Viral, Bocah di Sumut Alami Bullying dan Pemerasan hingga Diancam Akan Dibunuh
Merdeka.com - Kasus bullying menjadi salah satu masalah sosial yang sampai saat ini banyak terjadi di masyarakat, khususnya pada anak-anak. Seperti yang baru-baru ini terjadi di Kota Berastagi, Sumatra Utara (Sumut).
Sebuah video beredar luas di media sosial, memperlihatkan seorang bocah laki-laki tengah mengalami bullying oleh dua orang pria di sebuah tanah lapang hingga menangis terisak. Video ini diunggah oleh akun Instagram @cetul22 pada Jumat (01/01).
"Terjadi Bullying, Pemerasan, dan Pengancaman Terhadap Anak di Bawah Umur," tulis caption di unggahan itu.
-
Siapa pelaku aksi bullying tersebut? Kepolisian Resor Bulukumba telah mengamankan dua pelaku.
-
Dimana aksi bullying itu terjadi? Sebuah video aksi perundungan terhadap seorang remaja berinisial R (18) oleh tiga pemuda di Pasar Borong Rappoa, Kindang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan viral.
-
Siapa yang menjadi korban bullying? Korban dan pelakunya sendiri berada pada satu lingkungan yang sama.
-
Dimana bullying itu terjadi? Kasie Humas Polres Tangsel, Iptu Wendi Afrianto menuturkan proses penyidikan polisi terkait laporan perundungan di warung depan Binus School Serpong, masih terus berlanjut.
-
Apa yang dilakukan pelaku bully? Dia dimaki dengan kata-kata kasar menggunakan bahasa setempat oleh para pelaku.Korban juga dipaksa sujud dan mencium kaki pelaku. Kepalanya didorong ke bawah oleh salah satu pelaku, sementara pelaku lain tertawa. Kemudian pelaku lain sengaja mendorong temannya dengan tujuan menimpa badan korban. Saat rambut korban berantakan, pelaku memaksanya berkaca ke layar ponsel.
-
Siapa yang menjadi pelaku bullying? Anak-anak yang terlibat dalam tindakan bullying biasanya cenderung menjauh dari teman-teman yang positif dan lebih memilih untuk bergaul dengan individu yang memiliki perilaku serupa.
Penasaran seperti apa kondisi bocah tersebut saat kejadian? Berikut informasi selengkapnya.
Menangis Ketakutan karena Di-bully
Instagram/@cetul22 ©2021 Merdeka.com
Peristiwa ini diketahui terjadi di lapangan sepak bola Desa Raya, Berastagi. Dalam video itu, bocah tersebut dalam posisi duduk di lapangan itu. Terlihat ada dua pria dengan mengendarai sepeda motor membully bocah itu dengan menakut-nakuti seakan-akan ingin menabraknya.
"Berani kau, berani kau," ancam pria di video itu.
Bocah itu menangis terisak dan berteriak karena ketakutan. Bukannya kasihan dan iba, dua pria ini justru semakin nekat melakukan aksinya tersebut.
Diperas dan Diancam Akan Dibakar
Instagram/@cetul22 ©2021 Merdeka.com
Tak hanya dibully, ternyata bocah ini juga diancam dan diperas oleh pria yang ada di video itu. Di video tersebut, bocah ini dengan menangis terisak mengatakan jika Ia diminta untuk memberikan uang kepada pelaku. Bahkan, Ia juga dipaksa untuk memberikan video sang kakak saat tengah mandi.Tak cukup hanya diperas, pelaku mengancam akan membunuh bocah ini dengan membakarnya dan rumahnya jika Ia tak memberikannya uang dan video kakaknya. "Ku kasih nanti uang 50 ku kasih nanti sama Bang Alek baru nanti ku videokan kakakku kalo mandi. Kalo misalnya enggak dibakar aku dibunuh sama dibakar rumahku," ujar bocah ini sambil menangis.
Diduga Dilakukan oleh Kelompok Pemuda BESTAM
Kasus pemerasan dan pengancaman ini diduga dilakukan oleh tiga orang. Dua pelaku yang mengendarai motor, satu lagi yang merekam video tersebut.Dari keterangan di unggahan itu, aksi ini diduga dilakukan oleh kelompok pemuda yang mengatas namakan BESTAM. Kelompok pemuda ini dikenal sering membuat resah warga Desa Raya dan sering berulah."Kami warga Desa Raya sangat2 RESAH terhadap kelompok pemuda yang mengatas namakan BESTAM, sudah beberapa kali melakukan tindak kejahatan," tulis caption di unggahan itu.
Sudah Sering Lakukan Pemerasan dan Penganiayaan
Kelompok pemuda ini diketahui sudah sering membuat ulah di desa tersebut sebelumnya. Para pelaku sering melakukan penganiayaan dan pemerasan kepada anak-anak di desa itu. "Melakukan bentrokan di SPBU Halilintar, melakukan penganiyayaan terhadap 2 orang pemuda di lapangan sepak bola Desa Raya, melakukan pemerasan terhadap anak2 di Desa Raya, sudah sangat2 sering terjadi perkelahian terhadap anak Desa Raya, melakukan intimidasi dan pengancaman terhadap anak2 di bawah umur agar masuk ke kelompok mereka seperti kejadian video diatas, dan masih banyak kasus2 mereka," lanjut caption unggahan itu.
Klarifikasi dari BESTAM
Instagram/@cetul22 ©2021 Merdeka.com
Setelah videonya viral, sebuah akun Instagram @bestam_company yang mengaku kelompok BESTAM COMPANY, membuat klarifikasi bahwa kejadian yang saat ini tengah viral tersebut tidak dilakukan oleh anggotanya. Unggahan ini diunggah di akun Instagram @medanheadlines.news pada Jumat (01/01).Akun tersebut bahkan menyatakan ikut mengecam tindakan para pelaku dan mendukung agar kasus ini bisa diusut sampai tuntas. (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban dipukul dan ditendang berkali-kali oleh temannya hingga tersungkur.
Baca SelengkapnyaKorban sudah meminta maaf dan menangis, tetapi tidak diindahkan pelaku.
Baca SelengkapnyaWarga yang kumpul di depan rumah menyorakinya dengan kata-kata kasar.
Baca SelengkapnyaDia tak segan memukul dua polisi dan TNI. Rupanya, hal itu bukan tanpa sebab.
Baca SelengkapnyaSekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat. Videonya viral setelah seorang pelaku mengaku sebagai keponakan seorang jenderal.
Baca SelengkapnyaViral video bullying anak perempuan yang diduga masih pelajar sekolah menengah pertama (SMP).
Baca SelengkapnyaKapolresta Cilacap, Kombes Fannky Ani Sugiharto mengaku mendapat telepon dari staf kepresidenan, Panglima TNI, Kapolri.
Baca SelengkapnyaKasus bullying itu terjadi pada Senin (20/5) lalu sekitar pukul 15.00 WIB.
Baca SelengkapnyaAksi remaja yang melakukan bullying terhadap pria berkebutuhan khusus itu sontak viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaAnak tersebut terlihat menangis dan mengatakan ampun. Namun, pria itu tetap mencubit sang anak.
Baca SelengkapnyaSiswi SMP di Bekasi jadi Korban Bullying teman-temannya.
Baca SelengkapnyaKorban juga dipaksa sujud dan mencium kaki pelaku. Kepalanya didorong ke bawah oleh salah satu pelaku, sementara pelaku lain tertawa
Baca Selengkapnya