19 Agustus Ini, Telegram Luncurkan Mata Uang Digital lewat Tokenomy
Merdeka.com - Salah satu aplikasi chat terpopuler di dunia, Telegram, akan meluncurkan platform blockchain sendiri. Jaringan blockchain Telegram ini disebut sebagai Telegram Open Network (TON).
Seperti jaringan blockchain publik pada umumnya, terdapat sebuah aset digital yang dapat ditransaksikan di dalamnya. Aset digital Telegram ini disebut dengan "Gram".
Blockchain adalah sebuah teknologi berbentuk buku besar (digital) yang terdistribusi di dalam sebuah jaringan. Sementara Telegram Open Network (TON) sendiri merupakan proyek jaringan blockchain yang dirancang dengan cepat, aman, terukur, dan mampu menangani jutaan transaksi per detik.
-
Fitur apa yang diluncurkan Telegram? Telegram baru saja mengumumkan peluncuran fitur verifikasi baru yang bertujuan untuk menanggulangi penipuan di platformnya.
-
Dimana teknologi blockchain bisa diterapkan? Blockchain memiliki potensi untuk mengubah cara kita melakukan transaksi, mengelola data, dan membangun kepercayaan di berbagai industri.
-
Apa keunggulan Telegram untuk komunikasi di luar negeri? Aplikasi gratis lainnya yang bisa dimanfaatkan untuk tetap terhubung dan berkomunikasi dengan mudah saat di luar negeri adalah Telegram. Keunggulan dari Telegram adalah dapat dimanfaatkan untuk berkomunikasi lebih cepat kualitas jaringan internet sedang kurang bagus. Selain itu, Telegram juga relatif hemat biaya dan aman digunakan karena sudah menggunakan enkripsi end-to-end.
-
Mengapa Telegram luncurkan fitur verifikasi? Telegram meluncurkan fitur verifikasi ini sebagai langkah untuk mencegah penipuan dan mengurangi misinformasi di platform.
-
Kenapa Telegram menjadi platform favorit jaringan kriminal di Asia Tenggara? Laporan tersebut juga menunjukkan adanya bukti kuat mengenai pasar data gelap yang beralih ke Telegram, di mana penjual secara aktif menargetkan kelompok kejahatan terorganisir transnasional yang beroperasi di Asia Tenggara.
-
Data apa saja yang dijual di Telegram? Akun X milik perusahaan riset dan keamanan siber tersebut kemudian memperlihatkan beberapa data pribadi yang dicuri dan dijual oleh channel Telegram itu, antara lain KTP, BPJS Ketenagakerjaan, SIM, NPWP, BPJS Kesehatan, dan pas foto seseorang yang diblur.
Banyak aset digital yang sekarang sudah beredar di masyarakat saat ini, tapi sangat sulit bagi pengguna baru untuk membeli, menyimpan, dan mengirim aset digital yang memerlukan proses rumit. Telegram bertujuan untuk menyelesaikan masalah ini melalui TON, sistem multiblockchain yang cepat dan luas yang akan mengekspos pengguna global Telegram ke aset digitalnya: “Gram”.
Melalui terobosan blockchain ini, Telegram bertujuan menjadi super-aplikasi yang multifungsi, tak hanya memfasilitasi layanan pengirim pesan. Gram diramalkan banyak pihak akan menjadi salah satu aset digital terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar. Serta berpotensi menjadi aset digital yang paling banyak diadopsi di dunia dengan peluncuran TON ke 260 juta pengguna aktif Telegram di dunia saat ini. Dan Gram ini akan berfungsi sebagai terobosan ekonomi kreatif melalui aplikasi Telegram.
Para investor ritel dapat membeli Gram melalui Tokenomy, salah satu startup Blockchain di Asia Tenggara saat ini yang telah banyak mendorong berbagai inovasi blockchain sebelumnya.
"Dalam kerja sama kami dengan Tokenomy, kami dengan senang hati menawarkan kepada 260 juta pengguna dari Indonesia - akses istimewa dalam ekosistem Telegram Open Network," ujar Dongbeom Kim, CEO dari Gram Asia, dalam rilisnya, kemarin.
Penjualan publik "Gram" akan dimulai di Tokenomy Launchpad pada 19 Agustus ini, dan akan berlangsung selama kurang lebih dua minggu. Tokenomy juga menyediakan penjualan eksklusif token Gram untuk Anda di Tokenomy Launchpad. (mdk/sya)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pavel Durov, pendiri dan CEO Telegram, mengungkapkan bahwa platformnya kini mulai meraih keuntungan.
Baca SelengkapnyaMeta akhirnya secara resmi meluncurkan aplikasi barunya bernama Threads.
Baca SelengkapnyaDalam industri keuangan, teknologi blockchain telah membuka jalan bagi konsep keuangan terdesentralisasi (DeFi).
Baca SelengkapnyaMark Zuckerberg luncurkan aplikasi baru bernama Threads. Sosial media baru saingan Twitter.
Baca SelengkapnyaDi saat Elon Musk mengumumkan pembatasan akses Twitter, Mark Zuckberg bersiap rilis pesaingnya.
Baca SelengkapnyaDalam fanC, platform memberikan nilai tambah kepada pengiklan melalui NFT.
Baca SelengkapnyaThreads telah mencetak rekor pertumbuhan pengguna sejak diluncurkan pada hari Rabu.
Baca SelengkapnyaKeberadaan Kripto berawal dengan Bitcoin pada tahun 2009.
Baca SelengkapnyaThreads, aplikasi media sosial baru keluaran Meta.
Baca SelengkapnyaPavel Durov, CEO Telegram, ditangkap di Bandara Bourget, Paris, saat bepergian dengan jet pribadi. Penangkapan dilakukan terkait surat perintah di Prancis.
Baca SelengkapnyaChatGPT kini hadir di WhatsApp, memungkinkan interaksi berbasis teks dan panggilan suara untuk pengguna di AS. OpenAI siap bersaing dengan Meta AI.
Baca SelengkapnyaTikTok akan memulai uji coba di platform Tokopedia melalui kampanye Beli Lokal.
Baca Selengkapnya