1 Agustus 2016, hacker ancam buat 'down' Pokemon Go seharian
Merdeka.com - Di akhir akhir pekan minggu lalu, Pokemon Go sempat down dan tidak bisa diakses oleh penggunanya di seluruh dunia. Dan grup hacker PoodleCorp mengklaim sebagai yang bertanggung jawab. Nah, dua minggu lagi, grup hacker itu mengancam kembali melakukan hal serupa pada Pokemon Go.
PoodleCorp telah mengumumkan rencana peretasan massal pada Pokemon Go tanggal 1 Agustus nanti. Serangan berjenis DDoS (Distributed Denial of Services), tipe hacking yang membanjiri trafik server agar tidak bisa diakses oleh pengguna.
PoodleCorp mengatakan serangan kali ini diharapkan membuat Pokemon Go tidak bisa diakses alias 'down' bagi mayoritas pengguna global. Bahkan, mereka mengancam membuat Pokemon Go down selama 20 jam lebih.
-
Siapa saja hacker yang menyerang? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Apa saja serangan yang dilakukan hacker? 'Terkadang, hampir setengah dari serangan ini menargetkan negara-negara anggota NATO, dan lebih dari 40 persen ditujukan terhadap pemerintah atau organisasi sektor swasta yang terlibat dalam pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur penting,' jelas Tom Burt dari Microsoft.
-
Bagaimana hacker menyerang? Mereka menggunakan aktor-aktor yang berpura-pura menjadi diplomat Barat dan pejabat Ukraina untuk mengakses akun, memahami kebijakan luar negeri Barat terhadap Ukraina, serta merencanakan serangan terhadap organisasi pemerintah Ukraina dan sektor-sektor penting di NATO.
-
Bagaimana hacker menargetkan para gamer? Kaspersky menyelidiki ancaman yang disamarkan sebagai video game anak-anak populer dan menganalisis periode dari 1 Juli 2023 hingga 30 Juni 2024. Selama periode yang dilaporkan, terdeteksi lebih dari 6,6 juta percobaan serangan, di mana penjahat siber mengeksploitasi merek game anak-anak sebagai umpan.
-
Data apa yang diserang hacker? Kasus serangan hacker terhadap Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 membuka fakta lemahnya proteksi sistem di Indonesia.
-
Bagaimana hacker menyerang PDNS? 'Jadi identifikasi gangguan yang pertama terjadi gangguan pada PDNS 2 di Surabaya berupa serangan siber dalam bentuk ransomware bernama Brain Cipher Ransomware,' kata Budi Arie di DPR,, Kamis (27/6).
"Kami melakukannya karena kami bisa, tidak ada seorangpun yang bisa menghentikan kami, dan kami memang suka membuat kekacauan. Kami memilih 1 Agustus agar kami punya waktu untuk bersantai," ujar akun Twitter XO yang diduga sebagai salah satu anggota PoodleCorp.
Sebelumnya, Niantic selaku pengembang game Pokemon Go, mengaku bila down-nya server Sabtu lalu (16/07) akibat banyaknya jumlah download Pokemon Go bukan akibat aksi hacker. Lalu, apakah tanggal 1 Agustus nanti Pokemon Go akan benar down seharian?
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kelompok peretas yang menamakan Brain Chiper membuat pernyataan publik. Mereka bakal memberikan kunci enkripsi.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah beberapa hacker yang paling ditakuti di dunia. Ada juga yang paling dicari karena aksinya yang sangat merugikan.
Baca SelengkapnyaKelompok ransomware Brain Cipher mengakui bobol data PDNS 2 tak sulit.
Baca SelengkapnyaPara hacker sudah meretas X khusus di 12 negara. Dua jam X di negara itu tak bisa diakses.
Baca SelengkapnyaMenurut laporan Kaspersky, hacker mulai menyerang permainan game anak muda.
Baca SelengkapnyaServer Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) mengalami gangguan sejak hari Kamis 20 Juni 2024 lalu.
Baca SelengkapnyaLockBit meminta tebusan sebesar 8 juta dollar agar server dipulihkan kembali
Baca SelengkapnyaPelaku ransomware Brain Cipher akan mengembalikan data-data yang terkunci. Benarkah?
Baca SelengkapnyaSebagaimana diketahui, Microsoft Defender umumnya digunakan untuk individu sebagai pertahanan pribadi terhadap ancaman online.
Baca SelengkapnyaModus kejahatan siber ini bisa menguras saldo rekening korban.
Baca SelengkapnyaIndonesia geger, karena server Pusat Data Nasional (PDN) diretas ransomware dan pemerintah menyatakan hanya pasrah.
Baca SelengkapnyaPimpinan Rapat Komisi I, Meutya Hafid emosi karena Telkom mengumumkan data yang diretas tidak bisa diselamatkan
Baca Selengkapnya