Viral Pendaki Rekam Aktivitas Kawah Merapi saat Berstatus Siaga, Ini Reaksi BPPTKG
Merdeka.com - Belum lama ini, beberapa video beredar luas di media sosial, memperlihatkan seorang pendaki merekam peristiwa longsoran material yang terjadi di Gunung Merapi. Video ini sebelumnya diunggah oleh akun Instagram @laharbara dan sontak jadi pembicaraan warganet. Pasalnya, saat ini Gunung Merapi sedang berstatus siaga.
Menurut unggahan tersebut, peristiwa itu terjadi pada Jumat (27/11). Dalam video lain yang diunggah, pemilik akun juga merekam kondisi tebing kawah serta memperlihatkan keberadaan kubah lava yang diperkirakan memiliki tinggi 75 meter.
Melansir dari Liputan6.com, viralnya video ini mendapatkan tanggapan dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG). Pihak BPPTKG berharap, kejadian ini tak terjadi lagi.
-
Apa yang terjadi di puncak Merapi? Puncak Gunung Merapi dipenuhi batu-batu berapi yang suhunya diperkirakan mencapai 1.000 derajat. Jam masih menunjukkan pukul 05.30 pagi saat pemilik kanal YouTube KBS Vlog menerbangkan drone dari Pos Pengamatan Gunung Api Babadan menuju puncak Gunung Merapi pada 27 Februari 2024 lalu.
-
Apa yang terjadi di Gunung Merapi? Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
-
Apa yang terjadi pada pendaki Gunung Marapi? Sebanyak 74 dari 75 pendaki Gunung Marapi telah ditemukan. Di antara korban yang sudah ditemukan terdapat 22 orang meninggal dunia.
-
Mengapa video erupsi Tangkuban Perahu tahun 2019 beredar? Video tersebut dibagikan oleh beberapa akun Facebook di antaranya oleh akun Vicho Najwa, Hasanova Store, dan Yuni Sri Rahayu.
-
Apa yang terjadi pada Gunung Tangkuban Perahu di video? Dalam video tersebut terlihat gunung tangkuban perahu yang dipenuhi dengan asap hitam dan para warga di sekitar berlarian untuk menyelamatkan diri.
-
Kenapa pendaki bisa live TikTok di Gunung Lorokan? “Sinyal aman, bisa live TikTok juga,“ ujar sang pendaki, dikutip dari akun Instagram @mojokertojalanjalan.
"Kejadian kemarin, ada teman kita yang mendaki ke puncak, itu tidak bisa dibenarkan karena dapat membahayakan diri sendiri," kata Kepala Seksi Gunung Merapi BPPTKG, Agus Budi Santoso pada Siaran Informasi Merapi yang ditayangkan melalui akun Youtube resmi BPPTKG pada Sabtu (28/11). Berikut pernyataan lebih lanjut dari pihak BPPTKG terkait kejadian ini.
Berbahaya karena Gunung Merapi dalam Kondisi Tak Stabil
Instagram/@laharbara ©2020 Merdeka.com
Agus mengatakan, yang dilakukan pendaki dalam rekaman video tersebut sangat berbahaya. Pasalnya, berdasarkan data-data BPPTKG menunjukkan bahwa tebing kawah Gunung Merapi dalam kondisi tidak stabil.
Belum lagi, pada Minggu (22/11) terjadi guguran dinding kawah di Lava 1954 yang disebut sebagai kejadian luar biasa, karena volume yang runtuh cukup besar dan kejadian tersebut mengubah morfologi puncak.
"Kita bisa bayangkan jika kita berada di situ maka itulah kondisi yang sangat berbahaya," ungkapnya.
Gunung Merapi Dipantau dengan Teknologi Canggih
Instagram/@laharbara ©2020 Merdeka.com
Selain itu, Agus menegaskan, BPPTKG telah menggunakan berbagai teknologi canggih untuk memantau visual Gunung Merapi sehingga warga tidak perlu melakukan upaya pengamatan langsung dengan mendaki ke puncak."Perubahan morfologi Merapi dapat diamati dari berbagai sisi dengan akurasi yang memadai. Teknologi drone dan satelit memungkinkan mendapatkan data visual tanpa harus memasuki daerah bahaya," tegasnya.
Identitas Pendaki dalam Video Viral
Sementara itu, Koordinator Bidang Operasi Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah(BPBD) DIY, Endro Sambodo mengatakan, pendaki dalam unggahan video tersebut merupakan relawan asal Selo, Boyolali, Jawa Tengah, bernama Bakat Setiawan atau kerap disapa Lahar.Tak diketahui juga bagaimana Lahar dapat mendaki hingga mencapai puncak Merapi sebab dua jalur pendakian di Selo, Boyolali dan Sapuangin, Klaten telah ditutup sejak status Gunung Merapi aktif normal dinaikkan ke waspada pada Mei 2018."Kurang tahu apakah sudah berkoordinasi dengan pemangku wilayah setempat karena Merapi saat ini hanya bisa didaki dari Selo, Boyolali dan Sapuangin, Klaten," katanya. (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pendaki bernama Iqbal ini membagikan momen saat mendaki di Gunung Marapi sebelum erupsi.
Baca SelengkapnyaPria bagikan detik-detik momen Gempa di Garut. Warganet ikut rasakan panik.
Baca SelengkapnyaKawah Gunung Kerinci di perbatasan Jambi dan Sumatera Barat dikabarkan mengalami keretakan. Para pendaki kembali diingatkan untuk lebih berhati-hati.
Baca SelengkapnyaBelakangan diketahui, para pendaki itu mendaki tanpa mengantongi izin.
Baca SelengkapnyaGunung Dempo di Pagaralam, Sumatera Selatan, kembali erupsi. Meski dalam dua bulan terakhir sudah dua kali erupsi, status gunung itu tetap pada level waspada.
Baca SelengkapnyaKarena erupsi, Ridho bersama dua teman lainnya pun terpisah dari rombongan.
Baca SelengkapnyaMinggu (3/12) sore Gunung Marapi, Sumatra Barat mengalami erupsi dan memuntahkan abu vulkanik.
Baca SelengkapnyaPada siang hari, Minggu (21/1), awan panas yang muncul dari Gunung Merapi. Beberapa daerah di sekitaran Merapi terkena dampak hujan abu.
Baca SelengkapnyaPotret kondisi dari dalam laut saat terjadi gempa bumi bermagnitudo lebih dari 7 SR.
Baca SelengkapnyaNelayan ini tetap tenang mengemudikan perahunya saat cuaca buruk di tengah laut.
Baca SelengkapnyaDalam keadaan gelap gulita, mereka tunggang langgang menyelamatkan .
Baca SelengkapnyaIa membagikan momen saat temannya pamit untuk mendaki namun malah pulang dalam peti jenazah.
Baca Selengkapnya