Viral Jenazah PDP Corona Covid-19 Dibawa Pulang, Jenazah Sempat Diciumi Keluarga
Merdeka.com - Viral di media sosial video jenazah Pasien dalam Pengawasan (PDP) Corona Covid-19 asal Kabupaten Kolaka. Perempuan berusia 32 tahun itu, meninggal di RS Bahteramas Sulawesi Tenggara, Senin (23/3/2020) lalu.
Dalam video yang beredar tersebut, tangis histeris menyambut jenazah wanita yang belakangan diketahui bernama Rahma itu ketika sampai di rumah duka. Jenazah PDP itu dibawa dari RS Bahteramas menuju Kabupaten Kolaka dengan menggunakan mobil pribadi milik anggota keluarganya.
Sebelum jenazah dipulangkan, perawat dan dokter rumah sakit telah melaksanakan tindakan antisipasi dengan memutus potensi virus menyebar. Dokter melilit jenazah yang memiliki riwayat perjalanan umrah itu, dengan plastik bening sebelum dibawa oleh pihak keluarga.
-
Bagaimana penanganan jemaah haji yang meninggal? Mereka wafat saat dalam penanganan petugas kesehatan di tenda-tenda maupun saat dirawat secara intensif di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI).
-
Siapa yang terlibat dalam pemindahan jenazah? Karena takut ketahuan, mereka kemudian memindahkan jasad korban dan membuangnya ke jurang.
-
Apa yang dilakukan setelah pemakaman? Kapal Mae Abato berputar mengelilingi lokasi pemakaman jenazah sebanyak tiga kali sambil membunyikan peluit kapal.
-
Apa yang harus dilakukan setelah jenazah dimandikan? Selesai memandikan jenazah, berilah wangi-wangian yang tidak mengandung alkohol sebelum dikafani. Biasanya menggunakan air kapur barus.
-
Bagaimana cara menjaga kesehatan jamaah haji? Karmijono meminta jemaah menjaga kondisi kesehatannya dengan selalu membawa obat di saku baju atau tas pinggang. Tak lupa sering minum air mineral, dan tidak melewatkan makan.
-
Bagaimana cara memandikan jenazah? Cara memandikan jenazah dengan tepat meliputi membersihkan jenazah dengan penuh kehati-hatian, memperlakukan jenazah dengan penghormatan, dan mematuhi prosedur-prosedur syariat Islam yang telah ditentukan.
Direktur RS Bahteramas Kendari, dr Sjarif Subijakto menyatakan bahwa pasien tersebut sudah berusaha ditangani sesuai SOP. Namun, keluarga menolak diberikan peti dan diantar oleh mobil ambulans saat jenazah dibawa pulang ke rumah.
"Yaa terpaksa kami buat surat pernyataan, kalau ada apa-apa nantinya, keluarga yang menanggung akibatnya karena rumah sakit sudah memaksa," kata Sjarif seperti ditulis Liputan6.com, Rabu (25/3).
Rumah Sakit Sudah Sesuai Prosedur
Dokter forensik Sulawesi Tenggara, dr Mauluddin menyatakan, apa yang dilakukan pihak rumah sakit sudah sesuai prosedur. Yang berbahaya adalah, ketika jenazah dilepas lilitan lakbannya dan tidak langsung dimakamkan.
"Mudah-mudahan bukan positif virus Corona. Namun, perlu diketahui lakban plastik itu berfungsi memutus potensi rantai penularan virus terhadap orang lain di sekeliling," ujar dr Mauluddin kepada Liputan6.com.
Menurut Kepala Satuan Gugus Tugas Penanganan Virus Corona Covid-19 Sulawesi Tenggara, La Ode Rabiul Awal dia tidak mau menduga-duga soal kondisi pasien. Saat dinyatakan meninggal dunia, dia masuk suspect corona.
Setelah menjalani isolasi selama 3 hari di RSUD Bahteramas sajak 21 Maret 2020, dia tidak tertolong dan dinyatakan meninggal. Dia menyatakan, pihaknya menunggu hasil uji lab swab yang dikirim ke Laboratorium Litbangkes Kementerian Kesehatan di Jakarta.
Selain pasien, pihak rumah sakit juga mengambil sampel swab suaminya. Alasannya, suaminya melakukan kontak dengan pasien selama 3 hari berada di rumah sakit.
"Hari Selasa (24/3/2020), dikirim ke Litbangkes, hasilnya tiga sampai lima hari kedepan," ujar dr La Ode Rabiul Awal, Rabu (25/3/2020).
Menyayangkan Sikap Keluarga Pasien
Dia menyayangkan, sikap keluarga yang membuka lilitan lakban pasien. Sebab, orang-orang yang menyentuh pasien, otomatis berstatus sebagai ODP.
"Jika hasil keluar dan dinyatakan positif, maka orang-orang yang pernah bersentuhan dengan jenazah disarankan mengisolasi diri," ujar La Ode Rabiul Awal.
Berdasarkan data yang diterima Liputan6.com, hingga Rabu (25/3/2020), sudah ada 2.049 orang di Sulawesi Tenggara berstatus ODP Corona Covid-19. Pasien yang selesai dipantau, 48 orang. Sedangkan PDP berjumlah 15 orang dan meninggal 1 orang. Yang dinyatakan sehat kemudian pulang ke rumah, 4 orang. (mdk/paw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meski akhirnya jemaah tersebut meninggal dunia, salah satu keluarga jemaah tetap berterima kasih atas perjuangan mereka.
Baca SelengkapnyaMasih ada beberapa jemaah haji yang belum diberangkatkan ke Mekkah karena masih dirawat di rumah sakit Madinah.
Baca SelengkapnyaTim Reaksi Cepat Satuan Lalu Lintas Polres Malang yang bertugas dalam Operasi Ketupat Semeru 2024 langsung mengevakuasi lansia itu ke RS Saiful Anwar Malang.
Baca SelengkapnyaJasad korban kemudian akan langsung di terbangkan ke Sulawesi Utara melalui Bandara Soekarno-Hatta.
Baca Selengkapnya