Tujuan Konservasi Beserta Pengertian, Etika, dan Contohnya

Merdeka.com - Secara harfiah, konservasi berasal dari Bahasa Inggris conservation, yang artinya pelestarian atau perlindungan. Conservation yang terdiri atas kata con (together) dan servare (keep/save) yang memiliki pengertian mengenai upaya memelihara apa yang kita punya (keep/save what you have), namun secara bijaksana (wise use).
Konservasi adalah segenap proses pengelolaan suatu tempat agar makna kultural yang dikandungnya terpelihara dengan baik. Konservasi juga didefinisikan sebagai pemeliharaan dan perlindungan terhadap sesuatu yang dilakukan secara teratur untuk mencegah kerusakan dan kemusnahan dengan cara pengawetan.
Cakupan konservasi bukan hanya tentang alam. Berikut di antaranya:
Sedangkan yang paling dikenal orang adalah konservasi satwa liar, berikut merdeka.com merangkum pengertian konservasi satwa liar, tujuan, etika dan pentingnya untuk terus dilakukan:
Definisi Konservasi Satwa Liar dan Tujuan Konservasi
Dilansir dari National Wildlife Federation, konservasi satwa liar adalah pelestarian dan perlindungan hewan, tumbuhan, dan habitatnya. Dengan melestarikan satwa liar, kita memastikan bahwa generasi mendatang dapat menikmati dunia alami dan spesies luar biasa yang hidup di dalamnya.
Untuk membantu melindungi satwa liar, penting untuk memahami bagaimana spesies berinteraksi dalam ekosistem mereka, dan bagaimana mereka dipengaruhi oleh pengaruh lingkungan dan manusia.
Cambridge English Dictionary mendefinisikan konservasi sebagai “perlindungan tumbuhan dan hewan, serta alam”.
Salah satu upaya paling awal dalam komunitas konservasi untuk bergulat dengan makna konservasi dapat ditemukan dalam Strategi Konservasi Dunia yang diterbitkan oleh IUCN pada tahun 1980. Di sini tujuan konservasi diberikan sebagai berikut:
- Untuk memelihara proses ekologi penting dan sistem pendukung kehidupan
- Melestarikan keanekaragaman genetik, dan
- Untuk memastikan pemanfaatan spesies dan ekosistem yang berkelanjutan
Etika Konservasi
Kita melestarikan alam sebagai pilihan etis. Kita menghargai spesies liar dan habitat alami tempat kita berbagi planet ini, tidak hanya karena apa yang mereka berikan kepada manusia, tetapi juga memiliki hak mereka sendiri untuk hidup dan berkembang.
Nilai intrinsik alam ini telah diakui secara formal oleh pemerintah, misalnya dalam Pembukaan Konvensi Perdagangan Internasional Spesies Flora dan Fauna Langka yang Terancam Punah (CITES) yang disepakati pada tahun 1973:
Negara Peserta,
Menyadari bahwa fauna dan flora liar dalam berbagai bentuknya yang indah dan beragam adalah bagian tak tergantikan dari sistem alam bumi yang harus dilindungi untuk generasi ini dan generasi yang akan datang; Menyadari nilai flora dan fauna liar yang terus tumbuh dari sudut pandang estetika, ilmiah, budaya, rekreasi, dan ekonomi;
Mengakui bahwa masyarakat dan Negara adalah dan harus menjadi pelindung terbaik bagi fauna dan flora liar mereka sendiri;
Selain itu, mengakui bahwa kerja sama internasional sangat penting untuk perlindungan spesies fauna dan tumbuhan liar tertentu dari eksploitasi berlebihan melalui perdagangan internasional; Yakin akan pentingnya mengambil tindakan yang tepat untuk tujuan ini; Telah menyetujui sebagai berikut:
Tidak diragukan lagi bahwa alam memang memberikan manfaat bagi manusia, termasuk manfaat ekonomi. Misalnya, hutan yang dikonservasi pada daerah tangkapan air mempertahankan aliran air bersih sepanjang tahun.
Banyak spesies menghasilkan produk yang bernilai komersial, misalnya sebagai obat, makanan, atau produk seperti kayu. Dan ada industri yang berbasis alam, seperti ekowisata, perikanan dan kehutanan.
Ekosistem alami juga memainkan peran penting dalam menyerap karbon (sehingga mengurangi dampak perubahan iklim), atau mencegah erosi tanah, atau menyediakan pertahanan garis pantai (misalnya terumbu karang dan bakau), atau menyediakan pengayaan spiritual dan kesenangan rekreasi (disebut jasa budaya).
Sebagaimana dikemukakan sebelumnya, program konservasi dapat memberikan manfaat bagi masyarakat lokal, tetapi kadang-kadang manusia yang menerima manfaat dari jasa ekosistem berada jauh dari lokasi program konservasi (seperti dengan jasa pengaturan iklim misalnya).
Semua manfaat yang diberikan alam bagi umat manusia ini disebut dengan istilah teknis “jasa ekosistem”. Baru-baru ini para konservasionis mulai menggunakan istilah “modal alam” untuk merujuk pada “modal” yang dibutuhkan dalam hal spesies dan ekosistem untuk memberikan “jasa ekosistem” yang menjadi sandaran masyarakat.
Mengapa konservasi hewan penting?
Konservasi memiliki beberapa bidang penting. Berikut di antaranya:
Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman hayati adalah salah satu masalah penting. Pengurangan jumlah satu hewan mengganggu ekosistem dan rantai makanan alami, dan menyebabkan ancaman spesies lain.
Bebaskan penderitaan
Konservasi hewan dapat menjadi penting untuk meringankan penderitaan hewan karena mereka dipelihara. Contohnya adalah pemanfaatan gajah di Asia Tenggara untuk pariwisata. Begitu juga pemanfaatan orangutan di Indonesia untuk pertunjukan tinju. Selain menyebabkan penderitaan bagi hewan, aktivitas ini menyebabkan penurunan populasi spesies yang tajam.
Kebutuhan manusia
Penurunan jumlah satu hewan juga dapat memiliki efek berantai pada spesies lain yang penting bagi manusia. Semua hewan memainkan peran penting dalam ekosistem. Hilang atau berkurangnya spesies tertentu dapat berpengaruh besar; termasuk pengaruh makanan manusia dan sumber air yang penting untuk kelangsungan hidup kita.
Air dan udara
Menjaga keseimbangan ekosistem membantu menyediakan udara bersih dan air bersih yang bermanfaat bagi kita semua, manusia dan hewan. (mdk/amd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya