Wartawan Sumut Ditemukan Tewas Ditembak OTK, Keluarga Minta Polisi Usut Tuntas
Merdeka.com - Seorang wartawan salah satu media online di Kota Pematangsiantar, Sumatra Utara (Sumut) ditemukan tewas dengan luka tembak di dalam mobil. Peristiwa ini terjadi pada Sabtu (19/6) dini hari.
Korban yang bernama Mara Salem Harahap atau akrab disapa Marsal ini ditemukan tak jauh dari rumahnya, yakni di Huta 7 Pasar 3, Nagori Karang Anyer, Kabupaten Simalungun.
Dari pengakuan warga sekitar, korban ditemukan dalam kondisi bersimbah darah di dalam mobil, berjarak sekitar 300 meter dari rumahnya. Dan ditemukan luka tembak di bagian paha kiri korban.
-
Di mana kasus pembakaran rumah jurnalis di Sumut terjadi? Peristiwa tragis yang merenggut nyawa satu keluarga ini terjadi pada Kamis dinihari (27/6) di Jalan Nabung Surbakti, Kabanjahe, Karo.
-
Dimana rumah wartawan itu dibakar? Polisi menangkap R dan G, dua terduga pelaku pembakar rumah wartawan Tribrata TV bernama Sempurna Pasaribu hingga ludes dilalap api dan menewaskan korban serta tiga keluarga lainnya di Jalan Nabung Surbakti, Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Kamis (27/6).
-
Dimana jurnalis paling banyak terbunuh? Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) mengatakan selama 12 bulan terakhir 128 jurnalis dan pekerja media telah tewas selama perang di Gaza.
-
Siapa yang paling banyak menewaskan jurnalis? Serangan Zionis Israel ke Gaza telah menewaskan lebih banyak jurnalis dibandingkan konflik manapun sepanjang tiga dasawarsa terakhir, kata CPJ.
-
Bagaimana pelaku membakar rumah wartawan? Selain itu, penyidik juga menemukan dua botol minuman kemasan tak jauh dari lokasi kebakaran.'30 meter dari lokasi kita temukan barang bukti di sekitar, 2 botol minuman kemasan yang ada sisanya,' ungkap Kapolda Sumut. Setelah diperiksa, ternyata sisa dari dalam botol tersebut adalah Bahan Bakar Minyak (BBM).'Jadi sudah kita periksa dan kita temukan sisa bahan bakar yang ada di botol adalah campuran solar dan pertalite,' ungkap Kapolda Sumut.
-
Siapa pelaku pembunuhan itu? 'Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami,' ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya.
Warga pun langsung membawa korban ke Rumah Sakit (RS) Vita Insani Pematang Siantar. Namun nyawa korban tak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia.
"Benar, korban meninggal dunia. Saat dibawa ke rumah sakit sudah meninggal," ujar Humas RS Vita Insani Pematangsiantar, Sutrisno Dalimunthe.
Melansir dari Liputan6.com, berikut informasi selengkapnya.
Keluarga Minta Kasus Diusut Tuntas
Kakak kandung korban, Hasanuddin Harahap, meminta agar kasus kematian adiknya ini diusut tuntas oleh kepolisian.
Saat ini jenazah Marsal dibawa ke RS Bhayangkara Polda Sumut, Jalan KH Wahid Hasyim, Kota Medan, untuk keperluan autopsi.
"Kami keluarga minta polisi segera mengusut kejadian ini," ucapnya.
Sementara itu, Kapolres Simalungun, AKBP Agus Waluyo, turun langsung ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) tewasnya Marsal. Ia mengatakan, penyebab meninggalnya korban masih dalam penyelidikan petugas.
"Soal penyebab meninggalnya korban, anggota kami masih melakukan pendalaman penyelidikan. Saya minta kepada rekan-rekan media mohon waktunya, semoga perkara ini segera terungkap," ungkap Kapolres.
Dapat Kecaman PWI Sumut
Kejadian ini mendapatkan kecaman keras dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumut. Diketahui, korban juga merupakan Pemimpin Redaksi (Pemred) salah satu media online di Siantar."Ini tugas berat aparat untuk mengungkap pelaku pembunuhan. Profesi wartawan dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers, seharusnya tidak saja dijamin, tapi mendapat perlindungan hukum saat menjalankan tugas profesinya," ucap Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumut, Hermansjah.Dengan kasus kekerasan terhadap wartawan yang belakangan sering terjadi di Sumut, Hermansjah meminta para wartawan untuk mengutamakan keselamatan dalam melakukan tugasnya."Kepada wartawan agar berhati-hati saat bertugas, lebih menomorsatukan keselamatan jiwa daripada sebuah berita yang saat mendapatkannya nyawa menjadi taruhannya," sebutnya.
Ada Hak Jawab
Selain itu, bila ada berita salah atau tidak sesuai informasi yang benar, masyarakat pun dapat membuat keberatan melalui hak jawab ke media terkait, dan itu diatur dalam Undang-Undang Nomor No 40 Tahun 1999 Tentang Pers. "Jadi bukan menghabisi nyawa wartawan yang membuat beritanya. PWI Sumut berduka cita, semoga arwah wartawan Siantar, Marsal Harahap, diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa, dan keluarga tabah, bersabar atas musibah ini," Hermansjah menandaskan. (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang wartawan media online ditemukan tewas dengan bekas luka tembak depan rumahnya di Desa Sambongduran, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Kamis (14/9) malam.
Baca SelengkapnyaTubuh pria berumur 46 tahun itu ditemukan bersimbah darah dengan mengenakan kaos hitam dan bersarung.
Baca SelengkapnyaSeorang wartawan media online ditemukan tewas dengan bekas luka tembak depan rumahnya di Desa Sambongduran, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Kamis (14/9) malam.
Baca SelengkapnyaPolisi telah mengamankan pelaku ke Polres Jombang.
Baca SelengkapnyaPelaku adalah tetangga korban. Selama bertetangga, hubungan keduanya kurang harmonis.
Baca SelengkapnyaKorban ditemukan tewas bersimbah darah di depan rumahnya, pada Kamis (14/9) malam.
Baca SelengkapnyaTersangka diduga memiliki dendam pribadi terhadap wartawan media online tersebut.
Baca SelengkapnyaCCTV yang di lokasi kejadian turut dimankan dan kemudian dilakukan analisis oleh ahli digital forensik.
Baca SelengkapnyaKapolda Sumut Irjen Agung Setya Imam mengungkap ada dua eksekutor yang ditangkap polisi
Baca SelengkapnyaKasus kebakaran yang menewaskan wartawan dan keluarganya,.
Baca SelengkapnyaAda luka lebam di dada, lecet di leher, dan luka di kepala korban diduga akibat benda tumpul.
Baca SelengkapnyaTembakan pelaku mengenai pelipis kanan dan bagian pipi korban
Baca Selengkapnya