2 Hal berbahaya dari teknologi Touch ID di iPhone 5C/5S
Merdeka.com - Beberapa hari lalu, Apple telah memperkenalkan dua smartphone terbaru mereka yaitu iPhone 5C dan iPhone 5S. Keduanya dilengkapi dengan teknologi sensor sidik jari atau Touch ID.
Memang beberapa saat setelah diperkenalkan banyak orang yang menganggap bahwa inovasi ini merupakan salah satu langkah besar untuk mengubah cara keamanan konvensional yang menggunakan password dengan lebih efektif dan aman.
Namun, dikutip dari situs resmi Sophos (11/09), walaupun canggih, namun penerapan Touch ID tersebut masih meninggalkan sisi bahaya yang tidak disadari penggunanya.
-
Bagaimana iPhone mendeteksi wajah pengguna? 'Face-ID secara otomatis beradaptasi dengan perubahan penampilan, seperti penggunaan riasan kosmetik atau pertumbuhan rambut wajah,' Kata Pratama Persadha, Chairman Communication & Information System Security Research Center (CISSReC).
-
Kenapa iPhone merekam wajah pengguna? Kamera TrueDepth ini berfungsi untuk merekam data wajah secara akurat dengan memproyeksikan dan menganalisis ribuan titik tak terlihat untuk membuat peta kedalaman wajah dan juga menangkap gambar inframerah wajah.
-
Mengapa orang khawatir soal smartphone? Selama bertahun-tahun, masyarakat khawatir bahwa gelombang radio yang dipancarkan oleh smartphone—jenis radiasi non-ionisasi—dapat memicu kanker otak.
-
Mengapa iPhone menjadi sasaran? Selain itu, reputasi merek Apple yang kuat membuat pengguna lebih rentan untuk mempercayai komunikasi menipu yang tampaknya berasal dari Apple, semakin meningkatkan daya tarik target ini bagi para penjahat dunia maya.
-
Apa risiko beli iPhone 16 ilegal? Pembelian unit iPhone 16 ini dapat merugikan pembeli karena tidak adanya garansi resmi dari distributor lokal,' ungkap Febri dalam keterangan resminya pada Jumat (1/11). Hal ini berarti pembeli tidak akan mendapatkan perlindungan konsumen terkait layanan purna jual atau perbaikan resmi.
-
Apa masalah iPhone lipat Apple? Masalah utama yang muncul adalah terkait daya tahan layar lipat tersebut.
Dalam analisisnya, tim Sophos menjelaskan bahwa teknologi Touch ID tersebut dapat mengidentifikasi sidik jari pengguna dari berbagai sudut. Hal tersebut berfungsi untuk memudahkan pengguna iPhone kapan pun.
Akan tetapi, kecanggihan teknologi sensor sidik jari tersebut masih dapat dibobol dengan menggunakan 'rekam sidik jari' yang terdapat di mana-mana.
Contohnya saja, ketika seorang pengguna iPhone sedang memegang sesuatu, secara otomatis ada jejak sidik jarinya yang menempel di benda tersebut yang dapat digunakan oleh orang lain untuk membuka iPhone miliknya.
Selain dapat dibobolnya teknologi sensor sidik jari tersebut, ada ketakutan dari beberapa pihak akan aksi NSA dikaitkan dengan rekaman jari sidik itu.
Selama ini, banyak kabar beredar bahwa NSA sedang berusaha 'mengoleksi' segala informasi para pengguna internet dan smartphone. Sebelumnya, banyak perusahaan besar dunia yang salah satunya adalah Apple, dikabarkan telah mengirimkan data pengguna produk mereka ke NSA tersebut.
Dengan digunakannya teknologi Touch ID ini, maka tidak menutup kemungkinan akan ada pengumpulan rekaman sidik jari dari semua pengguna produk Apple dan nantinya dapat digunakan oleh NSA sebagai bahan 'koleksi' terbarunya.
Memang segalanya masih terlalu dini untuk dianggap benar, namun kemungkinan akan selalu ada. So, beware.
(mdk/das)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
iPhone memiliki fitur merekam wajah penggunanya setiap beberapa detik sekali. Berikut penjelasannya.
Baca SelengkapnyaPara penyerang menggunakan kampanye phishing dengan mengirimkan email dan teks yang dirancang seolah-olah dikirim oleh Apple.
Baca SelengkapnyaApple baru saja meluncurkan iOS 18.1.1 untuk menutupi celah keamanan yang serius, yang bisa mengancam data pribadi pengguna iPhone.
Baca SelengkapnyaApple akhirnya memperbaiki kerentanan yang ada di fitur VoiceOver pada iOS 18.
Baca SelengkapnyaFitur ini berbahaya terutama bagi anak-anak. Ini alasannya.
Baca SelengkapnyaFitur ini disebut-sebut kemungkinan besar akan pensiun.
Baca SelengkapnyaMaraknya pembobolan rekening saat ini membuat masyarakat harus lebih berhati-hati saat bertransaksi, baik transaksi debit maupun lewat mobile banking.
Baca SelengkapnyaPenggunaan smartphone secara berlebihan bisa menimbulkan sinrom lorong karpal yang menyakitkan.
Baca SelengkapnyaApabila ada yang menyalahgunakan KTP untuk pinjol, maka telah melanggar ketentuan Pasal 32 ayat (1) tentang Undang-Undang (UU) ITE.
Baca SelengkapnyaGoogle mengimbau pengguna Android untuk menonaktifkan jaringan 2G, guna melindungi diri dari serangan SMS scam yang memanfaatkan kelemahan jaringan lama ini.
Baca SelengkapnyaApple baru saja mengeluarkan Rapid Security Response. Artinya pengguna harus update software.
Baca SelengkapnyaBerikut bahaya TikTok menurut pemerintah AS jika benar-benar tidak ditindaklanjuti.
Baca Selengkapnya