200 Technopreneur baru muncul, butuh USD6-7 juta tiap tahun
Merdeka.com - Pemerintah memiliki program untuk memunculkan 200 technopreneur baru setiap tahunnya selama tahun 2020. Praktis, pada tahun 2020, ada sekitar 1000 technopreneur yang bakal muncul meramaikan jagad digital tanah air.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara, mengatakan untuk membiayai munculnya technopreneur sesuai target yang direncanakan dibutuhkan dana sekitar USD6-7 juta setiap tahunnya.
Dana tersebut, kata pria yang memiliki segudang pengalaman di industri telekomunikasi ini, berasal dari 'saweran' berbagai pihak, termasuk pemerintah.
-
Apa yang diharapkan dari komitmen Menkominfo? Abi Rekso selaku Sekretaris Eksekutif Said Aqil Siroj Institute, berharap sikap dan komitmen Menteri Kominfo yang baru ini konsisten.
-
Kenapa Kemkominfo dorong kemajuan teknologi? Kami lakukan untuk mendorong kemajuan teknologi dan ekonomi bangsa yang lebih baik dan membuka berbagai ruang bagi masyarakat Indonesia,' pungkasnya.
-
Bagaimana Menko Airlangga dorong pengembangan talenta digital? “Pemerintah berharap adanya program-program pengembangan talenta digital dapat menjadikan backbone IT tidak di negara lain, tetapi di Indonesia,“
-
Bagaimana UMKM bisa berkembang lewat e-commerce? Dirinya kembali menambahkan, bahwa UMKM lokal akan bisa lebih berkembang melalui e-commerce.'Kamu semua bisa jualan bahkan sampai ke luar negeri, semuanya ada lengkap kan? Kaya mas Ardi ini sampai diajarin buka toko dan pakai fitur-fitur di Kampus Shopee, jadi omset bisa tambah banyak,' tambah Zulkifli Hasan.
-
Apa yang diusulkan Kemenkominfo terkait AI? 'Kita mengusulkan agar bagaimana digital divide bisa dihilangkan dengan mengedepankan inklusivitas dari semua negara yang mengembangkan AI,' tutur Wamenkominfo Nezar Patria dalam Ministerial Session Regional Approach to Advance Ethical Governance of Artificial Intelligence, di Brdo Congress Centre, Slovenia, Senin (5/2).
-
Bagaimana Kemendag memfasilitasi pelaku bisnis? Dibandingkan dengan portal Pencari Tarif ASEAN sebelumnya, portal terbaru akan memuat perjanjian perdagangan termutakhir, serta cakupannya diperluas dengan memuat informasi mengenai komitmen tarif; ketentuan asal barang (rules of origin); hambatan non tarif (non tariff measures/NTMs); prosedur impor, ekspor, dan perbatasan; serta informasi lainya.
"Nanti juga pemerintah bakal ikutan tapi berapa besarnya, saya belum tahu. Mumpung ada perubahan di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) nanti. Manfaatin ini. Terus dari temen-temen private sector saya undang. Termasuk e-commerce yang udah mapan. Iya dong. Karena kita lihat ini sebagai kepentingan nasional bukan kepentingan sektor," ujarnya saat di acara asosiasi e-commerce Indonesia (iDEa) di Jakarta, Jumat (22/1).
Menkominfo memang saat ini dikenal getol dan memiliki banyak inisiatif untuk menggenjot tumbuhnya technopreneur di Indonesia terlebih di sektor e-commerce. Maklum, Menkominfo juga memiliki ambisi untuk mendorong sisi e-commerce agar mampu tumbuh sepuluh kali lipat pada tahun 2020.
"Kita bisa mencapai sepuluh kali lipat dari e-commerce kalau kita mengikuti rujukan dari road map e-commerce sesuai kategori baik UKM, Startup, dan Established. Nantinya pada 2020, e-commerce kita bisa capai USD 130 miliar kalau merujuk dari tahun lalu sekitar USD 12 miliar," ujarnya di suatu kesempatan yang berbeda.
Untuk mewujudkan 1000 technopreneur itu, Menkominfo menunjuk pihak-pihak yang memiliki kredibilitas dalam soal pengembangan technopreneur. Sebut saja Yansen Kamto, Chief Executive Kibar. Dia mengatakan telah memiliki serangkaian cara dengan dimulai dari ide hingga final.
"Kita akan tampung 8.000 ide mentah, terus kita akan lakukan workshop supaya idenya terealisasi di hands-on. Abis itu kita akan buatkan hackathon biar mereka membentuk tim dengan hasil produk setengah jadi, lalu pendampingan terus sampai jadi dan siap dilepas ke publik sampai dapat pendanaan dan berkembang," tutur Dia beberapa waktu lalu.
(mdk/lar)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah bekerjasama dengan perusahaan swasta maupun kampus untuk mencetak inkubator baru.
Baca SelengkapnyaPembiayaan tersebut sangat penting bagi para wirausaha untuk mengembangkan usaha.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengajak perusahan startup dan IKM berkolaborasi dalam menjemput transformasi teknologi.
Baca SelengkapnyaPemkab Banyuwangi kembali menggelar program inkubasi anak muda, Jagoan Digital.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus melakukan kerja sama dengan berbagai paltform teknologi asing
Baca SelengkapnyaSandiaga membagikan ilmunya tentang kriteria yang diperlukan untuk menjadi pengusaha muda.
Baca SelengkapnyaNilai pendanaan program ini pada gelombang pertama mencapai USD400.000 atau setara Rp6,24 miliar.
Baca SelengkapnyaDana tersebut banyak dinikmati oleh pelaku UMKM yang belum tersentuh akses layanan perbankan.
Baca SelengkapnyaMenKopUKM Teten Masduki menilai PUM Netherlands Senior Experts telah berhasil dalam menciptakan iklim usaha.
Baca SelengkapnyaAda 6 tantangan yang perlu diselesaikan agar ekonomi digital Indonesia tembus Rp9.732 triliun di tahun 2030.
Baca SelengkapnyaFase early stage merupakan fasse yang rawan bagi startup.
Baca SelengkapnyaBupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani ikut menyaksikan secara langsung presentasi dari para tim peserta.
Baca Selengkapnya