1 Syawal tahun ini berpotensi ada perbedaan
Merdeka.com - Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri akan segera tiba. Jika melihat pada kalender umum, maka 1 Syawal 1436 H jatuh pada Jumat, 17 Juli 2015. Namun, nampaknya Lebaran kali ini akan terjadi perbedaan seperti beberapa tahun yang lalu. Pasalnya, posisi hilal belum terlihat.
Pernyataan itu diungkapkan oleh Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin.
"Posisi bulan 29 Ramadhan, 16 Juli 2015, sudah wujud dan lebih dari 2 derajat, tetapi tingginya terlalu rendah (kurang dari 3 derajat) dan terlalu dekat matahari (kurang dari 5 derajat). Jadi, secara astronomi itu mustahil teramati," ungkapnya saat dihubungi Merdeka.com melalui pesan singkat, Kamis (9/7).
-
Dimana "Bulan" berada? Sayem yang memiliki arti bulan, langit
-
Mengapa ilmuwan belum mencapai dasar Lubang Biru Taam Ja'? Saat ini, para ilmuwan belum mencapai dasar Lubang Biru Taam Ja' di Teluk Chetumal, Meksiko, yang menurut pengukuran baru mungkin terhubung ke labirin gua dan terowongan bawah laut.
-
Dimana objek di Bulan ditemukan? Bulan dipenuhi dengan berbagai macam sisa benda luar angkasa yang sudah ditinggalkan dan rusak. Benda-benda itu berasal dari kecelakaan berbagai macam misi yang dijalankan oleh sejumlah badan antariksa.
-
Dimana planet HD 110067 berada? HD 110067 ini memiliki ukuran yang lebarnya 2-3 kali lebih besar dibandingkan Bumi, dan berjarak sekitar 100 tahun cahaya.
-
Apa yang bisa dilihat dari luar angkasa? Dalam orbit rendah Bumi (LEO), yaitu orbit dengan altitudo di bawah 2.000 km, tembok ini dapat dilihat oleh manusia, meskipun sangat sulit.
-
Kapan Satelit Palapa A1 diluncurkan? Peluncuran ini terjadi pada 8 Juli 1976 pukul 19.31 waktu setempat atau 9 Juli 1976 pukul 06.31 WIB.
Hal tersebut yang menjadi alasannya mengatakan bahwa akan terjadi perbedaan waktu lebaran. Jadi, nantinya pada tanggal 17 Juli 2015 masih ada yang melakukan ibadah puasa dan ada yang sudah lebaran bagi Organisasi Masyarakat (Ormas) tertentu.
Kendati begitu, kata Thomas, keputusan tertinggi penetapan 1 Syawal 1436 H secara nasional masih pada sidang isbat nantinya.
"Aspek hisab (beda kriteria) dan aspek rukyat (laporan para pengamat) akan dibahas saat sidang isbat. Masyarakat diimbau untuk mengikuti keputusan pemerintah demi persatuan," ungkapnya.
Perlu disatukan
Perbedaan waktu lebaran ini, dikatakan Thomas, disebabkan karena belum sepakatnya Ormas tentang kriteria penentuan waktu 1 Syawal.
"Kriteria masih beda-beda. Muhammadiyah dengan kriteria judul hilal (tinggi bulan sekitar 0 derajat). NU dengan kriteria tinggi bulan 2 derajat, jarak bulan-matahari 3 derajat atau umur 8 jam. Persis dengan kriteria beda tinggi bulan-matahari 4 derajat dan jarak bulan-matahari 6,4 derajat," ucapnya.
Menurutnya, pemersatuan kriteria tersebut sedang menjadi pembicaraan. Idealnya, kata dia, untuk mempunyai kalender yang mapan dan memberi kepastian harus terpenuhi 3 syarat: ada otoritas tunggal, ada kriteria yang disepakati, dan ada batas wilayah yang jelas.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rukyatul Hilal di Mal GTC Makassar terganggu cuaca mendung.
Baca Selengkapnyakriteria hilal yang secara resmi diadopsi pemerintah Indonesia dan ormas-ormas Islam adalah tinggi minimal 3 derajat Celcius.
Baca SelengkapnyaKementerian Agama juga menggelar pemantauan hilal awal Ramadhan 1445 Hijriah di 134 lokasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) menetapkan 1 Ramadan 1445 Hijriah jatuh pada tanggal 12 Maret 2024
Baca SelengkapnyaAnggota Tim Hisab Rukyat Kemenag Cecep Nurwendaya mengatakan, tinggi hilal di Indonesia belum memenuhi kriteia MABIMS.
Baca SelengkapnyaHari Arafah pada 9 Dzulhijjah 1445 H akan bertepatan dengan hari Sabtu, 15 Juni 2024
Baca SelengkapnyaKementerian Agama (Kemenag) akan menjadwalkan sidang isbat penentuan 1 Syawal atau hari Lebaran Idulfitri pada Selasa (9/4).
Baca SelengkapnyaPenetapan awal Ramadan 2024 ini berdasarkan hasil pemantauan lokasi titik rukyatul hilal di seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaSurat tersebut ditandatangani oleh Wakil Ketua dan Wakil Sekretaris Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Hamim Ilyas dan Atang Solihin.
Baca SelengkapnyaPenetapan tersebut telah melalui proses pemantauan hilal
Baca SelengkapnyaSamiruddin menyebut berdasarkan pengamatan bulan tersebut, Ramadan 1445 H berjumlah 29 hari
Baca Selengkapnya