    Puan Jelaskan Forum Parlemen RI-Afrika Sepakat Kerja Sama dalam Bidang Kesehatan hingga Ketahanan Pangan
    Puan Jelaskan Forum Parlemen RI-Afrika Sepakat Kerja Sama dalam Bidang Kesehatan hingga Ketahanan Pangan

    Menurut Puan, perhelatan ini menjadi upaya DPR memperkuat hubungan Indonesia dengan Afrika melalui jalur parlemen.

    Baca Selengkapnya
    Sejarah Panjang Hubungan Baik RI-Afrika Dibahas Puan Maharani dalam Pembukaan IAPF di Bali
    Sejarah Panjang Hubungan Baik RI-Afrika Dibahas Puan Maharani dalam Pembukaan IAPF di Bali

    Dalam forum tersebut, Puan mengungkapkan Indonesia dan negara-negara Afrika memulai babak dan lembaran baru.

    Baca Selengkapnya
    Hasto Tantang Mahasiswa Bikin Konferensi Mahasiswa Asia-Afrika
    Hasto Tantang Mahasiswa Bikin Konferensi Mahasiswa Asia-Afrika

    Hasto menantang mahasiswa untuk menggelar konfrensi Mahasiswa Asia-Afrika.

    Baca Selengkapnya
    Tujuan Indische Partij dan Sejarah Berdirinya, Perlu Diketahui
    Tujuan Indische Partij dan Sejarah Berdirinya, Perlu Diketahui

    Indische Partij adalah organisasi politik yang berjuang melawan diskriminasi.

    Baca Selengkapnya
    Buka IAPF di Bali, Puan Sebut RI-Afrika Punya Sejarah Panjang Sejak KAA di Era Presiden Sukarno
    Buka IAPF di Bali, Puan Sebut RI-Afrika Punya Sejarah Panjang Sejak KAA di Era Presiden Sukarno

    KAA yang dibuka oleh Presiden pertama RI Sukarno merupakan sebuah konferensi antara negara-negara Asia & Afrika, yang kebanyakan baru memperoleh kemerdekaan.

    Baca Selengkapnya