124 Ribu lebih tanda tangan tolak penutupan Google Reader
Merdeka.com - Beberapa hari lalu, Google mengumumkan akan menutup layanan Google Reader miliknya. Rupanya hal ini pun memicu beberapa orang untuk mengeluarkan petisi menolak rencana Google tersebut.
Hingga hari ini, petisi itu pun terus berlanjut dan bertambah jumlah permintaan maupun pendukungnya. Bahkan, petisi di change.org dengan judul Google: Keep Google Reader Running, pun saat ini sudah memiliki lebih dari 124 ribu pendukung.
-
Apa Google menyatakan soal berhenti di Indonesia? Melansir dari Antara, tidak ditemukan pernyataan resmi terkait Google akan berhenti beroperasi di Indonesia imbas dari aksi boikot yang dilakukan.
-
Siapa yang Google ajak kerjasama? Dalam upaya implementasinya, Google menggandeng perusahaan asal India, Salcit Technologies, yang berfokus pada AI di bidang kesehatan pernapasan.
-
Apa dampak hapus akun Google? Menghapus akun Google akan menghilangkan akses ke layanan dan data yang terkait, seperti email, kontak, dan dokumen.
-
Apa Google itu? Google, yang kini menjadi elemen penting dalam kehidupan digital kita, diciptakan oleh dua inovator teknologi, Larry Page dan Sergey Brin.
-
Siapa yang mulai meninggalkan Google? Minat generasi Z di Amerika Serikat (AS) untuk melalukan pencari informasi berita melalui platform Google terus mengalami penurunan.
-
Siapa yang diminta Google untuk mengadopsi API baru? Perusahaan teknologi ini juga telah berkomunikasi dengan para pengembang, meminta mereka untuk mengadopsi API Android Photo Picker yang baru—sebuah fitur yang diperkenalkan di Android 13 untuk melindungi privasi pengguna.
Ubergizmo (15/3), sendiri mencatat bahwa hanya dalam dua hari sejak petisi dikeluarkan, sudah ada lebih dari 100 ribu pendukung. Angka ini pun terus bertambah hingga berita ini dikeluarkan (17/3).
Hal ini menunjukkan bahwa memang masih ada orang yang tidak mau layanan ini ditutup. Terlebih lagi, dengan pertambahan jumlah pendukung yang cukup pesat hanya dalam beberapa hari saja, menujukan bahwa Google Reader masih dibutuhkan oleh orang banyak.
Sebelumnya, Google memang berencana untuk menutup layanan Google Reader mereka efektif pada 1 July 2013 mendatang. Belum diketahui apa alasan pasti Google melakukan hal tersebut, namun, diperkirakan Google ingin mengganti Google Reader dengan Google Current.
(mdk/nvl)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rombongan massa aksi mengawal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait Undang-Undang Pilkada mulai berdatangan ke Gedung MK.
Baca SelengkapnyaAksi unjuk rasa untuk mengawal putusan MK terus berlanjut. Setelah mengepung Gedung KPK, demonstran kini menggeruduk markas KPU.
Baca SelengkapnyaCagub-cawagub harus memperoleh dukungan dari pemilih yang termuat dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilihan Umum terakhir, yakni sebanyak 618.968 dukungan.
Baca SelengkapnyaDengan adanya aksi bakar ban tersebut, membuat jalan arteri atau non-tol menuju arah ke wilayah Jakarta Barat yang melalui depan Gedung DPR/MPR RI ini pun ditut
Baca SelengkapnyaSidang ini sudah dimulai dari 6 Juni, lalu 7 Juni dan akan dituntaskan hari ini, 10 Juni 2024.
Baca SelengkapnyaKetua Divisi Teknis KPU RI, Idham Holik rapat pleno mengungkap hari ini adalah batas akhir bagi KPU menggelar rekapitulasi nasional pascaputusan MK.
Baca SelengkapnyaDukungan terhadap penggunaan hak angket DPR untuk menelusuri dugaan kecurangan Pemiu 2024 terus berdatangan dari masyarakat.
Baca SelengkapnyaPolemik RUU Penyiaran terus bergulir, ragam penolakan masih terus berdatangan
Baca SelengkapnyaPengucapan putusan akan digelar terbuka dan disiarkan melalui Youtube resmi MK.
Baca SelengkapnyaTotal, ada 9 calon anggota DPD yang mengajukan sengketa hasil ke MK.
Baca SelengkapnyaMassa berhasil berhasil menggeruduk halaman gedung MK, Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaReaksi polisi kabur diskak advokat karena debat keras soal halangi bantuan hukum untuk para demonstran yang ditangkap.
Baca Selengkapnya